Dalam artikel ini, kami akan menjelajahi pandangan dan kontribusi penting Mary Parker Follett terhadap pengambilan keputusan dalam manajemen, serta implikasinya bagi praktik bisnis dan organisasi saat ini.
Definisi Keputusan Menurut Mary Follett
Mary Parker Follett, seorang ahli manajemen dan konsultan organisasi pada awal abad ke-20, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman tentang keputusan dalam konteks manajerial dan sosial. Menurut Follett, keputusan bukanlah hasil dari pemilihan satu alternatif dari beberapa yang tersedia, tetapi merupakan proses kolaboratif yang melibatkan interaksi antara berbagai pihak yang terlibat dalam situasi yang kompleks.
Follett menekankan pentingnya integrasi dan koordinasi dalam pengambilan keputusan, yang dipengaruhi oleh dinamika hubungan sosial dan struktur organisasi. Baginya, keputusan yang efektif terjadi ketika pihak-pihak yang berkepentingan secara aktif terlibat dalam mencapai solusi yang menguntungkan bagi semua pihak.
Menurut Follett, keputusan yang baik tidak hanya mempertimbangkan kepentingan individu atau kelompok tertentu, tetapi juga memperhitungkan kepentingan bersama dan tujuan bersama. Hal ini menunjukkan pendekatan yang progresif dalam manajemen, di mana dialog dan kolaborasi dianggap kunci untuk mencapai keputusan yang adil dan berkelanjutan.
Follett juga mengemukakan konsep integrasi kehendak (integration of wills), di mana keputusan yang dihasilkan bukan sekadar hasil dari kompromi atau negosiasi, tetapi lebih pada penciptaan solusi baru yang muncul dari sinergi berbagai perspektif dan ide.
Pendekatan Mary Parker Follett terhadap keputusan memberikan pandangan yang penting dalam konteks manajemen modern. Beliau menekankan pentingnya kolaborasi, integrasi, dan pemahaman mendalam terhadap dinamika sosial dalam proses pengambilan keputusan. Bagi pembaca yang ingin mengaplikasikan prinsip-prinsip ini dalam konteks bisnis atau organisasi, penting untuk mempertimbangkan bagaimana mengembangkan budaya kolaboratif dan membangun struktur yang mendukung partisipasi aktif dari semua pihak terkait.
Untuk mencapai keputusan yang optimal dan berkelanjutan, penting untuk mengadopsi pendekatan yang inklusif dan terbuka terhadap berbagai perspektif. Selain itu, terus mengembangkan keterampilan komunikasi dan kepemimpinan yang memfasilitasi dialog yang konstruktif dan penyelesaian masalah yang inovatif akan membantu memperkuat kapasitas organisasi dalam menghadapi tantangan kompleks dan dinamis.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, pembaca dapat membangun fondasi yang kokoh untuk mengambil keputusan yang cerdas dan efektif, yang tidak hanya memberikan manfaat bagi organisasi atau bisnis mereka, tetapi juga untuk memajukan tujuan bersama dalam masyarakat yang lebih luas.
Dengan mengadopsi pendekatan inklusif ini, organisasi dapat memperkuat kapasitas mereka untuk menghadapi tantangan kompleks dan dinamis dengan keputusan yang lebih cerdas dan efektif.