Definisi Masalah Sosial Menurut Soerjono Soekanto

Dalam studi sosiologi, masalah sosial merupakan salah satu konsep yang cukup penting untuk bisa dipahami dengan baik. Soerjono Soekanto, seorang tokoh sosiologi dari Indonesia, memberikan definisi yang menarik mengenai masalah sosial.

Menurut Soerjono Soekanto, masalah sosial adalah kondisi atau situasi yang bertentangan dengan nilai-nilai masyarakat dan menimbulkan rasa ketidakpuasan bagi sebagian besar anggota masyarakat. Dalam kata lain, masalah sosial bisa terjadi ketika ada ketidaksesuaian antara harapan masyarakat dengan kenyataan yang terjadi di dalam masyarakat itu sendiri.

Contoh dari masalah sosial bisa berupa kemiskinan, pengangguran, konflik sosial, atau masalah-masalah lain yang berdampak pada kehidupan sehari-hari masyarakat. Dengan memahami definisi masalah sosial menurut Soerjono Soekanto, kita bisa lebih peka terhadap permasalahan yang ada di sekitar kita dan berusaha mencari solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Jadi, mari kita bersama-sama menjadi agen perubahan yang mampu mengatasi masalah sosial demi terciptanya masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Pengertian Masalah Sosial Menurut Soerjono Soekanto

Masalah sosial merupakan suatu fenomena kompleks yang muncul dari interaksi sosial di dalam masyarakat. Soerjono Soekanto, seorang ahli sosiologi terkemuka dari Indonesia, memberikan pengertian tentang masalah sosial dengan penjelasan terperinci dan lengkap. Menurutnya, masalah sosial adalah suatu kondisi yang menghambat tercapainya tujuan sosial suatu masyarakat. Masalah sosial ditandai dengan adanya ketidaksesuaian antara situasi aktual dan tujuan atau nilai-nilai yang diinginkan oleh masyarakat.

Pengertian Masalah Sosial menurut Ahli Terkemuka

Berikut ini adalah 10 pengertian masalah sosial menurut ahli terkemuka berdasarkan pandangan Soerjono Soekanto:

1. Robert K. Merton

Menurut Robert K. Merton, masalah sosial adalah ketidakseimbangan antara tujuan yang diharapkan dan sarana yang tersedia untuk mencapainya. Misalnya, jika masyarakat mengharapkan kemakmuran dan kesejahteraan namun terkendala oleh kurangnya lapangan pekerjaan, maka hal tersebut dapat dianggap sebagai masalah sosial.

2. Emile Durkheim

Emile Durkheim menganggap masalah sosial sebagai ketidakseimbangan dalam integrasi sosial yang mengarah pada disintegrasi masyarakat. Masalah sosial dapat terjadi ketika norma-norma sosial tidak lagi berfungsi dengan baik atau adanya perubahan sosial yang tidak diikuti oleh perubahan norma-norma.

3. Karl Marx

Menurut Karl Marx, masalah sosial terkait dengan ketidakadilan struktural dalam masyarakat. Marx melihat adanya konflik antara pemilik modal (kapitalis) dan pekerja (proletar) yang mengakibatkan eksploitasi dan ketidaksetaraan dalam masyarakat.

Baca juga:  Mengungkap Definisi Malnutrisi Menurut WHO

4. Max Weber

Max Weber berpendapat bahwa masalah sosial terkait dengan konflik kepentingan dan nilai-nilai yang bertentangan di dalam masyarakat. Masalah sosial timbul ketika terdapat ketidaksepakatan mengenai distribusi kekuasaan dan sumber daya.

5. Herbert Spencer

Herbert Spencer menganggap masalah sosial sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara fungsi-fungsi sosial yang ada di dalam masyarakat. Misalnya, jika fungsi pendidikan tidak berjalan dengan baik, maka hal tersebut dapat menyebabkan masalah sosial seperti peningkatan angka kriminalitas.

6. William F. Ogburn

Menurut William F. Ogburn, masalah sosial terjadi ketika terdapat perbedaan antara perkembangan teknologi dan perubahan sosial dengan kemampuan masyarakat untuk beradaptasi. Ketidakmampuan masyarakat untuk beradaptasi akan menghasilkan masalah-masalah baru dalam berbagai aspek kehidupan.

7. Harvey Sacks

Harvey Sacks menganggap masalah sosial sebagai konstruksi sosial yang dibuat melalui interaksi sosial. Masalah sosial tidak inheren dalam suatu fenomena, namun merupakan hasil tafsiran dan penilaian yang dilakukan oleh aktor-aktor sosial di dalam masyarakat.

8. Jürgen Habermas

Jürgen Habermas melihat masalah sosial sebagai akibat dari ketidakmampuan masyarakat untuk melakukan komunikasi yang rasional dan demokratis. Ketidakcukupan komunikasi yang rasional dan demokratis dapat menyebabkan ketidakefektifan kebijakan publik dan terjadinya konflik sosial.

9. Anthony Giddens

Anthony Giddens berpendapat bahwa masalah sosial terkait dengan perubahan sosial yang disebabkan oleh modernisasi dan globalisasi. Masalah sosial muncul ketika terdapat ketegangan antara tuntutan kemajuan sosial dan akibat-akibat negatif dari modernisasi dan globalisasi.

10. Ulrich Beck

Ulrich Beck melihat masalah sosial sebagai konsekuensi dari risiko-risiko yang dihasilkan oleh masyarakat modern. Risiko-risiko seperti bencana alam, krisis ekonomi, atau masalah lingkungan dapat menyebabkan ketidakstabilan sosial dan menghasilkan masalah-masalah sosial.

Kelebihan Definisi Masalah Sosial Menurut Soerjono Soekanto

Berikut ini adalah 4 kelebihan dari definisi masalah sosial menurut Soerjono Soekanto:

1. Menekankan pada Ketidaksesuaian antara Situasi Aktual dan Tujuan Sosial

Definisi masalah sosial menurut Soerjono Soekanto menekankan pada ketidaksesuaian antara situasi aktual yang ada di dalam masyarakat dan tujuan serta nilai-nilai sosial yang diinginkan. Hal ini memungkinkan kita untuk memahami masalah sosial sebagai suatu kondisi yang menghambat tercapainya tujuan sosial yang diinginkan oleh masyarakat.

2. Membedakan Antara Masalah Sosial dan Masalah Individu

Definisi Soerjono Soekanto juga membantu kita untuk membedakan antara masalah sosial dengan masalah individu. Masalah sosial melibatkan ketidaksesuaian di tingkat masyarakat secara menyeluruh, sedangkan masalah individu hanya berhubungan dengan kehidupan pribadi seseorang. Dengan demikian, definisi ini memungkinkan kita untuk melihat masalah sosial sebagai fenomena yang lebih luas dari sekedar masalah individu.

Baca juga:  Definisi Menurut Para Ahli Sosiologi

3. Memberikan Dasar untuk Analisis dan Penelitian

Definisi masalah sosial menurut Soerjono Soekanto memberikan dasar yang kuat untuk melakukan analisis dan penelitian mengenai masalah sosial. Dengan memahami bahwa masalah sosial melibatkan ketidaksesuaian antara tujuan sosial dan situasi aktual, kita dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya masalah sosial dan mencari solusi yang tepat.

4. Bersifat Dinamis dan Berubah Seiring Waktu

Definisi Soerjono Soekanto menyadari bahwa masalah sosial bersifat dinamis dan dapat berubah seiring waktu. Apa yang dianggap sebagai masalah sosial pada satu periode mungkin tidak relevan pada periode lainnya. Definisi ini memungkinkan kita untuk terus memantau perubahan dalam masyarakat dan mengidentifikasi masalah-masalah sosial yang muncul sebagai akibat dari perubahan tersebut.

Kekurangan Definisi Masalah Sosial Menurut Soerjono Soekanto

Walaupun definisi masalah sosial menurut Soerjono Soekanto memiliki banyak kelebihan, namun terdapat juga beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan, antara lain:

1. Tidak Memberikan Pedoman yang Tepat untuk Menentukan Apa yang Termasuk sebagai Masalah Sosial

Definisi Soerjono Soekanto tidak memberikan pedoman yang tepat untuk menentukan apa yang termasuk sebagai masalah sosial dan apa yang tidak. Setiap masyarakat memiliki persepsi yang berbeda mengenai apa yang dianggap sebagai masalah sosial. Oleh karena itu, definisi ini dapat menjadi relatif dan sulit untuk diterapkan secara universal.

2. Tidak Membahas Penyebab yang Lebih Mendalam

Definisi masalah sosial menurut Soerjono Soekanto lebih cenderung membahas ketidaksesuaian antara tujuan sosial dan situasi aktual tanpa secara mendalam membahas penyebab-penyebab yang lebih mendasar. Padahal, untuk memahami masalah sosial secara utuh, penting untuk menganalisis faktor-faktor yang mendasari terjadinya masalah sosial tersebut.

3. Tidak Memberikan Kerangka Konseptual yang Kuat

Definisi Soerjono Soekanto tidak memberikan kerangka konseptual yang kuat untuk memahami esensi masalah sosial secara mendalam. Meskipun definisi ini memberikan penjelasan tentang ketidaksesuaian antara tujuan sosial dan situasi aktual, namun tidak ada kerangka konseptual yang dapat membantu dalam menganalisis masalah sosial dengan lebih sistematis.

4. Tidak Mengakui Peran Subyektivitas dalam Menentukan Masalah Sosial

Definisi Soerjono Soekanto cenderung tidak mengakui peran subyektivitas dalam menentukan apa yang dianggap sebagai masalah sosial. Definisi ini lebih bersifat objektif dan menekankan pada ketidaksesuaian antara tujuan sosial dan situasi aktual secara umum. Padahal, persepsi individu dan kelompok mengenai masalah sosial juga mempengaruhi bagaimana masalah sosial diidentifikasi dan diberikan solusi.

Baca juga:  Stratifikasi Sosial: Pandangan Para Ahli yang Harus Kita Ketahui

FAQ tentang Definisi Masalah Sosial Menurut Soerjono Soekanto

1. Apa yang Dimaksud dengan Ketidaksesuaian antara Tujuan Sosial dan Situasi Aktual?

Hal ini merujuk pada situasi di mana tujuan sosial yang diinginkan oleh masyarakat tidak sesuai dengan situasi aktual yang ada. Misalnya, jika masyarakat menginginkan adanya kesetaraan sosial namun terdapat kesenjangan pendapatan yang besar, maka hal tersebut dapat dikatakan sebagai ketidaksesuaian antara tujuan sosial dan situasi aktual.

2. Bagaimana Cara Menentukan Apa yang Termasuk sebagai Masalah Sosial?

Penentuan apa yang termasuk sebagai masalah sosial dapat berbeda-beda tergantung pada perspektif yang digunakan. Setiap masyarakat memiliki pandangan yang berbeda mengenai apa yang dianggap sebagai masalah sosial. Oleh karena itu, penting untuk melibatkan berbagai pihak dalam proses identifikasi dan penentuan masalah sosial tersebut.

3. Mengapa Persepsi Individu dan Kelompok Penting dalam Menentukan Masalah Sosial?

Persepsi individu dan kelompok penting dalam menentukan masalah sosial karena mereka memiliki kepentingan dan pandangan yang berbeda-beda tentang masalah sosial. Persepsi ini akan mempengaruhi bagaimana masalah sosial diidentifikasi dan diberikan solusi. Oleh karena itu, penting untuk mengakomodasi berbagai persepsi dalam proses identifikasi dan penentuan masalah sosial.

4. Bagaimana Mengatasi Masalah Sosial Menurut Definisi Soerjono Soekanto?

Mengatasi masalah sosial menurut definisi Soerjono Soekanto membutuhkan pemahaman yang mendalam mengenai faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian antara tujuan sosial dan situasi aktual. Selain itu, juga diperlukan kerjasama dan partisipasi aktif dari berbagai pihak dalam mengidentifikasi masalah sosial dan mencari solusi yang tepat.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas pengertian masalah sosial menurut Soerjono Soekanto, 10 pengertian menurut ahli terkemuka, kelebihan dan kekurangan definisi Soerjono Soekanto, serta beberapa FAQ tentang masalah sosial. Definisi Soerjono Soekanto memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai masalah sosial sebagai suatu kondisi yang menghambat tercapainya tujuan sosial suatu masyarakat. Namun, perlu diingat bahwa definisi ini memiliki kekurangan tertentu dan perlu dikombinasikan dengan pendekatan dan konsep lain untuk memahami masalah sosial secara lebih holistik.

Leave a Comment