Kebijakan moneter merupakan salah satu instrumen kebijakan ekonomi yang sangat vital bagi suatu negara. Menurut para ahli, kebijakan moneter dapat didefinisikan sebagai langkah-langkah yang diambil oleh otoritas moneter untuk mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat serta suku bunga guna mencapai tujuan-tujuan tertentu dalam perekonomian.
Salah satu ahli ekonomi yang terkenal, Milton Friedman, mendefinisikan kebijakan moneter sebagai upaya untuk mengontrol jumlah uang yang beredar agar inflasi dapat dikendalikan. Sementara itu, John Maynard Keynes menyatakan bahwa kebijakan moneter adalah alat untuk mempengaruhi tingkat pengangguran dan pertumbuhan ekonomi melalui pengaturan suku bunga.
Para ahli lainnya, seperti Alan Greenspan, menekankan pentingnya kebijakan moneter dalam menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Secara umum, kebijakan moneter memegang peranan kunci dalam menentukan arah perekonomian suatu negara dan dapat berdampak langsung pada kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
Pengertian Kebijakan Moneter Menurut Para Ahli
Kebijakan moneter merupakan langkah-langkah yang diambil oleh otoritas moneter suatu negara, seperti bank sentral, untuk mengendalikan dan mempengaruhi jumlah uang yang beredar serta tingkat suku bunga guna mencapai tujuan ekonomi tertentu. Para ahli ekonomi memberikan beberapa pengertian mengenai kebijakan moneter, yang secara lengkap dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Kenneth Kuttner
Menurut Kenneth Kuttner, kebijakan moneter adalah keputusan-keputusan yang diambil oleh bank sentral dalam mengubah tingkat suku bunga atau jumlah uang yang beredar dengan tujuan mempengaruhi tingkat investasi dan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
2. Frederic Mishkin
Frederic Mishkin menyebut kebijakan moneter sebagai tindakan-tindakan bank sentral yang bertujuan untuk mempengaruhi volume uang dan kredit di dalam suatu perekonomian guna mencapai tujuan-tujuan ekonomi tertentu, seperti mencapai stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi yang seimbang.
3. Milton Friedman
Milton Friedman memiliki pandangan bahwa kebijakan moneter merupakan sarana untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar agar tetap stabil dan mempengaruhi tingkat suku bunga, sehingga dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil dan tingkat inflasi yang terjaga dengan baik.
4. Ben Bernanke
Menurut Ben Bernanke, kebijakan moneter adalah langkah-langkah yang diambil oleh bank sentral dalam mengatur suku bunga dan likuiditas di pasar keuangan untuk mencapai stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi yang tahan lama, serta menciptakan lapangan kerja yang cukup.
5. Paul Samuelson dan William Nordhaus
Paul Samuelson dan William Nordhaus mendefinisikan kebijakan moneter sebagai alat yang digunakan oleh bank sentral untuk mengatur dan mempengaruhi jumlah uang yang beredar serta tingkat suku bunga guna mencapai stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi yang sehat.
6. David Laidler
David Laidler mengartikan kebijakan moneter sebagai keputusan bank sentral dalam mengubah aset-aset moneter yang dimiliki oleh masyarakat dengan tujuan mempengaruhi tingkat suku bunga dan mempengaruhi kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
7. James Tobin
James Tobin mendefinisikan kebijakan moneter sebagai tindakan yang diambil oleh bank sentral untuk mengatur jumlah uang dalam perekonomian serta mengubah tingkat suku bunga agar tujuan-tujuan ekonomi, seperti pertumbuhan yang stabil dan pengendalian inflasi, dapat tercapai.
8. Robert Barro
Menurut Robert Barro, kebijakan moneter adalah langkah-langkah yang diambil oleh bank sentral dalam mengontrol jumlah uang yang beredar dan menentukan tingkat suku bunga untuk mencapai tujuan-tujuan makroekonomi tertentu, seperti stabilnya harga dan pertumbuhan ekonomi yang seimbang.
9. John Taylor
John Taylor mengartikan kebijakan moneter sebagai keputusan-keputusan yang diambil oleh bank sentral mengenai pengaturan tingkat suku bunga guna mempengaruhi kredit dan aktivitas ekonomi agar mencapai tujuan-tujuan makroekonomi, seperti stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
10. Alan Blinder
Alan Blinder menyebut kebijakan moneter sebagai instrumen yang digunakan oleh bank sentral dalam mempengaruhi tingkat suku bunga, jumlah uang yang beredar, dan kondisi likuiditas di perekonomian guna mencapai tujuan-tujuan ekonomi, seperti stabilitas harga dan stabilitas sistem keuangan.
Kelebihan Definisi Kebijakan Moneter Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah 4 kelebihan definisi mengenai kebijakan moneter menurut para ahli:
1. Menjelaskan Tujuan dan Fungsi Kebijakan Moneter
Semua definisi dari para ahli tersebut dapat menjelaskan dengan jelas tujuan dan fungsi dari kebijakan moneter, yaitu untuk mempengaruhi tingkat suku bunga, jumlah uang yang beredar, dan kredit dalam perekonomian dengan maksud mencapai stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi yang seimbang, serta tujuan-tujuan ekonomi lainnya.
2. Memperjelas Peran Bank Sentral
Definisi-definisi tersebut juga dapat memperjelas peran bank sentral dalam mengambil keputusan mengenai kebijakan moneter. Bank sentral memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengendalikan kebijakan moneter guna mencapai tujuan-tujuan makroekonomi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
3. Memberikan Pengertian yang Komprehensif
Setiap definisi memberikan pengertian yang komprehensif mengenai kebijakan moneter dengan mengaitkan antara aspek-aspek seperti tingkat suku bunga, jumlah uang yang beredar, kredit, stabilitas harga, dan pertumbuhan ekonomi. Hal ini memudahkan pembaca untuk memahami konsep dan mekanisme kebijakan moneter secara keseluruhan.
4. Menggambarkan Dampak Kebijakan Moneter
Definisi-definisi tersebut juga dapat menggambarkan dampak yang dihasilkan dari pelaksanaan kebijakan moneter, baik itu berupa perubahan tingkat suku bunga, inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun tingkat investasi. Dengan demikian, pembaca dapat menilai efektivitas dan konsekuensi dari kebijakan moneter yang diterapkan.
Kekurangan Definisi Kebijakan Moneter Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah 4 kekurangan definisi mengenai kebijakan moneter menurut para ahli:
1. Kurangnya Konteks dan Spesifik
Sekalipun definisi-definisi tersebut memberikan pengertian yang komprehensif, namun terkadang kurang memberikan konteks dan kekhususan mengenai situasi dan kondisi ekonomi tertentu di suatu negara. Setiap negara memiliki karakteristik ekonomi yang berbeda, sehingga pengaruh kebijakan moneter dapat bervariasi.
2. Tidak Memperhitungkan Faktor Eksternal
Definisi-definisi tersebut umumnya tidak memperhitungkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kebijakan moneter suatu negara, seperti tingkat suku bunga global, pergerakan modal internasional, atau kebijakan moneter negara lain. Padahal, faktor-faktor tersebut juga dapat memiliki dampak signifikan terhadap keberhasilan pelaksanaan kebijakan moneter.
3. Tidak Merinci Instrumen Kebijakan Moneter
Meskipun definisi-definisi tersebut telah menjelaskan tujuan dan fungsi kebijakan moneter, namun tidak memperinci instrumen-instrumen konkret yang dapat digunakan oleh bank sentral dalam melaksanakan kebijakan moneter, seperti operasi pasar terbuka, penjaminan simpanan, atau intervensi valuta asing.
4. Terbatas pada Penjelasan Umum
Definisi-definisi tersebut cenderung memberikan penjelasan yang umum mengenai kebijakan moneter, sehingga tidak memasukkan detail-detail teknis atau teori-teori kuantitatif yang dapat digunakan dalam analisis kebijakan moneter. Hal ini dapat menjadi kendala bagi pembaca yang ingin memperdalam pemahaman mengenai kebijakan moneter.