WHO Mendefinisikan Sakit: Apa Sebenarnya Arti dari Istilah “Sakit”?

Sakit, sebuah kata yang sering kali kita dengar dan rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, apa sebenarnya definisi sakit menurut World Health Organization (WHO)? WHO memberikan pengertian yang jelas mengenai kondisi ini.

Menurut WHO, sakit merupakan suatu keadaan ketidaknyamanan yang bisa dirasakan oleh seseorang baik secara fisik maupun mental. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari serangan virus atau bakteri hingga faktor psikologis dan emosional.

Penting untuk diingat bahwa sakit bukan hanya sekadar sensasi yang dirasakan oleh tubuh, tetapi juga dapat memengaruhi kesejahteraan secara keseluruhan. Oleh karena itu, penanganan yang tepat dan komprehensif diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatan ini.

Dengan adanya definisi yang jelas dari WHO, diharapkan kita semua dapat lebih memahami pentingnya menjaga kesehatan dan merespons kondisi sakit dengan bijaksana. Kesehatan adalah aset berharga yang harus dijaga dengan baik, dan mengerti definisi sakit menurut WHO adalah langkah awal yang penting dalam meraih hidup yang sehat dan bermakna.

Pengertian Sakit Menurut WHO

Sakit adalah suatu kondisi yang tidak normal pada tubuh atau pikiran seseorang yang mengganggu kesejahteraan dan keberfungsian mereka. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), sakit bukan hanya tentang keberadaan penyakit atau cacat fisik, tetapi juga mencakup kondisi yang bersifat sosial dan psikologis.

Definisi Sakit Menurut WHO

Berikut ini adalah 10 pengertian sakit menurut para ahli terkemuka yang diakui oleh WHO:

  1. Rasionalisasi Sakit Menurut WHO

    Rasionalisasi sakit menurut WHO adalah salah satu pendekatan yang digunakan dalam mengevaluasi dan memahami penyebab, tanda, gejala, dan dampak sakit pada individu dan masyarakat. Pendekatan ini melibatkan pemahaman yang holistik terhadap sakit dan mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang.

  2. Biopsikososial Perspektif

    Menurut WHO, sakit harus diinterpretasikan melalui lensa biopsikososial. Artinya, sakit tidak hanya dipahami sebagai gangguan fisik semata, tetapi juga melibatkan faktor psikologis dan sosial yang dapat berdampak pada kesejahteraan seseorang. Pendekatan ini memungkinkan penanganan sakit yang komprehensif dan terintegrasi.

  3. Perasaan Tidak Nyaman

    Sakit dapat diartikan sebagai perasaan tidak nyaman baik secara fisik maupun psikologis yang dialami seseorang. Hal ini mencakup segala macam ketidaknyamanan yang dirasakan individu seperti rasa sakit, kelelahan, kecemasan, dan depresi.

  4. Penyimpangan dari Kesehatan Optimal

    WHO menggambarkan sakit sebagai penyimpangan dari keadaan kesehatan optimal. Artinya, ketika seseorang mengalami sakit, mereka tidak berada dalam kondisi kesehatan yang optimal. Sakit dapat merusak keseimbangan fisik, emosional, sosial, dan mental individu.

  5. Gangguan Fungsi Tubuh

    Gangguan fungsi tubuh juga menjadi salah satu aspek dalam definisi sakit menurut WHO. Ketika tubuh seseorang tidak berfungsi dengan baik, baik itu karena adanya penyakit, trauma, atau kelainan genetik, maka mereka dianggap mengalami sakit.

  6. Kehilangan Keseimbangan

    Sakit dapat diartikan sebagai kehilangan keseimbangan dalam tubuh atau pikiran seseorang. Keseimbangan ini meliputi berbagai aspek seperti keseimbangan hormonal, keseimbangan mental, dan keseimbangan lingkungan sekitar. Ketika keseimbangan ini terganggu, sakit dapat muncul.

  7. Gangguan Kesejahteraan

    Gangguan kesejahteraan juga menjadi bagian dari pengertian sakit menurut WHO. Ketika seseorang mengalami sakit, mereka tidak dapat mencapai tingkat kesejahteraan yang diinginkan secara fisik, mental, dan sosial.

  8. Kondisi yang Mempengaruhi Aktivitas

    Sakit dapat diartikan sebagai kondisi yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Ketika seseorang tidak dapat berfungsi dengan baik karena sakit, aktivitas mereka dapat terhambat dan kualitas hidup dapat menurun.

  9. Gangguan dalam Kegiatan Sosial

    Menurut WHO, sakit tidak hanya mempengaruhi kesehatan individu, tetapi juga dapat memengaruhi kegiatan sosial mereka. Ketika seseorang mengalami sakit, mereka mungkin tidak dapat berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang diinginkan atau memiliki hubungan yang sehat dengan orang lain.

  10. Kerusakan Fisik atau Psikologis

    Terakhir, definisi sakit menurut WHO mencakup kerusakan fisik atau psikologis. Ketika seseorang mengalami sakit, mereka mungkin mengalami kerusakan fisik seperti luka atau kecacatan, serta kerusakan psikologis seperti stres, depresi, atau kecemasan.

Baca juga:  Definisi SIG Menurut Para Ahli: Mengungkap Makna di Balik Singkatan yang Membuat Penasaran

Kelebihan Definisi Sakit Menurut WHO

  1. Mendukung Pendekatan yang Holistik

    Salah satu kelebihan definisi sakit menurut WHO adalah mendukung pendekatan yang holistik. Definisi ini tidak hanya memperhatikan aspek fisik sakit, tetapi juga mempertimbangkan faktor psikologis, sosial, dan lingkungan yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan individu. Hal ini memungkinkan penanganan sakit yang lebih komprehensif dan terintegrasi.

  2. Mengakui Dampak Sosial dan Psikologis

    Definisi sakit menurut WHO mengakui bahwa sakit bukan hanya tentang keberadaan penyakit atau cacat fisik, tetapi juga mencakup dampak sosial dan psikologis yang signifikan. Hal ini penting untuk memahami bagaimana sakit dapat mempengaruhi kualitas hidup, kesejahteraan psikologis, dan hubungan sosial individu.

  3. Memperhatikan Kesejahteraan

    WHO juga memperhatikan kesejahteraan seseorang dalam definisi sakit. Definisi ini menggambarkan bahwa sakit melibatkan gangguan kesejahteraan pada berbagai aspek kehidupan individu seperti fisik, mental, dan sosial. Hal ini penting untuk memastikan bahwa penanganan sakit tidak hanya fokus pada pengobatan medis, tetapi juga pada meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

  4. Memungkinkan Evaluasi yang Komprehensif

    Kelebihan lain dari definisi sakit menurut WHO adalah memungkinkan evaluasi yang komprehensif terhadap kondisi kesehatan individu. Dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang terkait dengan sakit, seperti penyebab, tanda, gejala, dan dampaknya, maka dapat dilakukan penilaian yang lebih mendalam dan memadai terhadap kondisi sakit seseorang.

Kekurangan Definisi Sakit Menurut WHO

  1. Kurangnya Kepastian

    Salah satu kekurangan definisi sakit menurut WHO adalah kurangnya kepastian dalam menentukan apa yang termasuk dalam kategori sakit. Definisi yang luas dan inklusif ini membuat pengklasifikasian dan diagnosis sakit menjadi sulit dan kompleks.

  2. Perspektif Subyektif

    Definisi sakit menurut WHO cenderung bersifat subyektif. Hal ini karena pengalaman sakit dapat berbeda-beda antara individu satu dengan yang lain. Meskipun ada kriteria umum yang diterima secara luas, tetapi persepsi dan toleransi terhadap sakit dapat bervariasi.

  3. Tidak Memberikan Rujukan Keadaan yang Spesifik

    Definisi sakit menurut WHO tidak memberikan rujukan yang sangat spesifik tentang penyakit atau kondisi tertentu. Hal ini membuat definisi ini bersifat umum dan tidak menggambarkan secara detail tentang jenis sakit apa yang dimaksud.

  4. Kurangnya Fokus pada Penyebab Akar

    Saat ini, WHO belum menggambarkan dengan jelas tentang penyebab akar dari sakit. Definisi yang ada lebih berfokus pada gejala dan dampak dari sakit, daripada pada akar penyebab yang mendasarinya. Hal ini dapat menyebabkan penanganan sakit menjadi kurang efektif.

Baca juga:  Siapa sebenarnya yang disebut UMKM menurut para ahli?

FAQ tentang Definisi Sakit Menurut WHO

1. Apakah sakit hanya tentang keberadaan penyakit fisik?

Tidak, sakit juga mencakup faktor sosial dan psikologis yang dapat mempengaruhi kesejahteraan seseorang.

2. Apa itu pendekatan biopsikososial dalam pengertian sakit?

Pendekatan biopsikososial dalam pengertian sakit mengintegrasikan faktor biologis, psikologis, dan sosial dalam memahami dan menangani sakit.

3. Apakah sakit selalu berhubungan dengan gangguan fisik?

Tidak selalu, sakit juga dapat berupa ketidaknyamanan fisik maupun psikologis.

4. Bagaimana sakit mempengaruhi kehidupan sosial seseorang?

Sakit dapat memengaruhi kegiatan sosial seseorang serta menciptakan dampak pada hubungan dengan orang lain.

Dari definisi dan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sakit merupakan kondisi yang tidak normal pada tubuh atau pikiran seseorang yang mengganggu kesejahteraan dan keberfungsian mereka. Sakit bukan hanya tentang keberadaan penyakit atau cacat fisik, tetapi juga mencakup kondisi yang bersifat sosial dan psikologis. WHO mengakui bahwa sakit dapat mempengaruhi kualitas hidup, kesejahteraan psikologis, serta hubungan sosial seseorang. Definisi sakit menurut WHO mendukung pendekatan yang holistik dalam penanganan sakit, memperhatikan faktor biopsikososial, dan memungkinkan evaluasi yang komprehensif. Namun, kekurangan yang perlu diperhatikan adalah kurangnya kepastian dalam pengklasifikasian sakit, sifat subyektif dalam persepsi sakit, kurangnya rujukan yang spesifik tentang jenis sakit, dan kurangnya fokus pada penyebab akar sakit. Dengan pemahaman yang komprehensif terhadap definisi sakit menurut WHO, diharapkan penanganan dan pemahaman terhadap sakit dapat lebih baik untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan individu.

Leave a Comment