Cerpen Tentang Anak Rantau: Kisah Anak Rantau yang Sukses

Dalam perjalanan hidup, seringkali kita dihadapkan pada keputusan besar yang akan membawa perubahan besar pula. Begitulah yang dialami oleh Astra, seorang pemuda bersemangat yang bercita-cita merantau ke negeri asing.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tiga cerpen tentang anak rantau yaitu kisah Astra tentang bagaimana sahabat-sahabatnya saling mendukung, perjuangan yang dilalui, serta proses permintaan izin untuk merantau.

 

Kisah Astra di Negara Asing

Astra Sebagai Perantau

Dalam teriknya matahari pagi, Astra menghirup udara segar yang berbau harapan di pelabuhan kota kecil tempatnya tiba. Langit biru yang cerah menjadi saksi ketika dia melangkah keluar dari kapal, membawa satu-satunya koper kecilnya dan seikat mimpi besar dalam hatinya.

Di tengah keramaian pelabuhan, Astra merasa campur aduk antara kegembiraan dan kecemasan. Dia baru saja memulai perjalanan barunya sebagai seorang perantau, meninggalkan kampung halamannya di belakang untuk mengejar impian pendidikan dan kehidupan baru di negeri asing. Meskipun hatinya dipenuhi dengan rasa ingin tahu dan semangat, namun juga terbersit kekhawatiran akan apa yang menantinya di tempat yang belum pernah ia kenal sebelumnya.

Dengan langkah mantap, Astra menyusuri jalan-jalan yang asing baginya, membiarkan dirinya terbawa oleh keramaian dan keunikan kota yang baru. Dia mengamati bangunan-bangunan bersejarah, pasar-pasar tradisional yang ramai, dan wajah-wajah orang asing yang berbeda budaya. Setiap sudut kota menawarkan kejutan dan keajaiban baru baginya, membuatnya semakin yakin bahwa keputusannya untuk merantau adalah langkah yang tepat.

Ketika senja mulai menyelinap, Astra menemukan sebuah kafe kecil di pojok jalan yang nyaman. Dia memesan secangkir kopi dan duduk di meja di luar, menyaksikan matahari terbenam di balik gedung-gedung tinggi. Di tengah gemerlap lampu kota yang mulai menyala, Astra merasa rasa syukur dan kebahagiaan memenuhi hatinya.

Dia menyadari bahwa meskipun awalnya berada di tanah asing yang mungkin membingungkannya, dia tidak sendirian. Ada sejuta cerita dan petualangan yang menantinya di depan, dan dia siap untuk merangkul semuanya dengan tangan terbuka. Dalam momen itu, Astra merasakan kebahagiaan yang tulus karena memulai perjalanan hidup yang baru, dan dengan itu, dia merasa keyakinan bahwa tak ada yang tidak mungkin bagi mereka yang berani bermimpi dan berani melangkah.

Persahabatan Astra

Di pagi yang cerah di pelabuhan kota kecil itu, Astra terbangun dengan semangat yang membara. Dia merasa beruntung dapat melihat matahari terbit dari jendela kecil kamar kosnya yang sederhana. Udara segar menyegarkan napasnya, dan suara gemerisik ombak di kejauhan memberikan musik alami yang menenangkan.

Setelah bersiap, Astra keluar dari kamar kosnya dengan senyum cerah di wajahnya. Dia memutuskan untuk menjelajahi lebih jauh pelabuhan tersebut, mencari petualangan baru yang menanti. Tidak lama setelah berjalan-jalan di sepanjang dermaga, Astra bertemu dengan sekelompok anak-anak yang sedang bermain di tepi pantai.

Anak-anak itu, dengan wajah penuh semangat dan ceria, menyambut Astra dengan tawa dan senyum. Mereka memperkenalkan diri satu per satu, dan Astra dengan senang hati bergabung dengan permainan mereka. Mereka berlarian di sepanjang pantai, mengumpulkan kerang dan batu-batu kecil, dan tertawa riang ketika ombak menyiram kaki mereka.

Dalam waktu singkat, Astra merasa seperti dia telah menemukan teman-teman sejati di tanah asing ini. Mereka menceritakan kisah-kisah tentang kehidupan di pelabuhan, tentang impian mereka untuk menjelajahi dunia, dan tentang kegembiraan sederhana yang mereka rasakan setiap hari. Astra merasa terinspirasi oleh semangat mereka dan merasa beruntung dapat berbagi momen-momen bahagia bersama mereka.

Ketika matahari naik lebih tinggi di langit, Astra dan teman-temannya duduk di pantai sambil menikmati sarapan bersama. Mereka bercanda dan bercerita, menciptakan kenangan yang tak terlupakan di pagi yang cerah itu. Bagi Astra, kehadiran mereka membawa kebahagiaan dan kehangatan yang membuatnya merasa seperti dia telah menemukan sebuah keluarga di tempat yang baru.

Saat matahari semakin tinggi, mereka berpamitan dengan pelukan hangat dan janji untuk bertemu kembali esok pagi. Astra melangkah meninggalkan pantai dengan hati yang penuh kebahagiaan, merasa bersyukur atas pertemuan yang tak terduga ini.

Kesederhanaan Astra

Di antara kesibukan kuliah dan pekerjaan sebagai perantau, Astra sering kali merindukan kehangatan dan kasih sayang keluarga. Namun, kehidupan di tanah rantau memberinya kesempatan untuk menemukan keluarga baru yang penuh cinta dan perhatian.

Suatu hari, ketika Astra sedang berjalan pulang dari kampus, dia melihat seorang nenek tua yang duduk sendirian di kursi goyang di teras rumah kecil di pinggir kota. Nenek itu tampak kesepian, dan Astra merasa tergerak untuk mendekatinya.

Tanpa ragu, Astra menyapa nenek itu dengan ramah dan menawarkan bantuan. Nenek itu, yang bernama Nyai Mawar, tersenyum hangat dan menerima tawaran Astra dengan tangan terbuka. Sejak hari itu, Astra sering mengunjungi Nyai Mawar, membantu membersihkan rumahnya, memasak makanan, dan berbagi cerita tentang kehidupan mereka.

Setiap kunjungan ke rumah Nyai Mawar membawa kebahagiaan yang mendalam bagi Astra. Meskipun rumah itu sederhana, namun kehangatan dan kedamaian yang terasa di dalamnya membuat Astra merasa seperti dia telah menemukan sebuah tempat yang dia sebut sebagai rumah kedua. Nyai Mawar merawatnya seperti cucunya sendiri, dan cinta kasihnya memenuhi kekosongan di hati Astra.

Di samping itu, Astra juga bertemu dengan tetangga-tetangga Nyai Mawar, yang dengan hangat menyambutnya ke komunitas mereka. Mereka mengajak Astra untuk bergabung dalam acara-acara komunitas, seperti gotong royong dan pertemuan keluarga. Melalui interaksi dengan mereka, Astra merasa semakin dekat dengan tradisi dan budaya lokal, dan merasakan rasa kebersamaan yang menghangatkan hatinya.

Saat malam tiba, Astra meninggalkan rumah Nyai Mawar dengan hati yang penuh rasa syukur dan kebahagiaan. Dia menyadari bahwa keluarga tidak selalu terkait oleh darah, tetapi juga oleh ikatan hati yang tulus dan kebersamaan yang mendalam. Di tengah kesederhanaan hidup di tanah rantau, Astra menemukan kekayaan yang sejati dalam bentuk keluarga baru yang memberinya cinta dan dukungan yang tak terhingga.

Baca juga:  Cerpen Tentang Perayaan Hari Sekolah: Kisah Keseruan di Sekolah

Mendapat Pengakuan

Hari itu adalah hari yang istimewa bagi Astra. Setelah berbulan-bulan bekerja keras dan menjalani kehidupan sebagai seorang perantau, dia akhirnya menerima berita yang menggembirakan. Surat kabar lokal telah mengadakan kontes menulis cerita pendek, dan cerita yang Astra tulis tentang pengalamannya sebagai perantau telah terpilih sebagai pemenang.

Ketika Astra membaca surat pengumuman, air mata kebahagiaan mengalir di pipinya. Dia tidak bisa percaya bahwa kisahnya telah diterima dengan baik oleh para juri, dan akan diterbitkan di surat kabar sebagai cerita yang menang. Rasanya seperti mimpi yang menjadi kenyataan bagi Astra, yang selalu bermimpi untuk menulis dan berbagi pengalamannya dengan orang lain.

Dengan penuh semangat, Astra berbagi berita tentang kemenangannya kepada Nyai Mawar dan teman-teman barunya di komunitas. Mereka semua merayakan kesuksesannya dengan sorak sorai dan pelukan hangat. Nyai Mawar menyatakan betapa bangganya dia pada Astra, dan teman-teman Astra memberinya pujian dan dukungan yang tak terbatas.

Ketika cerita Astra diterbitkan di surat kabar, dia menerima banyak ucapan selamat dari orang-orang di sekitarnya. Banyak pembaca yang terinspirasi oleh kisah perjuangannya sebagai perantau dan berbagi cerita mereka sendiri tentang mimpi dan aspirasi mereka. Astra merasa sangat bersyukur atas dukungan yang diterimanya dari orang-orang terdekatnya dan dari komunitas yang telah menjadi keluarganya di tanah rantau.

Di malam hari, Astra duduk di bawah bintang-bintang bersama Nyai Mawar dan teman-teman barunya. Mereka bertukar cerita, tertawa, dan merayakan kesuksesan Astra dengan secangkir teh hangat. Dalam momen itu, Astra merasakan kebahagiaan yang menyeluruh dan rasa syukur yang mendalam atas semua berkah yang telah diterimanya.

Dalam kemenangannya, Astra menyadari bahwa mimpi-mimpi dapat menjadi kenyataan dengan kerja keras, ketekunan, dan dukungan dari orang-orang yang peduli. Dia berjanji untuk terus mengejar impian-impiannya dengan penuh semangat, dan untuk selalu bersyukur atas setiap langkah perjalanan hidupnya.

 

Sahabat Saling Mendukung

Menuju ke Bali

Di sebuah desa kecil di ujung pulau Jawa, hiduplah dua sahabat karib bernama Firdan dan Herlan. Mereka telah lama bermimpi untuk merantau ke Bali, pulau yang mereka anggap sebagai tempat di mana impian-impian bisa menjadi kenyataan. Suatu pagi, ketika sinar mentari mulai menerangi jalan-jalan berbatu desa mereka, Firdan dan Herlan duduk di bawah pohon rindang, membicarakan rencana mereka untuk merantau.

“Dini hari besok pagi kita berangkat, Herlan,” ucap Firdan sambil menatap ke langit yang biru. “Kita akan memulai petualangan baru kita di Bali.” Herlan tersenyum lebar, “Benar, Firdan! Saya tidak sabar untuk melihat apa yang menanti kita di sana. Kita akan bekerja keras dan mewujudkan impian kita.”

Keesokan harinya, Firdan dan Herlan bersiap-siap untuk perjalanan mereka. Mereka mengemas pakaian, membawa bekal dari ibu-ibu di desa, dan mengucapkan salam perpisahan kepada keluarga dan teman-teman mereka. Rasa campur aduk antara kegembiraan dan sedih melanda hati mereka, tetapi keinginan untuk mengejar impian mereka jauh lebih kuat.

Saat fajar mulai menyingsing, Firdan dan Herlan berjalan ke stasiun bus setempat, membawa satu-satunya tas ransel mereka. Dengan hati yang penuh semangat, mereka naik ke bus yang membawa mereka menuju Bali, pulau impian mereka.

Di dalam perjalanan, mereka saling berbagi mimpi dan harapan mereka. Mereka berencana untuk bekerja keras, belajar hal baru, dan menjalani kehidupan yang lebih baik di Bali. Ketika matahari terbenam di ufuk barat, mereka tiba di pelabuhan yang ramai di Bali.

Saat mereka turun dari bus, Firdan dan Herlan disambut dengan hangat oleh udara lembab dan semilir angin laut. Mereka menatap ke depan dengan penuh semangat, siap untuk memulai babak baru dalam hidup mereka di tanah yang baru ini.

Dengan langkah mantap, Firdan dan Herlan melangkah ke depan, siap menghadapi segala tantangan dan kebahagiaan yang menanti mereka di Bali. Mereka menyadari bahwa petualangan ini adalah awal dari perjalanan yang akan mengubah hidup mereka selamanya, dan mereka tidak sabar untuk melangkah maju dan mengejar impian mereka.

Adaptasi di Negara

Setelah tiba di Bali, Firdan dan Herlan mulai menjalani kehidupan baru mereka dengan penuh semangat. Mereka menemukan sebuah kos sederhana di daerah yang tenang, tidak jauh dari tempat mereka bekerja. Meskipun kos tersebut sederhana, namun tempat itu dengan cepat menjadi rumah bagi mereka.

Pagi-pagi sekali, Firdan dan Herlan bangun dan pergi ke tempat kerja mereka. Mereka bekerja di sebuah kantor kecil di pusat kota, di mana mereka bertugas sebagai bagian dari tim administrasi. Meskipun pekerjaan itu tidaklah glamor, namun mereka merasa bersyukur bisa memiliki pekerjaan yang stabil dan sesuai dengan kemampuan mereka.

Setiap sore, setelah pulang kerja, Firdan dan Herlan menyempatkan diri untuk menjelajahi kota. Mereka menikmati keindahan alam dan kehidupan kota Bali yang sibuk. Mereka menjelajahi pantai-pantai indah, berkeliling di pasar tradisional, dan menikmati makanan lezat di warung-warung lokal.

Di tengah-tengah kesibukan mereka, Firdan dan Herlan juga berhasil membangun hubungan sosial yang kuat dengan orang-orang di sekitar mereka. Mereka berteman dengan tetangga kos, rekan kerja, dan bahkan orang asing yang mereka temui di jalan. Setiap hari membawa kesempatan baru bagi mereka untuk belajar dan tumbuh, baik secara pribadi maupun profesional.

Malam hari adalah waktu yang paling ditunggu-tunggu bagi Firdan dan Herlan. Mereka sering menghabiskan waktu bersama di teras kos, bercerita, berbagi tawa, dan merencanakan petualangan mendatang. Mereka merasa bahagia karena memiliki satu sama lain sebagai teman dan sahabat di tengah kesibukan dan adaptasi di tanah rantau.

Saat mereka duduk di teras kos, menatap bintang-bintang di langit malam, Firdan dan Herlan merasa penuh syukur atas semua berkah yang mereka terima. Mereka menyadari bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari hal-hal besar, tetapi juga dari kehidupan sederhana yang mereka jalani bersama di Bali. Dalam momen-momen seperti itu, mereka merasa bahwa mereka telah menemukan kebahagiaan yang sejati, di tengah-tengah petualangan dan adaptasi di tanah baru yang mereka sebut sebagai rumah.

Baca juga:  Cerpen Tentang Hewan Penuh Kebahagiaan

Kesuksesan Sahabat

Firdan dan Herlan terus bekerja keras di kantor mereka, dan hasilnya tidak pernah mengecewakan. Mereka menjadi bagian yang tak tergantikan dalam tim administrasi, memberikan kontribusi yang berarti dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas kantor. Karena dedikasi dan kerja keras mereka, mereka mendapatkan pengakuan dari atasan dan rekan kerja mereka.

Suatu hari, atasan mereka mengumumkan bahwa Firdan dan Herlan akan menerima penghargaan atas kinerja mereka yang luar biasa. Mereka dipanggil ke depan dalam sebuah acara penghargaan di kantor, di mana mereka menerima sertifikat penghargaan dan bonus kinerja yang besar. Kedua sahabat itu merasa sangat bahagia dan bangga atas prestasi mereka, dan merasa terima kasih kepada atasan dan rekan kerja mereka yang telah memberikan dukungan dan pengakuan kepada mereka.

Selain dari kesuksesan profesional mereka, Firdan dan Herlan juga berhasil mencapai prestasi di bidang pribadi mereka. Mereka berdua menjadi bagian dari komunitas lokal, terlibat dalam kegiatan amal, dan membantu orang-orang yang membutuhkan. Mereka merasa bahagia dan berarti karena mereka dapat memberikan kembali kepada masyarakat tempat mereka tinggal.

Di samping itu, Firdan dan Herlan juga terus belajar dan berkembang. Mereka menghadiri seminar dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan mereka, dan mengejar pendidikan tambahan di waktu luang mereka. Semangat mereka untuk terus belajar dan berkembang tidak pernah padam, dan mereka selalu mencari cara untuk menjadi lebih baik dalam segala hal yang mereka lakukan.

Pada akhirnya, Firdan dan Herlan merasa bahwa kebahagiaan mereka tidak hanya berasal dari kesuksesan mereka di tempat kerja, tetapi juga dari hubungan yang mereka bangun dengan orang-orang di sekitar mereka, dan dari kemampuan mereka untuk memberikan dampak positif pada dunia di sekitar mereka. Mereka menyadari bahwa kebahagiaan sejati datang dari keseimbangan antara kesuksesan profesional dan pencapaian pribadi, dan mereka merasa bersyukur atas semua yang mereka miliki. Dalam kisah sukses mereka, Firdan dan Herlan menemukan kebahagiaan yang sejati, dan mereka siap untuk melangkah maju ke depan, dengan semangat dan keyakinan yang tak tergoyahkan.

Berkat Persahabatan

Hari itu adalah hari yang istimewa bagi Firdan dan Herlan. Mereka memutuskan untuk merayakan semua prestasi dan kebahagiaan yang mereka raih bersama sejak tiba di Bali. Mereka mengundang teman-teman dekat mereka dan keluarga yang sudah mereka bangun di tanah rantau tersebut untuk merayakan bersama di kos mereka.

Dengan penuh semangat, Firdan dan Herlan mempersiapkan segala sesuatu untuk pesta mereka. Mereka membeli makanan lezat dari pasar lokal, membuat dekorasi dengan tangan mereka sendiri, dan menyiapkan playlist musik yang akan mengisi suasana dengan kegembiraan. Mereka ingin memastikan bahwa hari ini menjadi momen yang tak terlupakan bagi semua orang yang mereka cintai.

Ketika para tamu tiba, kos Firdan dan Herlan dipenuhi dengan tawa, senyum, dan kehangatan. Semua orang saling berbagi cerita dan kenangan tentang perjalanan mereka bersama, dan merayakan kesuksesan dan kebahagiaan yang mereka bagikan. Ada aura kebersamaan yang begitu kuat di udara, yang membuat semua orang merasa seperti keluarga.

Makanan yang lezat disantap dengan lahap, lagu-lagu dinyanyikan dengan riang, dan tawa riang menggema di seluruh kos. Firdan dan Herlan melihat sekeliling dengan rasa syukur yang mendalam, merasa diberkati atas kehadiran semua orang yang mereka cintai dalam hidup mereka. Mereka menyadari bahwa kebahagiaan yang sejati adalah saat berbagi momen indah dengan orang-orang yang peduli.

Saat malam semakin larut, Firdan dan Herlan mengajak semua orang untuk berkumpul di teras kos. Di bawah cahaya gemerlap bintang-bintang, mereka bersama-sama merenungkan kehidupan mereka yang penuh dengan perjuangan, kesuksesan, dan kebahagiaan. Mereka bersyukur atas setiap langkah perjalanan mereka, dan bersumpah untuk terus mendukung satu sama lain dalam setiap hal yang mereka lakukan.

Dalam pelukan persahabatan yang hangat, Firdan dan Herlan merasakan kebahagiaan yang sejati. Mereka menyadari bahwa dengan memiliki teman-teman yang peduli dan mendukung, mereka memiliki segalanya yang mereka butuhkan untuk menjalani kehidupan yang bahagia dan bermakna di Bali. Dengan hati penuh syukur, mereka merayakan kebahagiaan yang mereka miliki, dan menatap masa depan dengan keyakinan dan semangat yang tak tergoyahkan.

Permintaan Izin Merantau

Permohonan Izin

Di sebuah desa kecil yang terletak di pinggiran kota, tinggalah seorang pemuda bernama Dava. Dava adalah anak yang penuh semangat dan berani, memiliki impian besar untuk menjelajahi dunia di luar negeri. Suatu pagi, ketika embun masih menyelimuti pepohonan di sekitar rumahnya, Dava duduk di teras rumah.

“Dava, apa yang membuatmu begitu termenung pagi ini?” tanya ibunya dengan penuh perhatian. Dava menghela nafas, “Ibu, Ayah, aku ingin berbicara tentang sesuatu yang penting.” Suaranya terdengar mantap meskipun ragu-ragu. “Aku ingin pergi merantau ke luar negeri untuk mencari pengalaman baru, mengejar impianku, dan memberikan yang terbaik untuk keluarga kita.”

Wajah ayah dan ibunya mencerminkan kekhawatiran. Mereka mengerti bahwa merantau adalah langkah besar dan penuh tantangan. Awalnya, mereka menolak dengan alasan kekhawatiran akan keselamatan dan kesejahteraan Dava di negeri asing. Namun, Dava tak gentar. Dia menjelaskan rencananya dengan bijaksana dan meyakinkan, serta berjanji akan selalu menjaga diri dan mengabari mereka setiap saat.

Setelah berhari-hari berdiskusi dan merenungkan pilihan tersebut, akhirnya ayah dan ibu Dava melunak. Mereka tahu bahwa mereka tidak bisa menahan Dava untuk selamanya. Dengan berat hati, mereka memberikan restu mereka pada Dava untuk merantau, dengan harapan agar ia mencapai impian dan kesuksesan yang diinginkannya.

Baca juga:  Cerpen Tentang Bencana Alam: 3 Kisah Mengharukan Tentang Musibah

Dava merasa lega dan bersyukur atas izin yang diberikan oleh orang tuanya. Dia tahu bahwa perjalanan besar yang menantang akan segera dimulai, dan dia siap menghadapi semua halangan dan rintangan yang mungkin menghadang. Dengan senyum di bibirnya, Dava mempersiapkan diri untuk perjalanan menuju petualangan baru yang menanti di negeri asing.

 

Persetujuan untuk Dava

Setelah mendapatkan restu dari orang tuanya, Dava mulai menyiapkan segala hal untuk perjalanan menuju negara asing yang belum pernah ia kunjungi sebelumnya. Dia mengemas tasnya dengan penuh cermat, memastikan bahwa dia membawa semua yang diperlukan untuk petualangan yang menantang di tanah yang belum dikenal.

Di pagi hari sebelum keberangkatan, Dava berkumpul bersama keluarga dan teman-temannya di rumahnya. Suasana haru campur gembira terasa di udara, ketika Dava berbagi rencananya untuk perjalanan ke negara asing tersebut. Orang tua Dava memberikan beberapa nasihat bijaksana dan doa-doa, sementara teman-temannya memberikan dukungan dan semangat.

Ketika waktunya tiba untuk berangkat, Dava mengucapkan selamat tinggal kepada orang tuanya dengan air mata di matanya. Namun, di balik air mata itu, terdapat keberanian dan tekad yang tak tergoyahkan untuk mengejar impian dan menjalani petualangan di tanah asing.

Perjalanan menuju negara asing tidaklah mudah, tetapi Dava tidak pernah kehilangan semangatnya. Dia melalui berbagai rintangan dan tantangan dengan tekad yang kuat, dan akhirnya tiba di destinasi akhirnya dengan selamat. Ketika ia melangkah keluar dari bandara, rasa kebahagiaan dan keberhasilan menyelimuti dirinya. Ia merasa bangga dengan dirinya sendiri atas semua yang telah dia capai, dan bersyukur atas dukungan dan restu yang diberikan oleh orang tuanya.

Dava tahu bahwa perjalanan baru yang menantang telah dimulai, dan dia siap untuk menjalani setiap momen dengan penuh semangat dan keberanian. Dengan senyum di bibirnya dan hati yang penuh harapan, Dava melangkah maju menuju petualangan yang menanti di negeri asing yang baru baginya.

 

Menyampaikan Berita

Setelah beberapa minggu menjalani kehidupan di negara asing, Dava mulai merasa seperti rumah di tempat barunya. Dia bekerja keras, bertemu dengan orang-orang baru, dan mengeksplorasi budaya serta keindahan alam yang berbeda. Namun, meskipun dia menikmati pengalaman barunya, Dava merindukan keluarganya di tanah air.

Suatu hari, saat matahari mulai terbenam di cakrawala, Dava duduk di teras rumahnya yang sederhana di negeri asing tersebut. Dia merasa terharu oleh keindahan senja dan ketenangan yang mengelilinginya, namun juga merasa kerinduan yang mendalam terhadap orang-orang yang ia cintai di tanah air.

Tanpa ragu, Dava mengambil ponselnya dan memanggil orang tuanya di tanah air. Suara hangat ibunya terdengar di seberang sana, “Halo, Dava! Bagaimana kabarmu di sana?”

Dengan senyum di wajahnya, Dava mulai bercerita kepada orang tuanya tentang segala hal yang ia alami di negeri asing tersebut. Dia bercerita tentang pekerjaannya, teman-teman barunya, serta petualangan menarik yang telah dia jalani. Setiap kata yang keluar dari mulutnya penuh dengan kegembiraan dan kebahagiaan.

Saat orang tua Dava mendengarkan ceritanya, mereka merasa bangga dan bahagia melihat putra mereka begitu bersemangat menjalani hidupnya. Mereka menyemangati Dava untuk terus menjaga kesehatan dan menjalani petualangannya dengan penuh semangat.

Ketika panggilan telepon berakhir, Dava merasa hatinya dipenuhi dengan kebahagiaan yang tak terkira. Meskipun berada jauh dari keluarganya, namun ia merasa terhubung dengan mereka melalui panggilan telepon tersebut. Dengan semangat yang baru dan rasa cinta yang mendalam terhadap keluarganya, Dava siap melangkah maju dan menjalani setiap momen yang ada di negeri asing tersebut.

 

Harapannya Dava

Setelah beberapa bulan tinggal di negeri asing, Dava mulai merasa bahwa dia telah menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang baru. Dia telah berhasil menyesuaikan diri dengan budaya baru, menemukan teman-teman sejati, dan mengeksplorasi keindahan alam yang menakjubkan. Namun, di tengah semua petualangan itu, kerinduan akan keluarganya di tanah air tidak pernah pudar.

Suatu hari, Dava memutuskan untuk membuat video panggilan dengan keluarganya di tanah air. Dengan senyum cerah di wajahnya, Dava menyalakan kamera dan memulai percakapan. “Halo, keluarga! Bagaimana kabar kalian semua?”

Orang tua Dava dan saudara-saudaranya tersenyum bahagia melihat wajah Dava di layar. Mereka dengan penuh antusias mendengarkan setiap cerita dan pengalaman yang Dava bagikan. Dava bercerita tentang pekerjaannya, kegiatan sehari-harinya, dan petualangan menarik yang telah dia alami di negeri asing tersebut.

Orang tua Dava merasa bangga melihat putra mereka begitu bahagia dan sukses menjalani kehidupannya di tempat baru. Mereka merasa lega mengetahui bahwa Dava telah menemukan kedamaian dan keberhasilan di negeri asing tersebut. Saudara-saudara Dava juga merasa senang mendengarkan kisah-kisah petualangan kakak mereka, dan mereka merindukan Dava lebih dari sebelumnya.

Saat panggilan video berakhir, Dava merasa hatinya penuh dengan kebahagiaan dan kasih sayang. Meskipun jarak yang memisahkan mereka, namun hubungan mereka tetap kuat dan tak tergoyahkan. Dava merasa bersyukur memiliki keluarga yang selalu mendukung dan mencintainya, di mana pun dia berada di dunia ini.

Dengan semangat yang baru dan rasa cinta yang mendalam terhadap keluarganya, Dava melanjutkan petualangannya di negeri asing tersebut dengan keyakinan dan keberanian yang tak tergoyahkan. Dia tahu bahwa keluarganya akan selalu ada di sampingnya, memberinya kekuatan dan dukungan untuk menghadapi setiap rintangan yang mungkin ia temui di masa depan.

 

Dari tiga cerpen tentang anak rantau, terima kasih telah menemani perjalanan kisah Astra di negeri asing bersama kami. Semoga cerita ini memberikan inspirasi dan motivasi untuk mengejar impian dan menghargai dukungan dari sahabat-sahabat terdekat dalam hidup kita. Sampai jumpa di petualangan berikutnya!

Leave a Comment