Ketika kita berbicara tentang bisnis dan manajemen, salah satu konsep yang tidak bisa dilewatkan adalah controlling. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan controlling menurut para ahli?
Menurut ahli manajemen terkemuka Peter Drucker, controlling adalah proses pengendalian yang dilakukan untuk memastikan bahwa tujuan organisasi tercapai dengan efektif dan efisien. Dalam konteks ini, controlling bukan hanya sekedar mengawasi atau mengontrol, tetapi juga melibatkan perencanaan, pengorganisasian, dan pengarahan.
Sementara itu, ahli manajemen Henry Fayol mendefinisikan controlling sebagai fungsi manajemen yang bertujuan untuk mengevaluasi kinerja organisasi terhadap standar yang telah ditetapkan. Dalam pandangan Fayol, controlling merupakan bagian integral dari proses manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian.
Secara umum, controlling dapat diartikan sebagai upaya untuk memantau, mengevaluasi, dan mengendalikan kinerja organisasi agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Dengan adanya proses controlling yang efektif, manajer dapat mengidentifikasi permasalahan yang muncul dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja organisasi.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa controlling adalah suatu proses penting dalam manajemen yang melibatkan pengendalian, evaluasi, dan pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan memahami konsep controlling menurut para ahli, manajer dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan.
Pengertian Controlling Menurut Para Ahli
Controlling adalah salah satu fungsi manajemen yang memiliki peran penting dalam mengelola suatu organisasi. Dalam konteks bisnis, controlling memiliki arti yang luas dan beragam menurut para ahli. Berikut ini adalah 10 pengertian definisi controlling menurut para ahli.
1. Henri Fayol
Henri Fayol, seorang ahli manajemen terkenal, menjelaskan bahwa controlling adalah fungsi manajemen yang terdiri dari mengukur kinerja hasil yang telah dicapai dengan rencana dan memperbaiki apapun yang tidak sesuai dengan rencana tersebut. Dalam pandangan Fayol, controlling adalah proses memantau kegiatan dan hasil kerja organisasi, serta mengambil tindakan korektif yang diperlukan.
2. Robert N. Anthony
Menurut Robert N. Anthony, seorang pakar dalam bidang akuntansi dan manajemen, controlling melibatkan perbandingan antara kinerja yang sebenarnya dengan standar yang telah ditetapkan. Proses ini juga mencakup analisis penyebab perbedaan antara kinerja yang diharapkan dan kinerja yang sebenarnya, serta pelaksanaan langkah-langkah perbaikan.
3. George R. Terry
George R. Terry, seorang ahli manajemen, menjelaskan controlling sebagai proses pengawasan pelaksanaan rencana, pengukuran kinerja, dan pengambilan tindakan korektif. Dalam pandangan Terry, controlling melibatkan pembuatan standar, pembandingan antara hasil yang dicapai dengan standar tersebut, serta pengambilan tindakan untuk memastikan bahwa tujuan organisasi tercapai.
4. William H. Newman
Dalam pandangan William H. Newman, controlling adalah proses pengawasan untuk memastikan bahwa tujuan organisasi tercapai. Kontrol meliputi pemantauan terhadap tugas yang diberikan kepada bawahan, evaluasi kinerja, dan pengambilan tindakan korektif jika diperlukan.
5. Ralph C. Davis
Ralph C. Davis, seorang ahli manajemen, menjelaskan bahwa controlling adalah proses membandingkan kinerja yang telah dicapai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Kontrol juga melibatkan identifikasi penyebab penyimpangan dari standar dan pengambilan tindakan untuk mengatasi penyimpangan tersebut.
6. Koontz dan O’Donnell
Menurut Harold Koontz dan Cyril O’Donnell, controlling mencakup pembandingan antara kinerja yang diharapkan dengan kinerja yang sebenarnya, analisis penyebab penyimpangan, serta pengambilan tindakan dan perbaikan. Kontrol juga melibatkan pengumpulan data dan informasi yang relevan serta penggunaan feedback untuk meningkatkan kinerja organisasi.
7. Theo Haimann
Theo Haimann, seorang ahli manajemen, menggambarkan controlling sebagai proses memastikan bahwa kegiatan organisasi berlangsung sesuai dengan rencana. Controlling juga mencakup pengukuran kinerja, pembandingan dengan standar, serta pengambilan tindakan untuk memperbaiki penyimpangan.
8. Don Hellriegel dan John W. Slocum
Don Hellriegel dan John W. Slocum, ahli manajemen terkenal, menjelaskan bahwa controlling melibatkan pemantauan terhadap kinerja organisasi dan individu, evaluasi kinerja, serta pengambilan tindakan untuk meningkatkan kinerja. Controlling juga melibatkan penggunaan informasi dan umpan balik untuk mengidentifikasi perubahan yang diperlukan.
9. Gary Dessler
Dalam pandangan Gary Dessler, controlling adalah proses memastikan bahwa tujuan organisasi tercapai melalui pemantauan kinerja, pembandingan dengan standar, dan pengambilan tindakan korektif. Kontrol juga melibatkan pengumpulan dan analisis data, serta komunikasi yang efektif dengan anggota organisasi.
10. James A.F. Stoner
James A.F. Stoner, seorang ahli manajemen, menjelaskan bahwa controlling melibatkan pengawasan terhadap kinerja organisasi, evaluasi kinerja, serta pengambilan tindakan untuk meningkatkan kinerja. Proses kontrol juga mencakup pengukuran kinerja, pembandingan dengan standar, dan pemantauan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja.
Kelebihan Definisi Controlling Menurut Para Ahli
Selain memiliki berbagai pengertian, controlling juga memiliki beberapa kelebihan menurut para ahli. Berikut ini adalah 4 kelebihan definisi controlling menurut para ahli.
1. Mendukung Pengambilan Keputusan
Dengan adanya kontrol, manajer dapat mengumpulkan data dan informasi yang relevan untuk mengukur kinerja organisasi. Hal ini memungkinkan manajer untuk membuat keputusan yang lebih baik dan lebih tepat berdasarkan fakta dan bukti yang ada.
2. Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas
Controlling membantu mengidentifikasi penyimpangan dari standar dan mengambil tindakan korektif yang diperlukan. Dengan melakukan kontrol secara teratur, organisasi dapat meningkatkan efisiensi operasional dan efektivitas penggunaan sumber daya. Kelebihan ini dapat menghasilkan penghematan biaya dan peningkatan produktivitas.
3. Memperbaiki Kualitas
Proses kontrol melibatkan pemantauan terhadap kinerja dan evaluasi hasil kerja. Dengan melakukan kontrol yang baik, organisasi dapat mengidentifikasi kelemahan dan kesalahan dalam proses operasional. Dengan demikian, organisasi dapat mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas produk atau layanan yang disediakan.
4. Menjamin Keberlangsungan Organisasi
Controlling membantu memastikan bahwa aktivitas organisasi berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan. Dengan melakukan kontrol secara terus-menerus, organisasi dapat mengatasi masalah dan hambatan yang muncul dalam pelaksanaan rencana. Kelebihan ini memungkinkan organisasi untuk berkembang dan bertahan di tengah perubahan lingkungan bisnis.
Kekurangan Definisi Controlling Menurut Para Ahli
Walaupun controlling memiliki berbagai kelebihan, namun juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Berikut ini adalah 4 kekurangan definisi controlling menurut para ahli.
1. Biaya dan Waktu yang Dibutuhkan
Mengimplementasikan proses kontrol yang efektif membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit. Hal ini terkait dengan pengumpulan data, analisis, dan evaluasi kinerja yang harus dilakukan secara rutin. Jika organisasi tidak memiliki sumber daya yang cukup, proses kontrol bisa menjadi beban yang berlebihan.
2. Kelebihan Regulasi
Terkadang, proses kontrol yang terlalu ketat dapat membatasi kreativitas dan inovasi dalam organisasi. Jika pegawai merasa terlalu diperintah dan terkontrol, mereka mungkin kehilangan motivasi untuk mencoba hal-hal baru dan berinovasi. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan organisasi dalam jangka panjang.
3. Kurangnya Fleksibilitas
Proses kontrol yang terlalu rigid dapat menghambat perubahan dan penyesuaian dengan cepat dalam organisasi. Jika suatu situasi membutuhkan tindakan yang berbeda dari standar yang telah ditetapkan, organisasi mungkin kesulitan untuk beradaptasi. Kurangnya fleksibilitas dalam kontrol dapat menghambat kemampuan organisasi untuk bertahan dalam lingkungan yang terus berubah.
4. Kesalahan Penilaian
Meskipun kontrol bertujuan untuk meningkatkan kinerja, namun ada kemungkinan terjadi kesalahan dalam penilaian kinerja. Kesalahan dalam pengukuran dan analisis dapat mengarah pada tindakan yang tidak tepat atau mengabaikan faktor-faktor penting. Kesalahan pengambilan keputusan dapat berdampak negatif terhadap kinerja organisasi secara keseluruhan.
FAQ (Frequently Asked Questions) tentang Definisi Controlling Menurut Para Ahli
1. Apa perbedaan antara controlling dan manajemen?
Jawaban: Controlling adalah salah satu fungsi manajemen yang terkait dengan pengawasan dan pengendalian kinerja organisasi. Manajemen, di sisi lain, adalah proses yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.
2. Mengapa controlling penting dalam sebuah organisasi?
Jawaban: Controlling penting dalam sebuah organisasi karena dapat membantu memastikan bahwa aktivitas dan kinerja organisasi berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan. Kontrol juga membantu mengidentifikasi penyimpangan dan mengambil tindakan korektif yang diperlukan.
3. Bagaimana cara mengukur kinerja organisasi?
Jawaban: Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja organisasi, seperti penggunaan key performance indicators (KPIs), analisis rasio keuangan, survei kepuasan pelanggan, dan evaluasi kinerja individu dan tim.
4. Apakah semua organisasi perlu melakukan kontrol?
Jawaban: Ya, semua organisasi, baik besar maupun kecil, perlu melakukan kontrol. Kontrol membantu memastikan bahwa aktivitas organisasi berjalan dalam arah yang diinginkan dan tujuan organisasi tercapai.
Kesimpulan
Controlling merupakan fungsi manajemen yang penting dalam mengelola sebuah organisasi. Terdapat berbagai pengertian definisi controlling menurut para ahli. Secara umum, controlling melibatkan pengawasan, pengukuran kinerja, dan pengambilan tindakan korektif. Kelebihan controlling antara lain mendukung pengambilan keputusan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas, memperbaiki kualitas, dan menjamin keberlangsungan organissasi. Namun, controlling juga memiliki kekurangan seperti biaya dan waktu yang dibutuhkan, kelebihan regulasi, kurangnya fleksibilitas, dan kemungkinan kesalahan penilaian. Dalam kesimpulan ini, penting untuk mencatat bahwa setiap organisasi harus mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan controlling untuk menerapkannya dengan bijak dan sesuai dengan kebutuhan dan konteksnya.