Meskipun dihadapkan pada ancaman yang nyata, Leo dan Rian tidak menyerah pada rasa takut. Mereka terus bersama, saling mendukung satu sama lain dalam menghadapi segala tantangan yang datang. Setiap hari, mereka menikmati momen-momen kecil kebahagiaan, menemukan keindahan dalam persahabatan mereka yang tak terduga.
Suatu malam, ketika hujan turun dengan lebatnya, Rian dan Leo duduk di ruang tamu kos Amelia, bersama-sama menikmati hangatnya perapian yang memancarkan cahaya keemasan. Mereka bercerita, tertawa, dan merencanakan masa depan mereka. Leo mulai melihat kehidupan yang lebih cerah di depannya, berkat keberadaan Rian yang membawa kebaikan dalam hidupnya.
Namun, ketegangan masih mengintai di luar sana. Leo tahu bahwa dia tidak bisa terus bersembunyi selamanya. Setiap hari, rasa cemas akan masa depannya semakin mendalam. Namun, ketika dia melihat kebahagiaan yang dia rasakan bersama Rian dan Amelia, dia merasa seolah-olah segalanya mungkin.
Ketika pagi menyingsing, Rian menyadari bahwa dia harus bertindak. Dia tidak bisa membiarkan Leo terus hidup dalam ketakutan dan terancam oleh masa lalunya yang kelam. Dengan berat hati, dia mengajak Leo untuk pergi, meninggalkan kota tempat mereka tinggal dan mencari tempat perlindungan yang lebih aman.
Meskipun awalnya ragu, Leo akhirnya setuju. Dia tahu bahwa dia tidak bisa terus membebani Rian dan Amelia dengan bahayanya. Bersama-sama, mereka merencanakan perjalanan mereka, mengejar kebebasan dan kehidupan baru yang lebih baik.
Saat malam tiba, mereka meninggalkan rumah kos Amelia, meninggalkan segala kenangan indah di belakang. Namun, di dalam hati mereka, mereka tahu bahwa kebahagiaan yang mereka rasakan bersama tidak akan pernah pudar. Bersama-sama, mereka melangkah menuju masa depan yang cerah, siap menghadapi segala rintangan yang mungkin datang, dengan harapan dan keberanian yang tak tergoyahkan