Drama, sebuah genre sastra yang memiliki peran penting dalam dunia hiburan, telah menjadi bahan diskusi para ahli selama bertahun-tahun. Menurut Aristoteles, drama merupakan karya sastra yang menggambarkan kehidupan manusia dengan konflik yang menegangkan dan penyelesaian dramatis. Sedangkan menurut seniman William Shakespeare, drama adalah cermin kehidupan yang memperlihatkan berbagai emosi manusia, mulai dari cinta hingga kebencian.

Namun, pengertian drama tidak hanya terbatas pada unsur sastra semata. Menurut Anne Bogart, seorang sutradara teater terkenal, drama juga merupakan medium komunikasi yang memungkinkan kita untuk berbagi pengalaman dengan orang lain. Dalam konteks ini, drama bukan hanya sekadar cerita yang diperankan oleh aktor, namun juga sebagai sarana untuk memahami dan merasakan dunia di sekitar kita.

Dengan begitu banyak pandangan yang berbeda, definisi drama menjadi subjek yang selalu menarik untuk dibahas. Setiap ahli memiliki sudut pandangnya sendiri, namun pada akhirnya, drama tetaplah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Pengertian Drama Menurut Para Ahli

Drama adalah salah satu bentuk seni pertunjukan yang memiliki unsur naskah, pemeran, dan penyampaian cerita melalui tindakan dan dialog. Drama sering dipentaskan di panggung untuk dinikmati oleh penonton. Para ahli memiliki pendapat yang berbeda-beda mengenai pengertian drama. Berikut adalah 10 pengertian menurut ahli terkemuka mengenai definisi drama:

Baca juga:  Pengertian Proses Belajar yang Harus Anda Ketahui untuk Mencapai Keberhasilan

1. Aristotle

Aristotle, seorang filsuf Yunani kuno, menganggap drama sebagai peniruan berbagai tindakan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, drama merupakan seni yang menampilkan karakter dan perilaku manusia dalam kehidupan sosialnya.

2. Bertolt Brecht

Bertolt Brecht, seorang dramawan dan penyair asal Jerman, melihat drama sebagai alat untuk menyampaikan pesan sosial dan politik kepada penonton. Ia mengembangkan gaya pementasan yang disebut “teater epik” dengan tujuan mengajak penonton berpikir kritis.

3. Antonin Artaud

Antonin Artaud, seorang teoretikus teater dan dramawan asal Prancis, memberikan pendekatan yang berbeda terhadap drama. Menurutnya, drama harus membangkitkan emosi dan mempengaruhi penonton secara langsung melalui pementasan yang intens dan ekspresif.

4. Augusto Boal

Augusto Boal, seorang teoretikus teater asal Brasil, memandang drama sebagai alat politik yang dapat digunakan untuk menciptakan perubahan sosial. Ia mengembangkan “teater tindakan” yang melibatkan partisipasi aktif penonton dalam pementasan drama.

5. Konstantin Stanislavski

Konstantin Stanislavski, seorang sutradara teater dan pendiri Teater Seni Moskow, mengemukakan bahwa drama adalah seni yang mengeksplorasi kehidupan emosional dan psikologis manusia. Ia mengembangkan metode akting yang mengharuskan para pemeran mengalami peran yang dimainkannya.

6. Jean-Pierre Sarrazac

Jean-Pierre Sarrazac, seorang ahli teater asal Prancis, menafsirkan drama sebagai cerminan dari konflik-konflik dalam masyarakat. Menurutnya, drama mencerminkan realitas sosial dan dapat menjadi ruang refleksi bagi penonton.

7. Goethe

Johann Wolfgang von Goethe, seorang penyair dan penulis drama Jerman, melihat drama sebagai bentuk komunikasi antara pengarang dan penonton. Ia menjadikan drama sebagai sarana untuk mengungkapkan ide dan perasaan manusia.

8. Li Yu

Li Yu, seorang penulis drama Tiongkok, memberikan pengertian drama sebagai seni yang menggambarkan kehidupan manusia secara dramatis. Menurutnya, drama adalah cermin dari kenyataan yang diinterpretasikan melalui pertunjukan.

9. Zeami Motokiyo

Zeami Motokiyo, seorang aktor dan dramawan Jepang, melihat drama sebagai bentuk seni yang memadukan gerakan, suara, dan visual untuk menciptakan suasana yang khas. Ia mengembangkan gaya pementasan yang disebut “Noh” yang menekankan pada keindahan dan spiritualitas.

10. George Bernard Shaw

George Bernard Shaw, seorang pengarang drama Irlandia, menganggap drama sebagai alat untuk menyampaikan ide-ide sosial dan politik. Ia sering menggunakan drama sebagai sarana untuk mengkritik masyarakat dan sistem sosial yang ada.

Baca juga:  Pengertian Model Pembelajaran: Panduan Praktis untuk Guru dan Pendidik

Kelebihan Definisi Drama Menurut Para Ahli

Berdasarkan pengertian drama menurut para ahli di atas, terdapat beberapa kelebihan yang dapat ditemukan dalam konsep-konsep tersebut:

1. Menyampaikan Pesan

Definisi drama dari ahli-ahli tersebut menekankan pentingnya drama sebagai sarana untuk menyampaikan pesan sosial, politik, maupun emosional kepada penonton. Drama dapat menjadi media yang efektif untuk menggugah perasaan dan meningkatkan kesadaran penonton terhadap isu-isu yang relevan.

2. Memperdalam Pemahaman Karakter

Pengertian drama yang memberikan penekanan pada karakter dan perilaku manusia, seperti yang dikemukakan oleh Aristotle dan Stanislavski, dapat membantu penonton memperdalam pemahaman mengenai kompleksitas manusia. Drama mampu menggambarkan sisi emosional dan psikologis karakter dengan lebih mendalam.

3. Menciptakan Perubahan dan Refleksi

Berbagai definisi drama, seperti yang ditawarkan oleh Augusto Boal dan Jean-Pierre Sarrazac, memberikan pemahaman bahwa drama dapat menjadi alat untuk menciptakan perubahan sosial dan refleksi atas realitas sosial. Drama dapat menginspirasi penonton untuk bertindak dan berpikir kritis terhadap isu-isu yang relevan dalam masyarakat.

4. Menikmati Kecantikan dan Kreativitas

Pendekatan drama seperti yang dikembangkan oleh Bertolt Brecht dan Zeami Motokiyo menunjukkan bahwa drama juga dapat dinikmati sebagai bentuk seni yang indah dan kreatif. Drama menggabungkan gerakan, suara, visual, dan tindakan menjadi satu kesatuan yang menarik dan mengagumkan.

Kekurangan Definisi Drama Menurut Para Ahli

Namun, tidak ada konsep yang sempurna, begitu pula dengan definisi drama dari para ahli. Terdapat beberapa kekurangan dalam pengertian-pengertian tersebut:

1. Tidak Tersedia Definisi yang Baku

Terlepas dari berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli, tidak ada definisi drama yang diakui secara universal. Tiap ahli memiliki sudut pandang dan penekanan sendiri dalam mengartikan drama, sehingga mungkin sulit untuk menemukan sebuah definisi yang dapat diterima oleh semua orang.

2. Terbatas pada Interpretasi Pribadi

Tiap ahli memiliki penafsiran dan sudut pandang pribadi dalam mengartikan drama, sehingga definisi-definisi tersebut tidak dapat dipandang sebagai kebenaran mutlak. Interpretasi pribadi dapat mempengaruhi pemahaman dan penafsiran seseorang terhadap drama.

Baca juga:  Pengertian Teknik Pembelajaran: Strategi Ampuh untuk Sukses Belajar

3. Masih Terbatas dalam Wacana Barat

Definisi-definisi di atas cenderung didominasi oleh pandangan-pandangan dari budaya Barat. Sudut pandang dari budaya-budaya lain, seperti drama tradisional Tiongkok atau Jepang, mungkin memiliki perspektif yang berbeda dan belum tertuang dalam definisi-definisi tersebut.

4. Tidak Merangkum Semua Aspek Drama

Karena drama adalah media seni yang sangat beragam, definisi-definisi dari para ahli hanya mencakup beberapa aspek saja. Pengertian drama yang lengkap dan menyeluruh mungkin sulit untuk dicapai karena kompleksitas dan keragaman drama itu sendiri.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apa perbedaan antara drama dan teater?

Drama merujuk pada karya tulis yang terkait dengan pementasan, sedangkan teater merujuk pada keseluruhan proses pementasan, termasuk tindakan, penafsiran visual, dan pemeran.

2. Bagaimana cara menikmati drama?

Anda dapat menikmati drama dengan menyaksikan pertunjukan di panggung, membaca naskah drama, atau menonton film/serial drama. Pilihlah genre dan tema yang sesuai dengan minat dan preferensi Anda.

3. Apa yang membedakan drama dengan bentuk seni lainnya?

Drama berbeda dengan bentuk seni lainnya, seperti sastra atau musik, karena drama melibatkan pementasan yang melibatkan pemeran, visual, dan tindakan nyata di depan penonton.

4. Apa manfaat menonton drama?

Menonton drama dapat memberikan hiburan, meningkatkan pemahaman mengenai konflik dan karakter manusia, serta menjadi sarana untuk menggali emosi dan refleksi diri. Drama juga dapat menginspirasi dan memotivasi penonton untuk menghadapi kehidupan sehari-hari dengan lebih baik.

Dari berbagai definisi drama menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa drama merupakan bentuk seni pertunjukan yang memiliki nilai estetika, pengaruh sosial, dan pesan yang dapat menjembatani antara pengarang, pemeran, dan penonton. Drama memiliki kelebihan dalam menyampaikan pesan, memperdalam pemahaman karakter, menciptakan perubahan dan refleksi, serta menikmati kecantikan dan kreativitas. Namun, terdapat juga kekurangan dalam definisi-definisi tersebut, seperti tidak adanya definisi baku, terbatasnya interpretasi pribadi, serta keterbatasan dalam wacana budaya Barat.

Share:
Ryan Lesmono

Ryan Lesmono

Pengajar dan peneliti di bidang Ilmu Lingkungan dengan gelar Ph.D. dalam Ilmu Lingkungan. Memiliki minat khusus dalam keberlanjutan dan perubahan iklim serta aktif terlibat dalam proyek-proyek penelitian di lapangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *