Menyingkap Makna Komunitas Menurut Para Ahli

Komunitas, sebuah kata yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, namun apa sebenarnya definisi dari komunitas tersebut? Menurut para ahli, komunitas dapat diartikan sebagai kelompok orang yang memiliki kesamaan minat, nilai, atau tujuan yang sama.

Dalam buku “Understanding Community: Politics, Policy, and Practice” karya Ian Marsh dan Gerry Stoker, komunitas dijelaskan sebagai suatu entitas sosial yang terdiri dari individu-individu yang saling terhubung satu sama lain melalui jaringan sosial, norma, nilai, dan kepentingan bersama.

Sementara itu, menurut Ferdinand Tonnies, seorang sosiolog asal Jerman, komunitas adalah bentuk kesatuan sosial di mana individu-individu saling berinteraksi secara akrab dan berdasarkan hubungan emosional yang kuat, dalam kontras dengan masyarakat yang lebih cenderung bersifat individualistik dan rasional.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa komunitas merupakan entitas sosial yang lebih dari sekadar kumpulan individu, melainkan adalah tempat di mana hubungan antarindividu dibangun atas dasar nilai, norma, dan kepentingan yang sama. Semakin kita memahami makna komunitas, semakin kita dapat merasakan kehangatan dan kekuatan yang ada dalam sebuah kelompok yang solid dan saling mendukung.

Pengertian Definisi Komunitas Menurut Para Ahli

Komunitas adalah istilah yang sering digunakan dalam berbagai konteks, tetapi pada dasarnya merujuk pada sekelompok individu yang memiliki hubungan atau koneksi tertentu dan berinteraksi satu sama lain. Definisi komunitas berbeda-beda menurut pendapat para ahli, dengan masing-masing memiliki pendekatan dan perspektif yang berbeda. Berikut adalah 10 pengertian menurut ahli terkemuka mengenai definisi komunitas dengan penjelasan terperinci dan lengkap.

1. Ferdinand Tönnies

Ferdinand Tönnies adalah seorang sosiolog Jerman yang mengemukakan konsep komunitas (Gemeinschaft) sebagai kelompok sosial yang bersifat tradisional, berdasarkan nilai-nilai bersama, ikatan kekerabatan, dan hubungan personal yang kuat. Tönnies menekankan bahwa komunitas didasarkan pada solidaritas organik yang timbul dari perasaan saling ketergantungan antarindividu dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga:  Definisi Cinta Menurut Psikologi: Mengungkap Misteri Perasaan yang Membuat Hati Berdebar

2. Emile Durkheim

Emile Durkheim, seorang sosiolog Prancis, menggambarkan komunitas sebagai kelompok sosial yang terikat oleh norma dan nilai-nilai yang sama yang diterima oleh anggotanya. Menurut Durkheim, komunitas juga melibatkan kesadaran kolektif dan solidaritas mekanis yang timbul dari kesamaan dalam kerangka sosial.

3. Robert Park

Robert Park, seorang sosiolog Amerika Serikat, menghubungkan komunitas dengan ruang geografis. Menurutnya, komunitas terbentuk di area geografis tertentu dan diikat oleh interaksi sosial, seperti dalam kehidupan perkotaan. Park juga menekankan peran interaksi sosial, perubahan sosial, dan mobilitas dalam membentuk berbagai tipe komunitas.

4. Max Weber

Max Weber, seorang sosiolog Jerman, melihat komunitas sebagai kelompok sosial yang diatur oleh kasih sayang atau kesetiaan pribadi. Menurutnya, komunitas melibatkan hubungan personal yang kuat dan bukan hanya didasarkan pada aturan atau kepentingan rasional semata. Weber juga menyoroti peran tradisi dan norma dalam membentuk komunitas.

5. John Dewey

John Dewey, seorang filsuf dan pendidik Amerika Serikat, memandang komunitas sebagai ruang sosial tempat individu-individu belajar bersama dan berpartisipasi dalam kehidupan demokratis. Menurut Dewey, komunitas adalah panggung bagi masyarakat sipil dan pendidikan yang bertujuan untuk mencapai kebaikan bersama dan partisipasi publik yang aktif.

6. Benedict Anderson

Benedict Anderson, seorang ilmuwan politik Amerika Serikat, memandang komunitas dari perspektif nasionalisme dan kebangsaan. Menurut Anderson, komunitas adalah “masyarakat terbayangkan” yang terikat oleh identitas kolektif dan persepsi yang sama akan nasib bersama. Komunitas dalam konteks ini sering kali melibatkan konsep negara dan wilayah.

7. Émile Benveniste

Émile Benveniste, seorang linguistik Prancis, meneliti komunitas dari sudut pandang linguistik. Menurut Benveniste, komunitas adalah kelompok individu yang berbagi sistem lambang dan struktur bahasa yang sama. Bahasa menjadi faktor penting dalam membentuk identitas dan kesamaan dalam suatu komunitas.

Baca juga:  Apa Itu Kuesioner? Ini Dia Definisinya Menurut Para Ahli

8. Alan Ryan

Alan Ryan, seorang filsuf politik Inggris, menghubungkan komunitas dengan politik dan pemerintahan lokal. Menurut Ryan, komunitas adalah unit politik yang lebih kecil daripada negara atau pemerintahan pusat. Komunitas lokal memungkinkan partisipasi aktif, tanggung jawab bersama, dan kepedulian terhadap kepentingan lokal.

9. Jean-Luc Nancy

Jean-Luc Nancy, seorang filosof Prancis, melihat komunitas sebagai tempat persamaan dan demokrasi. Menurut Nancy, komunitas adalah ruang di mana individu-individu memiliki kemampuan untuk berinteraksi, berbagi, dan berpartisipasi secara setara dalam persamaan. Komunitas dalam konteks ini juga melibatkan hubungan tangan-ke-tangan yang menghargai perbedaan.

10. David Held

David Held, seorang politikus dan sosiolog Britania Raya, memandang komunitas dalam era globalisasi. Menurut Held, komunitas tidak lagi terbatas pada batas fisik, tetapi meluas secara global melalui teknologi dan hubungan dunia yang semakin terhubung. Di era ini, komunitas juga mencakup aspek global, seperti kebijakan internasional dan masalah-masalah kolektif.

Kelebihan Definisi Komunitas Menurut Para Ahli

1. Memahami Interaksi Sosial

Salah satu kelebihan definisi komunitas menurut para ahli adalah memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang interaksi sosial antara individu di dalamnya. Definisi-de…
(1000 kata)

Leave a Comment