Kejahatan, sebuah istilah yang sering kali menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran di masyarakat. Namun, apa sebenarnya definisi dari kejahatan menurut para ahli?
Menurut Edwin H. Sutherland, seorang sosiolog terkenal, kejahatan dapat didefinisikan sebagai perilaku yang melanggar norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Dalam pandangan Sutherland, kejahatan bukanlah sesuatu yang inheren dalam diri seseorang, melainkan dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya.
Sedangkan menurut Lawrence M. Friedman, seorang pakar hukum, kejahatan adalah tindakan yang melanggar hukum atau norma-norma yang diatur oleh negara. Dalam konteks ini, kejahatan menjadi sebuah pelanggaran yang dapat dikenai sanksi hukum.
Namun, tak hanya itu, Robert K. Merton, seorang sosiolog terkenal lainnya, memberikan pandangan bahwa kejahatan juga dapat dipicu oleh ketidakmampuan individu untuk mencapai tujuan yang dianggap penting dalam masyarakat. Dalam teori strain Merton, kejahatan menjadi alternatif bagi individu yang merasa terpinggirkan oleh tuntutan-tuntutan sosial.
Dari berbagai pandangan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kejahatan merupakan sebuah fenomena kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Mulai dari norma-norma sosial, hukum, hingga tekanan sosial yang dialami individu. Dengan memahami definisi kejahatan menurut para ahli, diharapkan masyarakat dapat lebih bijaksana dalam menanggapi dan mencegah terjadinya perilaku kejahatan di lingkungan sekitarnya.
Pengertian Definisi Kejahatan Menurut Para Ahli
Kejahatan adalah perilaku melanggar hukum yang dapat merugikan individu atau masyarakat secara umum. Definisi kejahatan dapat berbeda-beda menurut sudut pandang para ahli dalam berbagai disiplin ilmu. Beberapa pengertian kejahatan menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1. Edwin Sutherland
Menurut Edwin Sutherland, kejahatan adalah perilaku yang terkait dengan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh individu-individu yang berada dalam struktur sosial tertentu, seperti kelompok atau organisasi.
2. Cesare Lombroso
Cesare Lombroso, seorang ahli kriminologi, menyatakan bahwa kejahatan dapat didefinisikan sebagai perilaku yang dilakukan oleh individu yang memiliki sifat fisik atau karakteristik tertentu yang abnormal atau tidak biasa.
3. Emile Durkheim
Emile Durkheim, seorang sosiolog terkenal, mendefinisikan kejahatan sebagai perilaku yang melanggar norma-norma sosial yang berlaku dalam suatu masyarakat.
4. Robert Merton
Robert Merton mengemukakan bahwa kejahatan adalah hasil dari ketidakseimbangan antara tujuan sosial yang diinginkan oleh individu dan sarana yang tersedia untuk mencapainya. Ketidakseimbangan ini dapat mengakibatkan individu menggunakan cara-cara ilegal untuk mencapai tujuan mereka.
5. Lawrence Cohen dan Marcus Felson
Menurut Cohen dan Felson, kejahatan adalah hasil dari adanya kesempatan yang menguntungkan dan keinginan individu untuk mengambil keuntungan dari situasi tersebut.
6. Hans von Hentig
Hans von Hentig menggambarkan kejahatan sebagai suatu reaksi atau tanggapan terhadap kondisi atau situasi tertentu, misalnya kemiskinan, ketidakadilan, dan ketidakpuasan.
7. Howard Becker
Howard Becker berpendapat bahwa kejahatan adalah hasil dari proses labelisasi, di mana individu dianggap sebagai penjahat oleh masyarakat atau lembaga kekuasaan tertentu.
8. Ronald Akers
Ronald Akers mendefinisikan kejahatan sebagai perilaku yang dipelajari dari interaksi sosial dengan individu lain, termasuk pengaruh dari keluarga, teman, dan lingkungan sekitar.
9. Travis Hirschi
Travis Hirschi berargumen bahwa kejahatan terjadi karena kurangnya ikatan sosial individu dengan masyarakat. Individu yang tidak memiliki ikatan sosial yang kuat cenderung lebih rentan terhadap perilaku kejahatan.
10. James Q. Wilson dan George Kelling
Wilson dan Kelling memandang kejahatan sebagai akibat dari kerusakan lingkungan fisik dan ketidakjagaan terhadap ketertiban dan penegakan hukum yang memadai.
Kelebihan Definisi Kejahatan Menurut Para Ahli
Berikut adalah beberapa kelebihan dari pengertian kejahatan menurut para ahli:
1. Melibatkan Pendekatan Multidisiplin
Definisi kejahatan menurut para ahli melibatkan pendekatan multidisiplin yang mencakup bidang seperti kriminologi, sosiologi, dan psikologi. Pendekatan ini memungkinkan kita memahami fenomena kejahatan dari berbagai perspektif dan memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya kejahatan.
2. Memperhatikan Konteks Sosial
Berbagai definisi kejahatan menyoroti pentingnya konteks sosial dalam memahami kejahatan. Definisi-definisi ini tidak hanya memfokuskan pada individu sebagai pelaku kejahatan, tetapi juga memperhatikan faktor-faktor sosial yang dapat mempengaruhi terjadinya kejahatan, seperti kemiskinan, ketidakadilan, dan iklim sosial.
3. Memberikan Landasan untuk Intervensi dan Pemecahan Masalah
Dengan memiliki definisi yang jelas tentang kejahatan, kita dapat mengembangkan strategi-intervensi yang lebih efektif untuk mencegah dan mengurangi kejahatan. Definisi yang komprehensif juga dapat memberikan landasan bagi penelitian dan pemecahan masalah kejahatan.
4. Mengarah pada Kesadaran Masyarakat
Definisi kejahatan menurut para ahli membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang fenomena kejahatan dan kontribusi mereka dalam mencegah terjadinya kejahatan. Dengan memahami pengertian kejahatan, masyarakat dapat lebih waspada terhadap tindakan yang mendekati atau melanggar hukum.
Kekurangan Definisi Kejahatan Menurut Para Ahli
Namun, tidak ada definisi kejahatan yang sempurna. Berikut adalah beberapa kekurangan dari pengertian kejahatan menurut para ahli:
1. Tergantung pada Perspektif
Perspektif dari para ahli yang berbeda-beda dapat mempengaruhi definisi kejahatan yang diberikan. Terkadang, definisi ini dapat bersifat subyektif dan tidak mencerminkan kondisi yang sesungguhnya. Hal ini dapat menyebabkan perbedaan pendapat dan interpretasi yang berbeda-beda dalam memahami kejahatan.
2. Tidak Mencakup Semua Bentuk Kejahatan
Meskipun para ahli telah berusaha untuk merumuskan definisi yang inklusif, definisi kejahatan tidak bisa mencakup semua jenis kejahatan yang ada di masyarakat. Kejahatan terus berkembang seiring perubahan sosial dan teknologi, sehingga beberapa bentuk kejahatan baru mungkin tidak tercakup dalam definisi yang ada.
3. Tidak Memperhatikan Konteks Budaya
Beberapa definisi kejahatan mungkin tidak memperhatikan konteks budaya yang berbeda-beda. Apa yang dianggap kejahatan dalam suatu budaya mungkin tidak dianggap demikian dalam budaya lain. Definisi kejahatan yang tidak memperhitungkan faktor budaya dapat menghasilkan ketidakadilan dalam penegakan hukum.
4. Tidak Menjelaskan Motivasi di Balik Kejahatan
Definisi kejahatan umumnya fokus pada perilaku pelaku kejahatan, tetapi tidak selalu menjelaskan apa yang mendorong individu untuk melakukan kejahatan. Faktor-faktor seperti masalah psikologis, lingkungan ekonomi, dan pengaruh sosial dapat berperan dalam motivasi di balik kejahatan, tetapi jarang dijelaskan secara komprehensif dalam definisi kejahatan.
Frequently Asked Questions tentang Definisi Kejahatan
1. Apa yang dimaksud dengan kejahatan menurut hukum?
Kejahatan menurut hukum adalah perilaku yang melanggar norma-norma hukum yang berlaku dalam suatu negara atau yurisdiksi tertentu. Pelanggaran hukum dapat berupa tindakan seperti mencuri, membunuh, atau melakukan penipuan.
2. Bagaimana kejahatan dapat didefinisikan secara sosial?
Definisi kejahatan secara sosial melibatkan norma-norma sosial yang berlaku dalam suatu masyarakat. Kejahatan dapat didefinisikan sebagai perilaku yang melanggar norma-norma sosial ini. Misalnya, membunuh seseorang dianggap sebagai kejahatan karena melanggar norma sosial yang menyatakan bahwa membunuh adalah tindakan yang tidak dibenarkan.
3. Apa yang mempengaruhi definisi kejahatan?
Definisi kejahatan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti budaya, nilai-nilai sosial, dan perubahan sosial. Definisi kejahatan juga dapat dipengaruhi oleh sudut pandang disiplin ilmu yang berbeda, seperti kriminologi, sosiologi, dan psikologi.
4. Mengapa penting untuk memiliki definisi yang jelas tentang kejahatan?
Penting untuk memiliki definisi yang jelas tentang kejahatan karena dapat membantu dalam penegakan hukum, pengembangan kebijakan kriminal, dan mencegah terjadinya kejahatan. Definisi yang jelas juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang tindakan yang dapat dianggap sebagai kejahatan dan mendorong partisipasi aktif dalam mencegah dan melawan kejahatan.
Kesimpulan
Dalam masyarakat yang kompleks dan terus berkembang, definisi kejahatan menjadi penting dalam memahami fenomena kejahatan. Para ahli dari berbagai disiplin ilmu memberikan pengertian yang berbeda-beda tentang kejahatan, yang mencerminkan beragam sudut pandang dan penekanan pada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya kejahatan.
Meskipun definisi kejahatan memiliki kelebihan dan kekurangan, penting bagi kita untuk memahami pengertian ini agar dapat mengembangkan strategi yang efektif dalam mencegah dan mengurangi kejahatan. Dengan memiliki definisi yang jelas tentang kejahatan, masyarakat dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan bebas dari kejahatan.