Sejarah merupakan catatan perjalanan manusia yang telah terjadi sejak zaman purba hingga zaman modern. Para ahli sejarah memiliki beragam pandangan mengenai definisi sejarah ini. Berikut adalah 10 definisi sejarah menurut para ahli:
1. Menurut E.H. Carr, sejarah adalah “…penggambaran kehidupan manusia di masa lalu.”
2. Fernand Braudel mendefinisikan sejarah sebagai “…perjalanan panjang budaya manusia.”
3. Arnold J. Toynbee menjelaskan sejarah sebagai “…proses menuju pemahaman yang lebih dalam tentang diri kita sendiri sebagai manusia.”
4. Menurut Ibn Khaldun, sejarah adalah “…penelusuran peristiwa-peristiwa masa lalu untuk memahami pola kehidupan manusia.”
5. Leopold von Ranke mendefinisikan sejarah sebagai “…penelitian berdasarkan fakta yang sebenarnya.”
6. Marc Bloch merujuk pada sejarah sebagai “…ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat manusia.”
7. Karl Marx melihat sejarah sebagai “…perjuangan kelas yang berkelanjutan untuk mencapai keadilan sosial.”
8. Menurut Lucien Febvre, sejarah adalah “…rencana batin manusia yang tertulis dalam sejarah yang sebenarnya.”
9. Herodotus menjelaskan sejarah sebagai “…pengetahuan tentang peristiwa manusia yang telah terjadi.”
10. Para ahli lain menafsirkan sejarah sebagai “…cerita tentang perjalanan panjang umat manusia dalam mengejar kebahagiaan dan makna hidup.”
Dari berbagai definisi ini, dapat disimpulkan bahwa sejarah merupakan kajian tentang perjalanan panjang manusia dalam mengejar makna kehidupan dan kebenaran.
Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli
Sejarah adalah salah satu bidang ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa masa lalu, baik yang terjadi secara individu maupun yang melibatkan masyarakat atau bangsa. Dalam pendekatan sejarah, para ahli memiliki berbagai pandangan tentang pengertian sejarah. Berikut ini adalah 10 definisi sejarah menurut para ahli dengan penjelasan terperinci:
1. Arnold J. Toynbee
Menurut Arnold J. Toynbee, sejarah adalah perjalanan kehidupan manusia yang penuh dengan kejadian-kejadian penting dan juga kehancuran, yang diakibatkan oleh tindakan manusia itu sendiri.
2. Marc Bloch
Marc Bloch menyatakan bahwa sejarah adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa masa lalu berdasarkan sumber-sumber yang valid. Menurutnya, sejarah bukan hanya tentang mengetahui fakta-fakta, tetapi juga memahami konteksnya.
3. Ibn Khaldun
Sejarah menurut Ibn Khaldun adalah ilmu yang mempelajari asal-usul peradaban manusia, termasuk perubahan sosial dan politik yang terjadi sepanjang waktu.
4. Fernand Braudel
Fernand Braudel berpendapat bahwa sejarah terdiri dari tiga tingkatan waktu, yaitu sejarah jangka panjang (longue durée), sejarah menengah, dan sejarah pendek. Menurutnya, sejarah jangka panjang memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap peristiwa-peristiwa sejarah.
5. Herodotus
Herodotus, seorang sejarawan klasik dari Yunani kuno, menganggap sejarah sebagai penyajian kronologis peristiwa-peristiwa yang signifikan dalam bentuk narasi.
6. Leopold von Ranke
Leopold von Ranke adalah sejarawan Jerman yang menyatakan bahwa sejarah adalah ilmu yang harus didasarkan pada fakta-fakta yang akurat dan objektif. Menurutnya, sejarah harus disajikan secara komprehensif dengan memperhatikan konteks waktu dan tempat.
7. Eric Hobsbawm
Eric Hobsbawm melihat sejarah sebagai pemahaman terhadap perubahan sosial, baik yang bersifat makro maupun mikro, dan bagaimana perubahan-perubahan tersebut mempengaruhi kehidupan manusia.
8. Lucien Febvre
Lucien Febvre berpendapat bahwa sejarah tidak bisa lepas dari analisis sosiologis, antropologis, dan budaya. Menurutnya, sejarawan harus melihat konteks sosial dan kebudayaan yang melingkupi peristiwa-peristiwa sejarah.
9. E.H. Carr
E.H. Carr adalah sejarawan Inggris yang meyakini bahwa sejarah bukanlah objektif, tetapi selalu terkait dengan sudut pandang sejarawan sendiri. Menurutnya, sejarawan harus berusaha memahami sudut pandang pihak-pihak yang terlibat dalam peristiwa yang diteliti.
10. R.G. Collingwood
R.G. Collingwood melihat sejarah sebagai kerangka pemahaman terhadap pikiran dan motivasi manusia dalam menganalisis peristiwa masa lalu. Sejarah, menurutnya, bukan hanya tentang fakta-fakta, tetapi juga tentang memahami alasan di balik fakta-fakta tersebut.
Kelebihan 10 Definisi Sejarah Menurut Para Ahli
Setiap definisi sejarah menurut para ahli di atas memiliki kelebihan-kelebihan tertentu. Berikut adalah 4 kelebihan dari 10 definisi sejarah menurut para ahli:
1. Memperluas Pemahaman
Definisi-definisi tersebut membantu memperluas pemahaman kita tentang sejarah. Setiap ahli memiliki pandangan unik yang memberikan perspektif baru dan menarik tentang disiplin ini.
2. Menekankan pada Konteks
Banyak definisi sejarah menekankan pentingnya memahami konteks waktu, tempat, dan kondisi sosial dalam mempelajari peristiwa masa lalu. Hal ini membantu menghindari cara pandang sempit dan melihat peristiwa dalam kerangka yang lebih luas.
3. Memperhatikan Perspektif
Beberapa definisi menyadari bahwa hasil kajian sejarah tidak selalu objektif, melainkan terkait dengan sudut pandang sejarawan. Ini memicu refleksi kritis terhadap interpretasi sejarah dan mendorong penelitian yang lebih inklusif.
4. Melibatkan Pendekatan Multidisipliner
Banyak ahli sejarah mengintegrasikan pendekatan sosiologis, antropologis, dan budaya dalam interpretasi mereka. Hal ini membantu melihat sejarah sebagai fenomena yang kompleks dan terkait erat dengan masyarakat dan budaya.
Kekurangan 10 Definisi Sejarah Menurut Para Ahli
Di samping kelebihan yang dimiliki, setiap definisi sejarah menurut para ahli juga memiliki kekurangan-kekurangan tertentu. Berikut adalah 4 kekurangan dari 10 definisi sejarah menurut para ahli:
1. Tumpang Tindih
Definisi-definisi tersebut tumpang tindih satu sama lain dalam beberapa aspek sehingga bisa menyebabkan reinterpretasi yang kurang jelas.
2. Kurangnya Keterlibatan Sumber Alternatif
Selama bertahun-tahun, fokus perhatian hanya pada sumber primer seperti peninggalan sejarah atau dokumen tertulis, dengan mengabaikan sumber alternatif seperti tradisi lisan atau cerita rakyat yang juga memiliki nilai historis.
3. Tidak Mengabaikan Aspek Ekonomi
Beberapa definisi cenderung mengabaikan aspek ekonomi sebagai salah satu faktor penting dalam memahami perubahan sosial dan politik dalam sejarah.
4. Kelangkaan Data
Pada beberapa periode waktu atau daerah, kelangkaan data bisa menjadi kendala dalam membangun interpretasi yang akurat. Data yang ada mungkin tidak lengkap atau terfragmentasi, sehingga interpretasi sejarah menjadi sulit dilakukan.
FAQ (Frequently Asked Questions) tentang Definisi Sejarah
1. Apakah sejarah hanya tentang fakta-fakta masa lalu?
Tidak, sejarah bukan hanya tentang fakta-fakta masa lalu tetapi juga tentang memahami konteksnya, berbagai perspektif yang terlibat, dan perubahan sosial yang terjadi.
2. Mengapa sejarah penting untuk dipelajari?
Sejarah penting untuk dipelajari karena memberikan wawasan tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi, menciptakan kesadaran diri, dan membantu menghindari kesalahan yang sama di masa depan.
3. Bagaimana caranya meneliti sejarah dengan objektivitas?
Meskipun objektivitas penuh dalam penelitian sejarah tidaklah mungkin, dengan menggabungkan berbagai sumber dan mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda, sejarawan bisa mendapatkan gambaran yang lebih akurat dan mencoba mencapai objektivitas sejauh mungkin.
4. Apa bedanya sejarah dengan catatan masa lalu?
Sejarah melibatkan analisis lebih dalam dan menerapkan metode dan pendekatan tertentu dalam memahami peristiwa masa lalu. Sementara itu, catatan masa lalu hanya sekedar catatan kronologis peristiwa tanpa analisis lebih lanjut.
Kesimpulan
Setiap definisi sejarah menurut para ahli memiliki perspektif yang berbeda dan memberikan sumbangan berharga dalam memahami peristiwa-peristiwa masa lalu. Memahami sejarah tidak hanya tentang mengetahui fakta-fakta, tetapi juga memperhatikan konteks waktu, tempat, dan kondisi sosial. Melalui pendekatan multidisipliner, sejarah dapat dilihat sebagai fenomena kompleks yang bergantung pada berbagai faktor. Meski demikian, interpretasi sejarah tetaplah subjektif dan dapat berubah seiring dengan adanya penelitian dan refleksi yang lebih dalam.