Obesitas Menurut WHO: Mengapa Masalah Berat Badan Bukan Sekadar Masalah Penampilan

Obesitas merupakan kondisi medis yang ditandai dengan akumulasi berlebihan lemak tubuh yang dapat berdampak negatif pada kesehatan seseorang. Menurut World Health Organization (WHO), obesitas diklasifikasikan berdasarkan Body Mass Index (BMI), yaitu rasio berat badan (dalam kilogram) dibagi kuadrat tinggi badan (dalam meter). Jika seseorang memiliki BMI di atas 30, maka ia dapat dikategorikan sebagai obesitas.

Namun, obesitas bukan hanya sekadar masalah penampilan atau kecantikan. WHO menekankan bahwa obesitas juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena berbagai penyakit serius, seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, dan beberapa jenis kanker. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memahami pentingnya menjaga berat badan ideal demi kesehatan yang optimal.

Pengertian Definisi Obesitas Menurut WHO

Obesitas adalah kondisi medis yang ditandai dengan penumpukan lemak berlebih di dalam tubuh secara abnormal. Menurut World Health Organization (WHO), obesitas dapat terjadi ketika indeks massa tubuh (IMT) seseorang melebihi batas normalnya yaitu di atas 30. IMT dihitung dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badan dalam meter.

Obesitas menjadi masalah kesehatan yang serius di seluruh dunia, dengan dampak negatif terhadap kualitas hidup dan peningkatan risiko terjadinya penyakit serius seperti diabetes, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker. Oleh karena itu, penting untuk memahami definisi obesitas menurut WHO secara detail.

10 Pengertian Menurut Ahli Terkemuka Definisi Obesitas Menurut WHO

1. Dr. Samuel Klein

Menurut Dr. Samuel Klein, obesitas adalah kondisi di mana tubuh mengalami penumpukan lemak yang berlebihan, yang dapat membahayakan kesehatan seseorang. Penumpukan lemak ini terjadi karena ketidakseimbangan antara asupan kalori dan pembakaran kalori di dalam tubuh.

2. Profesor John Wilding

Profesor John Wilding mendefinisikan obesitas sebagai peningkatan indeks massa tubuh yang signifikan di atas batas normal yang ditentukan oleh WHO. Selain itu, obesitas juga ditandai dengan perubahan yang merugikan dalam metabolisme tubuh.

3. Dr. Caroline Apovian

Dr. Caroline Apovian menyatakan bahwa obesitas adalah kondisi di mana individu memiliki indeks massa tubuh yang lebih tinggi dari yang dianggap sehat secara medis. Penyebab obesitas dapat beragam, termasuk faktor genetik, gaya hidup, dan pola makan yang tidak sehat.

Baca juga:  George Simmel: Pemikiran Sosiologis yang Unik dan Menarik

4. Profesor Nick Finer

Profesor Nick Finer berpendapat bahwa obesitas adalah penyakit kronis yang ditandai dengan akumulasi lemak berlebih di dalam tubuh. Penyakit ini juga dapat berkontribusi terhadap berbagai masalah kesehatan seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.

5. Dr. Arya Sharma

Dr. Arya Sharma mendefinisikan obesitas sebagai kondisi di mana individu memiliki lemak tubuh yang berlebihan. Faktor risiko utama obesitas adalah pola makan yang tidak sehat dan gaya hidup yang kurang aktif.

6. Profesor Susan Jebb

Profesor Susan Jebb menjelaskan bahwa obesitas terjadi ketika individu memiliki indeks massa tubuh yang melebihi batas normal yang ditentukan oleh standar kesehatan. Obesitas juga seringkali terkait dengan perubahan hormon dan gangguan metabolisme.

7. Dr. Robert Kushner

Dr. Robert Kushner menyatakan bahwa obesitas adalah suatu keadaan tubuh di mana ada peningkatan akumulasi lemak yang berlebihan. Obesitas dapat mempengaruhi kesehatan secara negatif dan meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit kronis.

8. Profesor Stephen O’Rahilly

Profesor Stephen O’Rahilly menyebut obesitas sebagai suatu kondisi medis yang ditandai dengan penumpukan lemak tubuh yang berlebihan. Peningkatan jumlah lemak ini dapat menyebabkan terjadinya peradangan kronis dan kelainan metabolisme.

9. Dr. Frank Hu

Dr. Frank Hu mengatakan bahwa obesitas adalah kondisi ketika individu memiliki lemak tubuh yang berlebihan. Obesitas dapat berkontribusi terhadap perkembangan berbagai penyakit seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker.

10. Profesor Ellen Blaak

Profesor Ellen Blaak menyatakan bahwa obesitas adalah kondisi di mana jumlah lemak tubuh melebihi batas normal yang ditentukan oleh WHO. Obesitas juga terkait erat dengan ketidakseimbangan antara asupan kalori dan pembakaran kalori dalam tubuh.

Baca juga:  Permintaan Menurut Para Ahli: Konsep yang Tidak Boleh Diabaikan

4 Kelebihan Definisi Obesitas Menurut WHO

1. Objektif

Definisi obesitas menurut WHO bersifat objektif karena menggunakan ukuran yang jelas yaitu indeks massa tubuh. Dengan menggunakan parameter ini, definisi obesitas dapat diterapkan pada berbagai individu tanpa memandang jenis kelamin atau tingkat aktivitas fisik.

2. Seragam

Definisi obesitas menurut WHO telah diadopsi secara internasional, sehingga memberikan keseragaman dalam diagnosis dan pengukuran obesitas di seluruh dunia. Ini memudahkan perbandingan data dan studi antar negara dan memungkinkan adanya pemahaman yang lebih baik tentang prevalensi dan dampak obesitas secara global.

3. Mudah Dipahami

Definisi obesitas menurut WHO menggunakan parameter yang mudah dipahami yaitu indeks massa tubuh. Individu dapat dengan mudah menghitung IMT mereka sendiri dan mengetahui apakah mereka termasuk dalam kategori normal, overweight, atau obesitas.

4. Didukung oleh Penelitian

Definisi obesitas menurut WHO didasarkan pada penelitian ilmiah yang luas. Penetapan batas IMT yang digunakan dalam definisi ini didukung oleh bukti-bukti ilmiah yang menunjukkan hubungan antara obesitas dan risiko terjadinya berbagai penyakit serius.

4 Kekurangan Definisi Obesitas Menurut WHO

1. Tidak Menggambarkan Komposisi Tubuh

Definisi obesitas menurut WHO hanya menggunakan indeks massa tubuh sebagai parameter, yang hanya mengukur berat badan relatif terhadap tinggi badan. Hal ini tidak memperhitungkan komposisi tubuh individu, seperti persentase lemak tubuh dan massa otot.

2. Tidak Memperhitungkan Distribusi Lemak

Definisi obesitas menurut WHO juga tidak memperhatikan distribusi lemak di dalam tubuh individu. Padahal, penumpukan lemak di area tertentu seperti perut, paha, atau pinggul dapat memiliki implikasi kesehatan yang berbeda.

3. Tidak Mempertimbangkan Faktor Genetik

Definisi obesitas menurut WHO tidak mempertimbangkan faktor genetik yang dapat mempengaruhi kecenderungan seseorang untuk mengembangkan obesitas. Beberapa individu mungkin lebih rentan terhadap obesitas berdasarkan faktor genetik mereka, meskipun mereka memiliki indeks massa tubuh yang normal.

4. Tidak Memperhitungkan Perbedaan Antar Etnis

Batas indeks massa tubuh yang digunakan dalam definisi obesitas menurut WHO sama untuk semua individu, tanpa memperhitungkan perbedaan antar etnis. Beberapa kelompok etnis mungkin memiliki pola distribusi lemak yang berbeda dan tingkat risiko yang berbeda dalam hal obesitas.

Baca juga:  Para Ahli Membahas Perbedaan dengan Pendekatan Berbeda

4 FAQ yang Berhubungan dengan Definisi Obesitas Menurut WHO

1. Bagaimana cara menghitung indeks massa tubuh?

Indeks massa tubuh (IMT) dihitung dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badan dalam meter. Rumusnya adalah IMT = berat badan (kg) / tinggi badan (m)^2.

2. Apakah semua individu dengan IMT di atas 30 dapat dikategorikan sebagai obesitas?

Tidak semua individu dengan IMT di atas 30 dapat dikategorikan sebagai obesitas. Individu dengan IMT yang tinggi tetapi memiliki komposisi tubuh yang sehat, misalnya memiliki persentase lemak tubuh yang rendah dan tingkat massa otot yang tinggi, mungkin tidak dianggap sebagai obesitas.

3. Mengapa obesitas menjadi masalah kesehatan yang serius?

Obesitas menjadi masalah kesehatan yang serius karena penumpukan lemak berlebih dalam tubuh dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker. Obesitas juga dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang secara keseluruhan.

4. Bagaimana cara mencegah dan mengelola obesitas?

Untuk mencegah dan mengelola obesitas, penting untuk menjaga pola makan yang sehat, mengonsumsi makanan bergizi, dan rutin berolahraga. Selain itu, juga penting untuk menghindari pola makan yang berlebihan dan tinggi lemak serta mengurangi pola hidup yang kurang aktif.

Secara kesimpulan, obesitas adalah kondisi medis yang ditandai dengan penumpukan lemak berlebih dalam tubuh. Definisi obesitas menurut WHO menggunakan parameter indeks massa tubuh (IMT) untuk mengukur tingkat kelebihan lemak tubuh seseorang. Meskipun memiliki beberapa kelebihan, definit ini juga memiliki beberapa kelemahan, seperti tidak memperhitungkan komposisi tubuh individu dan distribusi lemak, serta tidak mempertimbangkan faktor genetik dan perbedaan antar etnis. Penting untuk memahami dan mengenali definisi obesitas ini untuk dapat mencegah dan mengelola kondisi ini dengan baik.

Leave a Comment