Mobilitas sosial, istilah yang sering kita dengar namun mungkin belum benar-benar kita pahami. Menurut para ahli, mobilitas sosial dapat diartikan sebagai perpindahan individu atau kelompok dalam struktur sosial yang lebih tinggi, lebih rendah, atau sejajar.
Ahli sosiologi, Pitirim Sorokin, mendefinisikan mobilitas sosial sebagai perubahan posisi sosial seseorang dalam masyarakat. Hal ini dapat terjadi melalui perubahan pekerjaan, pendidikan, atau status ekonomi.
Sementara itu, Robert Bierstedt menyebutkan bahwa mobilitas sosial merupakan perubahan dalam sosial ekonomi seseorang dari satu generasi ke generasi berikutnya. Ini dapat mengacu pada keluarga yang naik kelas, menurun kelas, atau tetap berada pada kelas yang sama.
Dari definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial adalah fenomena yang melibatkan perubahan posisi sosial individu atau kelompok dalam struktur masyarakat. Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pendidikan, pekerjaan, dan ekonomi. Selain itu, mobilitas sosial juga dapat menjadi indikator penting dalam mengukur sejauh mana kesetaraan dan kesempatan terbuka bagi semua individu dalam masyarakat.
Pengertian Definisi Mobilitas Sosial Menurut Para Ahli
Mobilitas sosial merupakan istilah yang sering digunakan dalam sosiologi untuk mendeskripsikan perpindahan individu atau kelompok dari satu posisi sosial ke posisi sosial lainnya dalam masyarakat. Istilah ini mencakup perpindahan vertikal, baik naik maupun turun, serta perpindahan horizontal dalam struktur sosial.
1. Emile Durkheim
Menurut Emile Durkheim, mobilitas sosial adalah perpindahan individu atau kelompok antara status sosial yang berbeda di dalam struktur sosial. Durkheim melihat mobilitas sosial sebagai faktor penting dalam menjaga kesinambungan masyarakat, karena perubahan dan perpindahan antarstatus dapat mempengaruhi kesatuan sosial dan menentukan stabilitas atau perubahan dalam masyarakat.
2. Max Weber
Max Weber mendefinisikan mobilitas sosial sebagai perpindahan individu atau kelompok dari satu kelas sosial ke kelas sosial yang lain. Menurutnya, mobilitas sosial dapat terjadi baik secara vertikal maupun horizontal, dan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kekayaan, pendidikan, dan kesempatan dalam struktur sosial.
3. Karl Marx
Karl Marx melihat mobilitas sosial sebagai hasil dari pertentangan kelas dalam masyarakat kapitalis. Bagi Marx, mobilitas sosial terjadi ketika kaum buruh mampu meningkatkan posisi sosial mereka melalui perjuangan kelas yang keras. Mobilitas sosial dalam pandangan Marx dipengaruhi oleh perubahan struktural dalam masyarakat.
4. Pitirim Sorokin
Pitirim Sorokin memandang mobilitas sosial sebagai perubahan dalam distribusi individu-individu menurut kelas-kelas sosial. Menurutnya, mobilitas sosial dapat berarti adanya perubahan jumlah individu yang naik atau turun dalam struktur sosial, serta perubahan dalam posisi individu-individu tersebut.
5. Talcott Parsons
Talcott Parsons menggambarkan mobilitas sosial sebagai upaya individu untuk mencapai posisi lebih baik dalam masyarakat. Parsons melihat mobilitas sosial sebagai refleksi dari usaha individu untuk meraih pencapaian-pencapaian yang lebih tinggi dalam hidup, seperti pendidikan, pekerjaan, atau status sosial.
6. Robert K. Merton
Robert K. Merton mempertimbangkan mobilitas sosial dari dua perspektif, yaitu mobilitas struktural dan mobilitas individu. Mobilitas struktural mengacu pada perubahan dalam struktur sosial yang mengarah pada perubahan posisi individu dalam masyarakat. Sementara itu, mobilitas individu mengacu pada perpindahan individu antara posisi-posisi sosial yang berbeda.
7. Karl Mannheim
Karl Mannheim melihat mobilitas sosial sebagai proses yang melibatkan perubahan dalam nilai-nilai dan sikap individu serta perubahan dalam struktur sosial. Mobilitas sosial dalam pandangan Mannheim tidak hanya tentang peralihan posisi sosial, tetapi juga tentang perubahan perspektif, pemikiran, dan lingkungan sosial individu.
8. Pierre Bourdieu
Pierre Bourdieu memandang mobilitas sosial sebagai konsekuensi dari pertarungan dalam sistem distribusi sosial. Menurutnya, mobilitas sosial dapat terjadi jika individu mampu memperoleh dan memanfaatkan modal sosial, ekonomi, dan budaya yang ada dalam masyarakat.
9. Anthony Giddens
Anthony Giddens melihat mobilitas sosial sebagai bentuk perubahan struktural dalam masyarakat modern. Menurutnya, mobilitas sosial terjadi karena adanya perubahan dalam kesempatan-kesempatan sosial dan pendapatan di masyarakat modern yang memungkinkan individu untuk naik atau turun dalam struktur sosial.
10. John Goldthorpe
John Goldthorpe memiliki pendekatan definisi mobilitas sosial yang lebih terbatas dibandingkan dengan para ahli sebelumnya. Ia mengacu pada mobilitas sosial berdasarkan perubahan posisi kelas sosial individu. Mobilitas sosial menurut Goldthorpe dapat dilihat dari perubahan pekerjaan atau pendapatan individu yang secara signifikan mempengaruhi kelas sosialnya.
Kelebihan Definisi Mobilitas Sosial Menurut Para Ahli
1. Memberikan pemahaman yang komprehensif
Definisi-definisi mobilitas sosial menurut para ahli memberikan pemahaman yang komprehensif tentang fenomena perpindahan posisi sosial dalam masyarakat. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor dan perspektif, definisi ini mampu menggambarkan kompleksitas mobilitas sosial dengan lebih baik.
2. Menjelaskan pengaruh hubungan antarstruktur sosial
Definisi-definisi mobilitas sosial juga menggambarkan pengaruh hubungan antarstruktur sosial terhadap perpindahan posisi sosial individu atau kelompok. Ini penting untuk memahami bagaimana perubahan dalam struktur sosial dapat mempengaruhi mobilitas sosial dan kesinambungan masyarakat.
3. Menggambarkan peran individu dalam mobilitas sosial
Para ahli dalam definisi-definisi mobilitas sosial juga menyoroti peran individu dalam perpindahan posisi sosial. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti usaha individu, kemampuan, dan kesempatan, definisi ini mengakui bahwa mobilitas sosial tidak semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor struktural, tetapi juga oleh tindakan dan keputusan individu.
4. Memberikan dasar untuk analisis dan penelitian lebih lanjut
Definisi-definisi mobilitas sosial menurut para ahli memberikan dasar yang kuat untuk analisis dan penelitian lebih lanjut tentang fenomena ini. Dengan mempertimbangkan berbagai perspektif dan faktor, definisi ini menginspirasi studi yang lebih mendalam tentang mobilitas sosial dan dampaknya dalam masyarakat.
Kekurangan Definisi Mobilitas Sosial Menurut Para Ahli
1. Tidak sepenuhnya menggambarkan kompleksitas mobilitas sosial
Meskipun definisi-definisi mobilitas sosial menurut para ahli memberikan gambaran yang komprehensif, namun tidak sepenuhnya mampu menggambarkan kompleksitas fenomena ini. Terdapat faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi mobilitas sosial, seperti faktor budaya, politik, dan lingkungan, yang tidak selalu dijelaskan dengan rinci dalam definisi-definisi ini.
2. Munculnya perbedaan interpretasi antarpara ahli
Kekurangan lain dari definisi-definisi mobilitas sosial adalah terdapat perbedaan interpretasi antarpara ahli. Setiap ahli memiliki pandangan dan penekanan yang berbeda dalam menjelaskan mobilitas sosial, sehingga terkadang menghasilkan definisi yang beragam dan bahkan terkadang saling bertentangan satu sama lain.
3. Kurang mempertimbangkan faktor kontekstual
Beberapa definisi mobilitas sosial juga kurang mempertimbangkan faktor kontekstual yang dapat mempengaruhi mobilitas sosial. Misalnya, definisi-definisi tersebut tidak selalu mempertimbangkan perbedaan dalam konteks sosial, politik, dan ekonomi antara satu masyarakat dan masyarakat lainnya.
4. Tergantung pada perspektif individualistik
Sebagian definisi mobilitas sosial cenderung tergantung pada perspektif individualistik yang menekankan peran individu dalam mobilitas sosial. Hal ini dapat mengabaikan dampak struktural dan sistemik yang dapat membatasi atau mempengaruhi mobilitas sosial individu atau kelompok.