Definisi Permen Menurut SNI (Standar Nasional Indonesia)

Hai, Apakah anda pernah teringat dengan kenangan manis masa kecil saat menikmati permen kesukaan? Permen bukan hanya sekadar cemilan manis, Tetapi sering kali membawa kita kembali ke momen-momen bahagia. Dalam artikel ini, Kita akan membahas lebih dalam mengenai permen bukan hanya dari segi rasa, Tetapi juga standar keamanan dan kualitas yang menjadikannya aman untuk dikonsumsi. Yuk, Simak lebih lanjut dan temukan fakta menarik tentang permen yang mungkin belum pernah anda ketahui!

Definisi Permen Menurut SNI (Standar Nasional Indonesia)

Permen merupakan salah satu produk makanan yang disukai oleh berbagai kalangan, dari anak-anak hingga dewasa. Namun, di balik kenikmatannya, penting untuk memahami standar kualitas yang mengatur produksi permen agar aman dan layak konsumsi. Di Indonesia, permen diatur oleh Standar Nasional Indonesia (SNI), yang berfungsi untuk memastikan bahwa permen yang beredar di pasaran memenuhi syarat keamanan pangan dan kualitas tertentu. Menurut SNI, permen didefinisikan sebagai produk makanan yang dibuat dari campuran bahan-bahan seperti gula, sirup glukosa, air, dan bahan tambahan pangan lainnya, yang diolah melalui proses pemanasan hingga menghasilkan tekstur yang solid dan kenyal.

Jenis-Jenis Permen Berdasarkan SNI

Menurut SNI, terdapat beberapa kategori permen berdasarkan bahan dasar dan proses pembuatannya. Berikut adalah beberapa jenis permen yang diatur dalam SNI:

Permen Keras (Hard Candy)

Permen keras merupakan permen yang memiliki tekstur padat dan tidak mudah berubah bentuk saat disimpan. Bahan utama pembuatan permen keras adalah gula, sirup glukosa, dan air, yang kemudian dipanaskan hingga mencapai suhu tertentu sehingga menghasilkan tekstur yang keras saat didinginkan. Permen ini tidak memiliki kandungan air yang tinggi, sehingga lebih tahan lama.

Baca juga:  Menapaki Teori Kelompok Sosial Menarik Menurut Paul B. Horton

Permen Lunak (Soft Candy)

Permen lunak memiliki tekstur yang lebih elastis dan lembut dibandingkan permen keras. Permen jenis ini dibuat dengan menggunakan bahan dasar gula, sirup glukosa, dan bahan tambahan lainnya seperti gelatin atau pektin yang memberikan tekstur kenyal pada permen. Proses pemanasan tidak terlalu tinggi sehingga tekstur permen tidak mengeras sepenuhnya.

Permen Karet (Chewing Gum)

Permen karet termasuk dalam kategori permen menurut SNI. Permen ini dibuat dari bahan dasar lateks atau getah sintetis yang tidak larut dalam air, yang dicampur dengan gula atau pemanis buatan. Permen karet dirancang untuk dikunyah dalam waktu yang lama tanpa larut di mulut, berbeda dengan permen lain yang dapat langsung ditelan.

Proses Produksi Permen Menurut SNI

SNI menetapkan beberapa persyaratan dalam proses pembuatan permen, mulai dari pemilihan bahan baku hingga pengemasan produk akhir. Berikut adalah tahapan umum dalam proses produksi permen sesuai dengan SNI:

Pemilihan Bahan Baku

Proses pembuatan permen dimulai dari pemilihan bahan baku yang berkualitas. Bahan utama yang digunakan harus memenuhi standar keamanan pangan yang ditetapkan oleh BPOM, seperti gula, sirup glukosa, air, dan bahan tambahan lainnya. SNI juga mengatur penggunaan bahan tambahan pangan seperti pewarna, perisa, dan pengawet agar aman dikonsumsi.

Pengolahan Dan Pemanasan

Setelah bahan baku dipilih, tahap selanjutnya adalah pencampuran dan pemanasan bahan-bahan tersebut hingga mencapai suhu tertentu. Proses pemanasan sangat penting dalam menentukan tekstur akhir permen. Permen keras biasanya dipanaskan hingga mencapai suhu tinggi, sedangkan permen lunak dipanaskan pada suhu yang lebih rendah agar tetap elastis.

Pendinginan Dan Pembentukan

Setelah pemanasan, adonan permen didinginkan dan dibentuk sesuai dengan jenis permen yang diinginkan. Permen keras biasanya dibentuk menjadi berbagai bentuk seperti bulat, lonjong, atau persegi, sementara permen lunak lebih fleksibel dalam hal bentuknya. Pada tahap ini, bahan-bahan tambahan seperti pewarna dan perisa juga dapat ditambahkan untuk meningkatkan daya tarik permen.

Baca juga:  Pengertian Sistem Komputeriasasi Akuntansi

Pengemasan Dan Penyimpanan

SNI juga mengatur bagaimana permen harus dikemas dan disimpan agar tetap higienis dan tidak terkontaminasi selama proses distribusi. Pengemasan yang baik sangat penting untuk menjaga kualitas dan keamanan permen hingga sampai ke tangan konsumen. Kemasan permen biasanya dibuat dari bahan plastik yang tahan terhadap udara dan kelembaban untuk mencegah permen menjadi lengket atau rusak.

Keamanan Permen Menurut SNI

SNI tidak hanya mengatur proses pembuatan permen, tetapi juga mengutamakan aspek keamanan bagi konsumen. Permen yang diproduksi harus bebas dari kontaminasi bahan berbahaya, baik dari segi bahan kimia maupun mikrobiologi. Setiap pabrik permen wajib menjalani uji keamanan produk sebelum permen tersebut diedarkan di pasaran. Uji ini mencakup pengecekan kandungan bahan kimia, residu logam berat, dan mikroorganisme yang berpotensi membahayakan kesehatan.

Manfaat Standar SNI Bagi Industri Permen

Penerapan SNI dalam industri permen memberikan manfaat yang signifikan baik bagi produsen maupun konsumen. Bagi produsen, standar ini membantu memastikan kualitas produk yang konsisten dan dapat bersaing di pasar lokal maupun internasional. Sementara itu, bagi konsumen, SNI memberikan jaminan bahwa produk permen yang mereka konsumsi aman dan sesuai dengan standar kesehatan yang ditetapkan.

Setelah mengetahui lebih dalam tentang standar permen menurut SNI, Semoga anda bisa menikmati permen dengan perasaan lebih tenang dan puas. Ingatlah, Di balik rasa manis itu ada standar keamanan yang menjaga kita tetap sehat. Jadi, Saat anda memilih permen favorit, Anda tidak hanya menikmati rasanya, tetapi juga kualitasnya. Yuk, Bagikan informasi ini kepada teman dan keluarga agar mereka juga bisa merasakan kebaikan permen yang aman dan berkualitas. Siapa tahu, Kenangan manis tentang permen bisa menjadi cerita yang menginspirasi!

Baca juga:  Pengertian Media Pembelajaran PAI

 

Leave a Comment