Mary Parker Follet, seorang ahli manajemen dan penulis asal Amerika Serikat, dikenal dengan kontribusinya yang revolusioner dalam bidang manajemen. Menurut Follet, manajemen bukanlah hanya sekedar sebuah proses untuk mengatur dan mengontrol orang-orang dalam organisasi, namun lebih dari itu, manajemen adalah seni menciptakan kerja sama yang produktif di antara individu-individu yang bekerja bersama.
Follet percaya bahwa manajemen yang efektif tidak hanya bergantung pada pihak atasan saja, namun seharusnya melibatkan partisipasi aktif dari seluruh anggota organisasi. Ia pun menekankan pentingnya kerja sama antar individu dalam mencapai tujuan bersama, sehingga menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan produktif.
Dengan pendekatannya yang humanistik dan kolaboratif, Mary Parker Follet memberikan pandangan baru yang menginspirasi banyak praktisi manajemen hingga saat ini. Melalui definisinya yang inovatif tentang manajemen, ia mengajak kita untuk melihat manajemen sebagai sebuah proses yang membangun hubungan-hubungan yang sehat dan saling mendukung di dalam organisasi.
Definisi Manajemen Menurut Mary Parker Follet
Manajemen merupakan suatu proses atau aktivitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pengelolaan sumber daya yang ada. Menurut Mary Parker Follet, manajemen adalah seni atau ilmu untuk memaksimalkan efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan organisasi melalui kerja sama antara manajer dan anggota tim.
10 Pengertian Menurut Ahli Terkemuka mengenai Definisi Manajemen Menurut Mary Parker Follet
1. Peter F. Drucker: Menurut Drucker, manajemen adalah proses mengatur sumber daya manusia dan sumber daya lainnya dengan efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi.
2. Henri Fayol: Fayol menyatakan bahwa manajemen berkaitan dengan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, dan pengendalian dalam sebuah organisasi.
3. Chester I. Barnard: Menurut Barnard, manajemen melibatkan kemampuan untuk mencapai kerjasama dan koordinasi antara individu-individu dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
4. Frederick W. Taylor: Taylor mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu yang berfokus pada penggunaan metode ilmiah untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja.
5. Peter Drucker: Drucker berpendapat bahwa manajemen adalah tugas untuk membuat orang lain produktif, baik melalui pengaturan, arahan, maupun pengawasan.
6. Henry Mintzberg: Menurut Mintzberg, manajemen adalah serangkaian peranan yang harus dijalankan oleh seorang manajer, seperti peran kemanusiaan, pemberi keteladanan, dan manajemen jaringan.
7. Kenneth Blanchard: Blanchard menyebutkan bahwa manajemen adalah proses mempengaruhi orang lain agar mereka dapat berkontribusi pada pencapaian tujuan organisasi.
8. Gary Dessler: Dessler mencatat bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
9. John Kotter: Menurut Kotter, manajemen adalah kegiatan mengelola individu-individu dan kelompok dalam organisasi dengan tujuan untuk mencapai keberhasilan jangka pendek dan jangka panjang.
10. Harold Koontz dan Cyril O’Donnell: Koontz dan O’Donnell menyatakan bahwa manajemen meliputi koordinasi sumber daya manusia dan sumber daya non-manusia untuk mencapai tujuan organisasi.
4 Kelebihan Definisi Manajemen Menurut Mary Parker Follet
1. Mendorong kerja sama tim: Pendekatan manajemen Mary Parker Follet menekankan pentingnya kerja sama antara manajer dan anggota tim dalam mencapai tujuan organisasi. Hal ini dapat meningkatkan efektivitas dalam mencapai hasil yang diharapkan.
2. Fokus pada efektivitas dan efisiensi: Definisi manajemen menurut Follet memaksimalkan efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan organisasi. Hal ini berarti manajer harus mampu mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada untuk mencapai hasil yang diinginkan.
3. Menghargai keahlian individu: Mary Parker Follet mengakui pentingnya kontribusi individu dalam organisasi. Pendekatan manajemen ini mendorong penghargaan terhadap keahlian individu dan memberikan ruang bagi anggota tim untuk berkembang.
4. Keselarasan antara individu dan organisasi: Menurut Follet, manajemen harus menciptakan keselarasan antara tujuan individu dengan tujuan organisasi. Dengan demikian, anggota tim akan lebih termotivasi dan berkomitmen dalam mencapai tujuan organisasi.
4 Kekurangan Definisi Manajemen Menurut Mary Parker Follet
1. Kurangnya fleksibilitas: Pendekatan manajemen Mary Parker Follet cenderung lebih formal dan terstruktur. Hal ini mungkin membuat sulitnya adaptasi terhadap perubahan lingkungan yang cepat.
2. Tidak mempertimbangkan faktor eksternal: Definisi manajemen menurut Follet lebih fokus pada pengelolaan internal organisasi, tanpa memperhatikan perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja organisasi.
3. Kurangnya perhatian pada aspek kualitatif: Definisi manajemen menurut Follet cenderung lebih mengutamakan aspek kuantitatif, seperti efisiensi dan produktivitas, daripada aspek kualitatif, seperti perasaan, motivasi, dan kepuasan karyawan.
4. Kurang memperhatikan dinamika sosial: Pendekatan manajemen Follet kurang memperhatikan dinamika sosial dan hubungan antarindividu dalam organisasi. Hal ini dapat mengabaikan pentingnya komunikasi dan kerjasama tim dalam mencapai tujuan organisasi.
4 FAQ tentang Definisi Manajemen Menurut Mary Parker Follet
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen menurut Mary Parker Follet?
Menurut Mary Parker Follet, manajemen adalah seni atau ilmu untuk memaksimalkan efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan organisasi melalui kerja sama antara manajer dan anggota tim.
2. Apa perbedaan antara manajemen dan kepemimpinan menurut Follet?
Menurut Follet, manajemen lebih fokus pada pengelolaan sumber daya dan pengaturan proses organisasi, sedangkan kepemimpinan melibatkan pengarahan dan motivasi individu untuk mencapai tujuan bersama.
3. Mengapa kerja sama tim penting dalam manajemen menurut Follet?
Mary Parker Follet percaya bahwa kerja sama tim dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan organisasi. Dalam kerja sama tim, manajer dan anggota tim saling mendukung dan berkontribusi pada pencapaian tujuan bersama.
4. Bagaimana manajemen menurut Follet membangun keselarasan antara individu dan organisasi?
Menurut Follet, manajemen harus menciptakan keselarasan antara tujuan individu dengan tujuan organisasi. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan ruang bagi anggota tim untuk berkembang dan mencapai tujuan pribadi mereka sambil tetap mendukung tujuan organisasi.
Dalam kesimpulan, definisi manajemen menurut Mary Parker Follet adalah seni atau ilmu untuk memaksimalkan efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan organisasi melalui kerja sama antara manajer dan anggota tim. Pendekatan ini mendorong kerja sama tim, fokus pada efektivitas dan efisiensi, menghargai keahlian individu, dan menciptakan keselarasan antara individu dan organisasi. Namun, pendekatan ini juga memiliki kekurangan, seperti kurangnya fleksibilitas, kurangnya perhatian pada faktor eksternal, kurangnya perhatian pada aspek kualitatif, dan kurang memperhatikan dinamika sosial dalam organisasi.