Definisi Lanjut Usia Menurut WHO

Hai para pembaca! Lanjut usia atau lansia adalah kelompok populasi yang terus bertambah seiring dengan meningkatnya harapan hidup di seluruh dunia. Kelompok ini memerlukan perhatian khusus karena mereka memiliki kebutuhan kesehatan dan sosial yang berbeda dibandingkan dengan kelompok usia lainnya. Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) memberikan definisi khusus untuk lanjut usia, yang menjadi acuan global dalam berbagai kebijakan dan program kesehatan. Artikel ini akan membahas definisi lanjut usia menurut WHO secara lengkap, Termasuk implikasinya bagi kebijakan kesehatan, sosial, dan kesejahteraan lansia.

Definisi Lanjut Usia Menurut WHO

WHO mendefinisikan lanjut usia sebagai individu yang berusia 60 tahun ke atas. Definisi ini digunakan secara luas di berbagai negara sebagai standar untuk merancang kebijakan dan layanan yang ditujukan untuk lansia. WHO juga mengelompokkan lanjut usia menjadi beberapa kategori berdasarkan usia, yaitu:

  • Lanjut Usia Dini: Usia 60-74 tahun.
  • Lanjut Usia Madya: Usia 75-84 tahun.
  • Lanjut Usia Lanjut: Usia 85 tahun ke atas.

Kategori ini membantu dalam memahami dan mengidentifikasi kebutuhan yang berbeda pada setiap tahap usia lanjut, mulai dari aspek kesehatan fisik hingga sosial. Dengan klasifikasi ini, berbagai program kesehatan dan kesejahteraan dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik setiap kelompok lansia.

Aspek Kesehatan Lansia Menurut WHO

WHO menekankan bahwa penuaan merupakan proses alami yang dialami oleh setiap individu, dan setiap orang berhak untuk hidup sehat dan sejahtera di usia lanjut. Oleh karena itu, WHO mendorong pendekatan yang menyeluruh dan berbasis hak dalam perawatan lansia, yang mencakup:

1. Promosi Kesehatan Dan Pencegahan Penyakit

WHO menggarisbawahi pentingnya promosi kesehatan yang berkelanjutan dan pencegahan penyakit pada kelompok lanjut usia. Ini meliputi edukasi mengenai gaya hidup sehat, pemeriksaan kesehatan berkala, serta imunisasi yang tepat. Langkah-langkah ini bertujuan untuk mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung yang umum terjadi pada lansia.

Baca juga:  Pengertian Administrasi Pembelajaran

2. Pengelolaan Penyakit Kronis

WHO menekankan pentingnya pengelolaan penyakit kronis yang efektif pada lansia. Mengingat banyak lansia yang hidup dengan satu atau lebih kondisi kronis, seperti arthritis, penyakit jantung, atau gangguan pernapasan, diperlukan pendekatan yang terkoordinasi dan berkelanjutan dalam perawatan. Hal ini termasuk penggunaan obat yang tepat, rehabilitasi, serta dukungan nutrisi yang baik.

3. Rehabilitasi Dan Dukungan Fungsi Fisik

Rehabilitasi menjadi aspek penting dalam perawatan lanjut usia, terutama bagi mereka yang mengalami penurunan fungsi fisik atau kognitif. WHO mendorong tersedianya layanan rehabilitasi yang dapat membantu lansia untuk tetap mandiri dan aktif. Ini mencakup terapi fisik, terapi okupasi, dan dukungan psikososial untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

Faktor Sosial Dan Lingkungan Yang Mempengaruhi Kesehatan Lansia

WHO mengakui bahwa kesehatan lansia tidak hanya dipengaruhi oleh faktor medis, tetapi juga oleh faktor sosial dan lingkungan. Beberapa faktor penting yang mempengaruhi kesejahteraan lansia antara lain:

1. Dukungan Sosial Dan Keluarga

Dukungan sosial dari keluarga, teman, dan komunitas sangat penting bagi kesejahteraan lansia. WHO menyoroti bahwa isolasi sosial dan kesepian dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental lansia. Oleh karena itu, penting untuk mendorong keterlibatan sosial dan kegiatan komunitas yang dapat meningkatkan interaksi sosial bagi lansia.

2. Akses Ke Layanan Kesehatan

Aksesibilitas terhadap layanan kesehatan menjadi kunci dalam menjaga kesehatan lansia. WHO menekankan pentingnya akses yang mudah dan terjangkau ke layanan kesehatan bagi lansia, termasuk pemeriksaan rutin, pengobatan, dan perawatan jangka panjang. Infrastruktur yang ramah lansia, seperti transportasi publik yang mudah diakses, juga memainkan peran penting dalam memastikan lansia mendapatkan layanan yang mereka butuhkan.

3. Lingkungan Yang Mendukung

Lingkungan fisik dan sosial yang mendukung sangat penting bagi kesejahteraan lansia. WHO mendorong pengembangan komunitas ramah lansia, di mana fasilitas publik seperti trotoar, bangunan, dan transportasi diadaptasi untuk memenuhi kebutuhan lansia. Ini juga termasuk kebijakan publik yang mendukung partisipasi aktif lansia dalam masyarakat, seperti program pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan.

Baca juga:  Pengertian Sistem Komunikasi Satelit

Tantangan Dalam Penanganan Lanjut Usia

Penanganan lansia menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam hal penyediaan layanan kesehatan dan sosial yang memadai. Beberapa tantangan utama yang diidentifikasi oleh WHO meliputi:

1. Kekurangan Tenaga Kesehatan Terlatih

Kurangnya tenaga kesehatan yang terlatih dalam perawatan lansia menjadi salah satu kendala besar dalam penanganan kelompok ini. WHO mendorong peningkatan pelatihan dan pendidikan bagi tenaga kesehatan untuk menangani kebutuhan spesifik lansia.

2. Pendanaan Dan Sumber Daya Terbatas

Terbatasnya dana dan sumber daya untuk program lansia sering kali menjadi penghalang dalam menyediakan layanan yang dibutuhkan. WHO menyarankan adanya alokasi anggaran yang memadai serta kolaborasi antara sektor publik dan swasta untuk mengatasi kendala ini.

3. Kurangnya Kesadaran Masyarakat

Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya perawatan lansia masih kurang di banyak tempat. Edukasi publik dan kampanye kesadaran menjadi kunci dalam mengubah persepsi dan meningkatkan dukungan terhadap lansia. WHO juga mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung program lansia.

Mari kita bersama-sama menciptakan lingkungan yang mendukung dan ramah bagi lansia, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya perawatan dan dukungan bagi mereka. Apakah anda siap untuk berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup lansia di sekitar anda? Langkah kecil yanganda ambil hari ini dapat memberikan dampak besar bagi mereka yang membutuhkan.

Leave a Comment