Penyimpangan sosial, sebuah konsep yang sering kali membingungkan dan memicu perdebatan di masyarakat. Namun, bagi para ahli sosiologi, penyimpangan sosial memiliki definisi yang cukup jelas dan menarik untuk dipelajari.
Menurut Emile Durkheim, seorang sosiolog terkemuka asal Prancis, penyimpangan sosial adalah perilaku yang melanggar norma-norma sosial yang telah ada dalam masyarakat. Durkheim percaya bahwa penyimpangan sosial dapat merusak keseimbangan sosial dan mengancam keberlangsungan masyarakat.
Sementara itu, Robert Merton, seorang sosiolog Amerika, menyatakan bahwa penyimpangan sosial dapat terjadi karena adanya ketidakcocokan antara tujuan yang diinginkan oleh individu dan cara yang digunakan untuk mencapainya. Merton mengemukakan konsep “teori ketegangan sosial” yang menjadi dasar dalam memahami penyimpangan sosial di masyarakat.
Selain itu, Howard Becker, seorang sosiolog asal Amerika Serikat, menekankan bahwa penyimpangan sosial sebenarnya adalah konstruksi sosial. Menurut Becker, label-label negatif yang melekat pada seseorang bisa memicu individu tersebut untuk melakukan penyimpangan sosial sebagai bentuk balasan atas label tersebut.
Dari berbagai definisi yang ada, dapat disimpulkan bahwa penyimpangan sosial merupakan suatu fenomena kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Memahami definisi-definisi tersebut dapat membantu kita untuk melihat penyimpangan sosial sebagai bagian dari dinamika sosial yang perlu dipahami dan ditangani secara bijaksana.
Jadi, janganlah terjebak dalam stigma atau asumsi yang sempit terkait penyimpangan sosial. Mari kita eksplorasi dan telaah fenomena ini dengan pikiran yang terbuka dan bijaksana.
Pengertian Penyimpangan Sosial Menurut Para Ahli
Penyimpangan sosial merupakan suatu tindakan atau perilaku yang dianggap tidak sesuai atau melanggar norma-norma yang berlaku dalam suatu masyarakat. Hal ini dapat meliputi berbagai macam perilaku seperti tindakan kriminal, penyalahgunaan narkoba, kekerasan dalam rumah tangga, dan lain sebagainya.
1. Emile Durkheim
Menurut Emile Durkheim, penyimpangan sosial adalah tindakan atau perilaku yang melanggar norma-norma sosial yang dianggap penting dalam suatu masyarakat. Durkheim berpendapat bahwa penyimpangan sosial dapat terjadi baik sebagai hasil dari gangguan pada sistem sosial atau ketidakseimbangan antara individu dan masyarakat.
2. Robert K. Merton
Robert K. Merton menyatakan bahwa penyimpangan sosial terjadi ketika individu tidak dapat mencapai tujuan yang diinginkan melalui cara-cara yang diterima atau dianggap sah oleh masyarakat. Merton mengidentifikasi lima tipe reaksi individu terhadap norma-norma sosial, yaitu konformitas, inovasi, ritualisme, perbuatan yang melanggar norma, dan pengasingan diri.
3. Howard S. Becker
Menurut Howard S. Becker, penyimpangan sosial terbentuk melalui interaksi sosial dan pemberian label oleh masyarakat. Becker berpendapat bahwa seorang individu tidak dapat dianggap sebagai pelaku penyimpangan kecuali jika ada orang lain yang menyatakannya sebagai pelaku penyimpangan.
4. Edwin H. Sutherland
Edwin H. Sutherland menyatakan bahwa penyimpangan sosial adalah hasil dari proses belajar melalui interaksi dengan individu-individu yang terlibat dalam perilaku menyimpang. Sutherland juga menekankan pentingnya pengaruh kelompok sosial terhadap pembentukan perilaku menyimpang.
5. Albert K. Cohen
Menurut Albert K. Cohen, penyimpangan sosial terjadi ketika individu tidak dapat memenuhi harapan atau peran sosial yang ditetapkan oleh masyarakat. Cohen menyatakan bahwa individu yang mengalami penolakan atau ketidakmampuan dalam memenuhi harapan sosial akan cenderung terlibat dalam perilaku menyimpang sebagai bentuk pencarian identitas alternatif.
6. Travis Hirschi
Travis Hirschi berpendapat bahwa penyimpangan sosial terjadi karena kurangnya kontrol sosial yang dimiliki individu. Menurut Hirschi, individu yang memiliki kekuatan kontrol sosial yang rendah cenderung terlibat dalam perilaku menyimpang. Kekuatan kontrol sosial ini dapat terbentuk melalui ikatan sosial, komitmen terhadap nilai-nilai masyarakat, keterlibatan dalam kegiatan positif, dan keyakinan akan aturan dan norma sosial.
7. David Matza
David Matza mengemukakan bahwa individu yang terlibat dalam perilaku menyimpang memiliki kemampuan untuk meniadakan atau menangguhkan aturan sosial yang berlaku. Matza menyatakan bahwa individu yang terlibat dalam perilaku menyimpang masih mempertahankan kontrol atas perilakunya, namun mereka mencari alasan atau justifikasi yang dapat meniadakan atau menurunkan tingkat moralitas atau kesalahan dari perilaku mereka.
8. Ian Taylor, Paul Walton, dan Jock Young
Menurut Ian Taylor, Paul Walton, dan Jock Young, penyimpangan sosial terjadi karena adanya perbedaan kepentingan dan kesenjangan kekuasaan dalam masyarakat. Mereka berpendapat bahwa individu yang berada pada posisi yang tidak menguntungkan dalam struktur sosial akan cenderung terlibat dalam perilaku menyimpang sebagai bentuk reaksi terhadap ketidakadilan sosial.
9. Stanley Cohen
Stanley Cohen mengemukakan bahwa penyimpangan sosial terbentuk melalui proses labelling dan stigmatisasi oleh masyarakat. Menurut Cohen, individu yang diberi label sebagai “penyimpang” akan cenderung mengadopsi perilaku yang sesuai dengan label yang diberikan kepadanya.
10. Walter Reckless
Walter Reckless menyatakan bahwa penyimpangan sosial terjadi ketika individu tidak mampu mengendalikan dorongan-dorongan atau impuls-impuls negatif yang dimilikinya. Reckless mengemukakan bahwa ada faktor-faktor yang dapat membantu individu untuk mengendalikan dorongan-dorongan tersebut, seperti ikatan sosial, kecerdasan, dan kekuatan moral.
Kelebihan Definisi Penyimpangan Sosial Menurut Para Ahli
1. Terdapat Pendekatan yang Beragam
Definisi penyimpangan sosial menurut para ahli memberikan pendekatan yang beragam dalam memahami fenomena penyimpangan sosial. Pendekatan ini mencakup berbagai aspek seperti interaksi sosial, faktor psikologis, dan faktor sosial-struktural. Dengan adanya pendekatan yang beragam, kita dapat memiliki pemahaman yang lebih luas tentang penyimpangan sosial.
2. Memperhatikan Konteks Sosial
Definisi-definisi penyimpangan sosial juga memperhatikan konteks sosial dalam pembentukannya. Beberapa ahli memberikan penekanan pada pengaruh norma-norma sosial dan proses pembelajaran sosial dalam masyarakat. Hal ini membantu kita untuk memahami bahwa penyimpangan sosial bukanlah sesuatu yang mutlak, namun sangat tergantung pada norma-norma yang berlaku dalam suatu masyarakat.
3. Memberikan Kerangka Pemahaman yang Komprehensif
Dengan memiliki berbagai definisi dari para ahli, kita dapat memiliki kerangka pemahaman yang lebih komprehensif mengenai penyimpangan sosial. Definisi-definisi ini memberikan pemahaman tentang beragam faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya penyimpangan sosial, baik dari faktor individu maupun faktor sosial-struktural. Hal ini membantu kita untuk memiliki perspektif yang lebih luas dan mendalam dalam menganalisis fenomena penyimpangan sosial.
4. Memberikan Basis untuk Penanganan dan Pencegahan
Definisi-definisi penyimpangan sosial menurut para ahli juga memberikan dasar yang penting dalam upaya penanganan dan pencegahan terhadap penyimpangan sosial. Melalui pemahaman yang komprehensif tentang penyimpangan sosial, kita dapat mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk mengurangi penyimpangan sosial dan membangun masyarakat yang lebih sehat.
Kekurangan Definisi Penyimpangan Sosial Menurut Para Ahli
1. Tidak Mutlak dan Dinamis
Definisi-definisi penyimpangan sosial menurut para ahli tidak mutlak dan dinamis. Artinya, definisi-definisi ini bisa berubah seiring perubahan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman tentang penyimpangan sosial tidak bisa dianggap sebagai kebenaran tunggal, namun perlu diperbarui dan disesuaikan dengan perkembangan masyarakat.
2. Tidak Menjelaskan Penyebab yang Absolut
Meskipun para ahli memberikan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya penyimpangan sosial, definisi-definisi ini tidak memberikan jawaban yang absolut mengenai penyebab terjadinya penyimpangan sosial. Hal ini dikarenakan faktor-faktor yang mempengaruhi penyimpangan sosial sangat kompleks dan bervariasi, sehingga tidak mungkin dijelaskan secara absolut dalam satu definisi tunggal.
3. Kurangnya Konsistensi Definisi
Definisi-definisi penyimpangan sosial menurut para ahli tidak selalu konsisten satu sama lain. Terdapat perbedaan pendekatan, terminologi, dan fokus dalam definisi-definisi ini. Hal ini dapat mengaburkan pemahaman yang jelas mengenai fenomena penyimpangan sosial dan menyulitkan upaya penanganan dan pencegahan terhadap penyimpangan sosial secara efektif.
4. Butuh Pemahaman yang Mendalam
Pemahaman terhadap definisi-definisi penyimpangan sosial menurut para ahli membutuhkan pengetahuan dan pemahaman yang mendalam terkait teori-teori sosiologi dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyimpangan sosial. Hal ini membutuhkan tingkat pemahaman yang tinggi dan penelitian yang komprehensif untuk dapat memahami secara mendalam dan menyeluruh mengenai fenomena penyimpangan sosial ini.
FAQ Penyimpangan Sosial Menurut Para Ahli
1. Apa yang dimaksud dengan penyimpangan sosial?
Penyimpangan sosial merupakan suatu tindakan atau perilaku yang dianggap tidak sesuai atau melanggar norma-norma yang berlaku dalam suatu masyarakat.
2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi penyimpangan sosial?
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyimpangan sosial meliputi faktor individu, faktor sosial-struktural, dan faktor pembelajaran sosial.
3. Bagaimana cara penanganan penyimpangan sosial?
Penanganan penyimpangan sosial dapat dilakukan melalui pendekatan yang komprehensif, melibatkan berbagai pihak seperti keluarga, sekolah, masyarakat, dan lembaga penegak hukum.
4. Apa peran masyarakat dalam pencegahan penyimpangan sosial?
Masyarakat memiliki peran yang penting dalam pencegahan penyimpangan sosial melalui pembentukan nilai-nilai yang positif, penanaman kesadaran sosial, dan pemberian dukungan kepada individu yang terlibat dalam perilaku menyimpang.
Kesimpulan
Penyimpangan sosial adalah suatu tindakan atau perilaku yang melanggar norma-norma sosial yang berlaku dalam suatu masyarakat. Definisi penyimpangan sosial menurut para ahli mencakup berbagai pendekatan, termasuk pendekatan interaksi sosial, psikologis, dan sosial-struktural. Kelebihan definisi-definisi ini adalah dapat memberikan pemahaman yang komprehensif dan memberikan dasar untuk penanganan dan pencegahan penyimpangan sosial. Namun, terdapat juga kekurangan-kekurangan seperti tidak mutlak dan dinamis, tidak menjelaskan penyebab yang absolut, kurangnya konsistensi, dan butuh pemahaman yang mendalam. Dengan adanya pemahaman yang lebih mendalam mengenai penyimpangan sosial, diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih baik dan upaya yang lebih efektif dalam penanganan dan pencegahan penyimpangan sosial di masyarakat.