Definisi Kriminalitas Menurut Para Ahli

Kriminalitas, siapa yang nggak kenal dengan kata yang satu ini? Yap, pasti udah pada tahu lah ya. Tapi, biar makin jelas dan nggak ada yang terkesan salah kaprah, yuk kita intip definisi kriminalitas menurut para ahli.

Menurut Edward Sutherland, seorang sosiolog terkenal, kriminalitas merupakan perilaku menyimpang yang melanggar norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Jadi, bisa dibilang kalo melakukan tindakan kriminal itu kayak melanggar aturan main yang udah disepakati bersama.

Sementara itu, menurut Edwin H. Sutherland, kriminalitas juga bisa diartikan sebagai tindakan yang merugikan orang lain atau masyarakat secara umum. Jadi, kalo lo nyolong atau ngebegal, berarti lo udah melakukan tindakan kriminal yang merugikan orang lain.

Intinya, kriminalitas itu nggak cuma soal ngebegal atau ngelakuin hal-hal keji lainnya, tapi juga soal melanggar norma-norma yang udah ditetapkan dalam masyarakat. Jadi, sebaiknya kita jaga perilaku kita biar nggak terjerumus ke dalam dunia kriminalitas. Daripada nantinya jadi tahanan negara, mendingan jadi contoh yang baik untuk orang lain, kan?

Pengertian Kriminalitas Menurut Para Ahli

Kriminalitas adalah perilaku atau tindakan yang melanggar hukum dan merugikan orang lain atau masyarakat secara umum. Kriminalitas mencakup berbagai jenis kejahatan, mulai dari kejahatan kecil seperti pencurian atau pemerasan hingga kejahatan serius seperti pembunuhan atau perdagangan narkoba. Para ahli kriminologi telah mengemukakan berbagai definisi mengenai kriminalitas, berikut ini adalah 10 pengertian menurut para ahli terkemuka.

1. Edwin Sutherland

Menurut Edwin Sutherland, kriminalitas dapat didefinisikan sebagai perilaku yang dibentuk melalui proses interaksi sosial. Dia berpendapat bahwa individu belajar menjadi kriminal melalui hubungan dengan orang-orang yang memiliki nilai-nilai kriminal atau norma-norma yang melanggar hukum.

2. Cesare Lombroso

Cesare Lombroso mempunyai pandangan bahwa kriminalitas bersifat bawaan dan ditentukan oleh faktor-faktor biologis. Menurutnya, individu yang memiliki fitur fisik tertentu seperti bentuk wajah atau bentuk tengkorak tertentu memiliki kecenderungan untuk menjadi kriminal.

3. Emile Durkheim

Emile Durkheim berpendapat bahwa kriminalitas adalah bagian alami dari setiap masyarakat. Menurutnya, tingkat kriminalitas dalam suatu masyarakat mencerminkan tingkat integrasi sosial yang rendah atau ketidakseimbangan antara individu dan norma-norma sosial yang ada.

Baca juga:  Definisi Masalah Sosial Menurut Vincent Parrillo

4. Robert K. Merton

Robert K. Merton mengemukakan teori strain, yang menyatakan bahwa kriminalitas terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara tujuan sosial yang diinginkan oleh individu dan sarana yang tersedia untuk mencapai tujuan tersebut. Ketidakmampuan individu untuk mencapai tujuan secara legal dapat memicu perilaku kriminal.

5. Travis Hirschi

Menurut Travis Hirschi, tingkat komitmen individu terhadap norma-norma sosial dan kepercayaan dalam kepatuhan terhadap hukum mempengaruhi tingkat kriminalitas. Individu yang memiliki komitmen yang kuat terhadap norma-norma sosial cenderung tidak terlibat dalam perilaku kriminal.

6. Lawrence Cohen dan Marcus Felson

Lawrence Cohen dan Marcus Felson berpendapat bahwa kriminalitas terjadi ketika ada kombinasi dari tersedianya target yang mudah diakses, ketiadaan pengamanan yang memadai, dan kemunculan potensial pelaku kejahatan. Mereka menyebutnya sebagai teori kesempatan kriminal.

7. Clifford R. Shaw dan Henry D. McKay

Clifford R. Shaw dan Henry D. McKay mengemukakan teori zona yang melibatkan konsep bahwa tingkat kriminalitas tinggi terkonsentrasi di daerah-daerah tertentu. Menurut mereka, faktor-faktor lingkungan dan sosial dalam suatu daerah dapat mempengaruhi tingkat kriminalitas di daerah tersebut.

8. Michel Foucault

Michel Foucault berpendapat bahwa kriminalitas selalu terkait dengan kuasa dan mekanisme kontrol sosial. Dia menekankan pentingnya pengetahuan dan kekuasaan dalam menentukan apa yang dianggap sebagai perilaku kriminal dan bagaimana tindakan tersebut ditekan oleh masyarakat dan negara.

9. Walter Reckless

Walter Reckless mengemukakan teori kontrol sosial, yang menyatakan bahwa individu menjadi kriminal ketika mereka kehilangan kendali terhadap dorongan-dorongan internal dan terpengaruh oleh faktor-faktor eksternal seperti teman sebaya atau lingkungan yang merangsang perilaku kriminal.

10. Ronald L. Akers

Ronald L. Akers mengemukakan teori belajar sosial, yang menyatakan bahwa individu belajar menjadi kriminal melalui proses sosial. Ia menekankan pentingnya peran model yang dipandang sebagai otoritas, imbalan atau hukuman dalam membentuk perilaku kriminal.

Kelebihan Definisi Kriminalitas Menurut Para Ahli

1. Memahami Keragaman Persepsi

Adanya berbagai definisi dari para ahli memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang kompleksitas kriminalitas. Setiap ahli memberikan sudut pandang yang berbeda dan memberikan wawasan yang berbeda tentang aspek-aspek kunci kriminalitas. Ini membantu kita memahami keragaman persepsi tentang kriminalitas.

Baca juga:  Taqwa Menurut Ulama: Menggapai Kesempurnaan dengan Ketakwaan

2. Pendekatan Multidimensional

Definisi-definisi dari para ahli cenderung melibatkan faktor-faktor multidimensional dan kompleks yang mempengaruhi tingkat kriminalitas. Mereka tidak hanya mempertimbangkan faktor individual, tetapi juga lingkungan sosial, faktor ekonomi, dan faktor lain yang berkontribusi terhadap tingkat kriminalitas. Pendekatan multidimensional ini memungkinkan analisis yang lebih komprehensif.

3. Kontribusi Terhadap Ilmu Kriminologi

Definisi-definisi ini membantu mengembangkan ilmu kriminologi sebagai bidang studi yang lebih matang. Mereka memberikan landasan teoritis dan kerangka pemikiran bagi para peneliti dan praktisi dalam memahami kriminalitas. Definisi-definisi ini menstimulasi penelitian lebih lanjut dan mendorong pengembangan pendekatan baru dalam memerangi kriminalitas.

4. Kesadaran Akan Konteks Sosial

Definisi-definisi ini memperkuat kesadaran kita akan konteks sosial yang melingkupi kriminalitas. Mereka menunjukkan bahwa faktor-faktor sosial, seperti struktur sosial, norma-norma sosial, dan proses sosial memainkan peran penting dalam mempengaruhi tingkat kriminalitas. Dengan demikian, pendekatan ini membantu kita untuk lebih memahami dampak sosial kriminalitas dan menggali solusi yang lebih efektif untuk mengatasi masalah ini.

Kekurangan Definisi Kriminalitas Menurut Para Ahli

1. Pendekatan yang Terlalu Terbatas

Beberapa definisi cenderung terlalu terbatas dalam melihat kriminalitas, fokus hanya pada satu aspek atau faktor tertentu. Misalnya, pendekatan biologis dari Lombroso mengabaikan faktor-faktor sosial dan lingkungan yang juga berperan dalam terjadinya kriminalitas. Pendekatan yang terlalu terbatas ini tidak memberikan gambaran yang komprehensif tentang kriminalitas.

2. Konteks yang Berubah

Konteks sosial dan lingkungan sering berubah seiring waktu. Definisi-definisi kriminalitas dari para ahli cenderung mengikuti konteks pada saat dibuat. Namun, definisi yang dianggap relevan pada saat tertentu mungkin tidak lagi relevan di masa depan. Oleh karena itu, definisi-definisi ini perlu diperbarui dan disesuaikan dengan perubahan sosial dan lingkungan yang terus berubah.

3. Perlunya Pendekatan yang Lebih Komprehensif

Banyak definisi berfokus pada tingkat individual atau faktor-faktor spesifik, namun kriminalitas adalah fenomena yang kompleks dan melibatkan berbagai faktor yang saling berinteraksi. Definisi-definisi ini dapat menjadi terlalu sempit dalam penjelasan dan tidak mampu menggambarkan semua kompleksitas kriminalitas. Sebagai hasilnya, diperlukan pendekatan yang lebih komprehensif untuk memahami kriminalitas secara keseluruhan.

Baca juga:  Pengertian Strategi Pembelajaran: Kunci Sukses Pendidikan Modern

4. Definisi yang Saling Bertentangan

Beberapa definisi kriminalitas dari para ahli bisa saling bertentangan satu sama lain, baik dalam teori maupun dalam praktek. Hal ini membingungkan dan mempersulit upaya untuk memahami kriminalitas. Definisi yang bertentangan dapat menyebabkan perdebatan dan perselisihan tentang apa yang sebenarnya dianggap sebagai kriminalitas. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mencapai kesepakatan dalam mendefinisikan kriminalitas.

FAQ Mengenai Definisi Kriminalitas Menurut Para Ahli

1. Apakah definisi kriminalitas bersifat universal?

Tidak ada definisi kriminalitas yang bersifat universal, karena definisi tersebut dapat berbeda-beda di setiap negara atau budaya. Definisi kriminalitas juga bisa berubah seiring waktu dan tergantung pada interpretasi masyarakat dan sistem hukum.

2. Bagaimana kriminalitas dipengaruhi oleh faktor lingkungan?

Kriminalitas dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti kemiskinan, ketidaksetaraan sosial, keadaan sosial, dan faktor-faktor geografis. Lingkungan fisik juga dapat mempengaruhi tingkat kriminalitas dengan menyediakan potensi peluang kejahatan atau mengurangi kesempatan bagi pelaku kejahatan.

3. Apa peran sosialisasi dalam terjadinya kriminalitas?

Sosialisasi berperan penting dalam membentuk perilaku individu, termasuk perilaku kriminal. Interaksi dengan orang-orang di sekitar individu dan penerimaan nilai-nilai yang melanggar hukum dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap terbentuknya perilaku kriminal.

4. Apakah kriminalitas dapat dihilangkan sepenuhnya dari masyarakat?

Secara ideal, tujuan masyarakat adalah mengurangi kriminalitas sebanyak mungkin. Namun, menghilangkan kriminalitas sepenuhnya mungkin tidak mungkin dilakukan karena kriminalitas merupakan fenomena yang ada dalam setiap masyarakat. Upaya yang terus-menerus dilakukan adalah untuk mengurangi tingkat kriminalitas dan menciptakan masyarakat yang lebih aman.

Kesimpulan

Definisi kriminalitas menurut para ahli mencakup berbagai pandangan dan pendekatan. Definisi ini membantu kita memahami sifat kompleks kriminalitas dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Meskipun definisi-definisi ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, mereka semua memberikan kontribusi penting dalam pengembangan ilmu kriminologi dan upaya memahami serta mengatasi kriminalitas. Sebagai masyarakat, kita perlu terus berupaya untuk memahami kriminalitas dan mencari solusi yang efektif untuk mengurangi tingkat kriminalitas dalam masyarakat kita.

Leave a Comment