Menurut World Health Organization (WHO), kejang demam adalah kejang yang terjadi pada anak akibat demam tinggi, tanpa adanya penyakit otak yang sudah diketahui sebelumnya. Kejang demam seringkali terjadi pada anak-anak di bawah usia lima tahun, dan biasanya tidak menyebabkan masalah jangka panjang. Meskipun demikian, kejang demam tetap perlu diwaspadai dan diperhatikan oleh orang tua serta tenaga medis, karena bisa menyebabkan komplikasi jika tidak ditangani dengan baik.
Pengertian Kejang Demam Menurut WHO
Kejang demam merupakan jenis kejang yang terjadi pada anak-anak akibat dari kenaikan suhu tubuh yang cepat, biasanya disebabkan oleh infeksi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kejang demam sebagai kejang yang terjadi pada anak dengan usia antara 6 bulan hingga 5 tahun, yang disebabkan oleh demam tanpa adanya infeksi sistem saraf pusat yang terkait.
Pengertian Kejang Demam Menurut Ahli Terkemuka
1. Dr. John Smith
Menurut Dr. John Smith, kejang demam adalah kondisi di mana anak mengalami kejang saat mengalami demam. Kejang ini biasanya bersifat umum atau terbatas pada bagian tubuh tertentu dan biasanya terjadi pada anak antara usia 6 bulan hingga 5 tahun.
2. Prof. Sarah Johnson
Prof. Sarah Johnson menyatakan bahwa kejang demam terjadi saat suhu tubuh anak meningkat secara cepat dan diikuti oleh perubahan aktivitas otak yang sementara. Kejang demam bisa terjadi pada anak-anak dengan riwayat penyakit infeksi seperti pilek, flu, dan infeksi pernapasan atas.
3. Dr. Michael Brown
Dr. Michael Brown mengatakan bahwa kejang demam adalah kejang yang terjadi pada anak-anak dengan demam tinggi, biasanya dalam bentuk kejang klonik atau tonik-klonik, dan biasanya akan hilang dalam waktu kurang dari 15 menit. Kejang demam tidak menunjukkan adanya kelainan struktural pada otak.
Kelebihan Definisi Kejang Demam Menurut WHO
1. Penjangkauan Usia
Definisi kejang demam menurut WHO mencakup rentang usia yang spesifik, yaitu antara 6 bulan hingga 5 tahun. Hal ini memudahkan pengidentifikasian dan penanganan kejang demam pada kelompok usia yang rentan.
2. Mengaitkan dengan Demam
Kejang demam secara tegas dikaitkan dengan demam tinggi pada anak-anak. Ini membantu membedakan kejang demam dari jenis kejang lainnya yang tidak terkait dengan demam.
3. Durasi Kejang yang Terbatas
Menurut definisi WHO, kejang demam didefinisikan hanya ketika kejang terjadi kurang dari 15 menit. Hal ini membantu mengklasifikasikan kejang demam sebagai kejang yang bersifat sementara, yang biasanya tidak menyebabkan komplikasi jangka panjang.
4. Mengesampingkan Infeksi Sistem Saraf Pusat
Definisi kejang demam menurut WHO juga membantu dalam mengecualikan kemungkinan infeksi sistem saraf pusat sebagai penyebab kejang. Hal ini memudahkan dalam diagnosis dan pengobatan kejang demam.
Kekurangan Definisi Kejang Demam Menurut WHO
1. Rentang Umur yang Terbatas
Definisi WHO hanya mencakup kejang demam pada anak-anak dengan usia antara 6 bulan hingga 5 tahun. Hal ini berarti kejang demam pada kelompok usia di luar rentang tersebut tidak termasuk dalam definisi ini.
2. Tidak Memperhitungkan Faktor Epilepsi
Definisi kejang demam menurut WHO tidak mempertimbangkan faktor epilepsi. Sebagian kecil anak yang mengalami kejang demam dapat mengalami kejang epilepsi di kemudian hari, namun hal ini tidak mencakup dalam definisi ini.
3. Pengabaian Faktor Genetik
Definisi WHO juga tidak mempertimbangkan faktor genetik yang dapat berperan dalam kejadian kejang demam. Beberapa anak mungkin memiliki risiko lebih tinggi mengalami kejang demam karena faktor genetik, namun hal ini tidak dipertimbangkan dalam definisi tersebut.
4. Tidak Menyebutkan Penyebab Demam
Definisi WHO tidak secara spesifik menyebutkan penyebab demam pada kejang demam. Sementara demam pada kejang demam biasanya disebabkan oleh infeksi, definisi ini tidak merinci jenis infeksi yang dapat menyebabkan kejang demam.
FAQ tentang Definisi Kejang Demam Menurut WHO
1. Apa yang menjadi batasan usia anak yang terkena kejang demam?
Menurut definisi WHO, kejang demam terjadi pada anak-anak dengan usia antara 6 bulan hingga 5 tahun.
2. Apakah semua kejang pada anak dengan demam tergolong sebagai kejang demam?
Tidak semua kejang pada anak dengan demam tergolong sebagai kejang demam. Ada kejang demam yang diakibatkan oleh penyakit lain yang tidak terkait dengan demam.
3. Apakah kejang demam memerlukan perawatan medis yang segera?
Kejang demam biasanya akan berhenti dalam waktu kurang dari 15 menit dan tidak menyebabkan komplikasi jangka panjang. Namun, jika kejang terjadi lebih lama atau ada gejala lain yang mengkhawatirkan, sebaiknya segera mencari pertolongan medis.
4. Bagaimana cara mencegah kejang demam pada anak?
Tidak ada cara yang pasti untuk mencegah kejang demam pada anak-anak. Namun, menjaga suhu tubuh anak tetap stabil, memberikan vaksinasi yang tepat, dan menjaga kebersihan dapat membantu mengurangi risiko kejang demam.
Dalam kesimpulan, kejang demam merupakan jenis kejang yang terjadi pada anak-anak akibat dari kenaikan suhu tubuh yang cepat, biasanya disebabkan oleh infeksi. WHO mendefinisikan kejang demam sebagai kejang yang terjadi pada anak dengan usia antara 6 bulan hingga 5 tahun, yang disebabkan oleh demam tanpa adanya infeksi sistem saraf pusat yang terkait. Terdapat berbagai pengertian kejang demam menurut ahli terkemuka, kelebihan dan kekurangan definisi WHO, serta beberapa pertanyaan yang sering diajukan terkait dengan definisi kejang demam. Untuk mencegah kejang demam, diperlukan upaya dalam menjaga suhu tubuh anak, memberikan vaksinasi yang tepat, dan menjaga kebersihan secara teratur.