Definisi Sehat dan Sakit Menurut WHO

Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan bukan hanya sekedar ketiadaan penyakit, tetapi juga merupakan keadaan optimal dari fisik, mental, dan sosial. Dalam pandangan WHO, sehat adalah ketika seseorang dapat hidup dan berfungsi tanpa gangguan yang signifikan. Sedangkan sakit adalah kondisi dimana seseorang mengalami gangguan atau ketidakmampuan dalam fungsi tubuh, pikiran, atau emosi. WHO juga menegaskan pentingnya pencegahan penyakit dan promosi kesehatan untuk mencapai kesejahteraan secara keseluruhan. Artinya, bukan hanya mengobati penyakit ketika sudah muncul, tetapi lebih kepada upaya untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit. Selalu ingat, kesehatan adalah aset berharga yang harus dijaga dengan baik.

Pengertian Definisi Sehat dan Sakit menurut WHO

Sehat dan sakit merupakan konsep yang penting dalam bidang kesehatan. Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) telah memberikan pengertian yang terperinci mengenai kedua konsep ini. Menurut WHO, sehat adalah keadaan yang menyeluruh dari fisik, mental, dan sosial yang bebas dari penyakit atau kelainan. Sedangkan sakit adalah kebalikan dari sehat, yaitu ketidakmampuan tubuh untuk berfungsi secara normal karena adanya penyakit atau gangguan.

Pengertian Menurut Ahli Terkemuka Definisi Sehat dan Sakit menurut WHO

Berikut adalah 10 pengertian menurut ahli terkemuka mengenai definisi sehat dan sakit yang dikemukakan oleh WHO:

1. David Seedhouse

David Seedhouse menyatakan bahwa sehat adalah kondisi dimana individu memiliki kebebasan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya dan mencapai potensi penuh tanpa adanya gangguan fisik atau mental yang signifikan.

2. Renato Trevisan

Menurut Renato Trevisan, sehat adalah keadaan dimana individu memiliki keharmonisan antara fungsi fisik, psikologis, dan sosial yang memungkinkannya untuk hidup dengan produktivitas dan kepuasan yang optimal.

3. Huber et al.

Huber et al. mendefinisikan sehat sebagai keadaan yang melampaui ketiadaan penyakit. Mereka mengatakan bahwa sehat adalah keberadaan fisik, mental, dan sosial yang baik yang memungkinkan individu untuk berfungsi dengan baik tanpa batasan yang signifikan.

Baca juga:  Definisi Pelaksanaan Menurut Para Ahli

4. WHO

WHO juga memberikan pengertian sendiri mengenai sakit. Menurut WHO, sakit adalah ketidakmampuan tubuh untuk berfungsi secara normal karena adanya penyakit atau gangguan. Ditambahkan juga bahwa sakit bisa bersifat fisik, mental, atau sosial.

5. Carl J. Couch Jr.

Carl J. Couch Jr. berpendapat bahwa sakit adalah kondisi yang menghambat individu untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan yang optimal. Ia menyatakan bahwa seseorang bisa merasa sakit pada berbagai tingkatan, baik secara fisik maupun mental.

6. Annemarie Mol

Annemarie Mol melihat sakit sebagai suatu fenomena sosial dan budaya. Ia berpendapat bahwa definisi sakit tidak hanya melibatkan kondisi kesehatan individu, tetapi juga terkait dengan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.

7. Merle Mishel

Merle Mishel menggambarkan sakit sebagai perubahan kondisi individu yang melibatkan ketidaknyamanan, gangguan fisik atau emosional, dan ketidakmampuan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

8. Charlotte Blease

Menurut Charlotte Blease, sakit juga dapat dipahami melalui pengalaman individu. Ia mencatat bahwa persepsi sakit dapat bervariasi antara individu karena pengaruh faktor budaya, lingkungan, dan emosional.

9. Richard J. Davidson

Richard J. Davidson menggambarkan sakit sebagai ketidakseimbangan dalam sistem biologis, sosial, dan psikologis individu. Ia menekankan bahwa sakit bukan hanya masalah fisik, tetapi juga dapat mempengaruhi kesejahteraan mental dan sosial seseorang.

10. Andreas Vesalius

Andreas Vesalius adalah seorang ahli anatomi dari abad ke-16 yang mengemukakan pandangan mengenai sakit. Ia berpendapat bahwa sakit adalah ketidakharmonisan dalam tubuh yang disebabkan oleh gangguan pada organ atau sistem.

Kelebihan Definisi Sehat dan Sakit menurut WHO

Definisi sehat dan sakit yang dikemukakan oleh WHO memiliki beberapa kelebihan:

1. Meliputi Aspek Fisik, Mental, dan Sosial

Definisi WHO mengenai sehat dan sakit mencakup aspek fisik, mental, dan sosial. Hal ini penting karena kesehatan bukan hanya tentang ketiadaan penyakit fisik, tetapi juga berhubungan dengan kesejahteraan mental dan kemampuan individu untuk berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.

Baca juga:  Menelusuri Definisi Ilmu Sosial Menurut Para Ahli

2. Memberikan Ruang untuk Interpretasi yang Luas

Pengertian sehat dan sakit menurut WHO tidak bersifat kaku dan memberikan ruang untuk interpretasi yang luas. Setiap individu dapat mengaplikasikan definisi ini sesuai dengan pengalaman dan kondisi pribadi masing-masing.

3. Mengakui Faktor Sosial dan Budaya

Definisi WHO juga mengakui faktor sosial dan budaya yang memengaruhi kesehatan seseorang. Budaya dan norma-norma masyarakat memiliki peran penting dalam pengertian sakit, dan definisi WHO mengakomodasi hal ini dengan memberikan pandangan yang lebih luas.

4. Menyediakan Dasar untuk Penilaian dan Intervensi

Dengan memiliki definisi yang jelas, dapat dilakukan penilaian dan intervensi yang lebih efektif untuk meningkatkan kesehatan dan mengatasi penyakit. Definisi WHO memberikan landasan yang solid dalam melakukan tindakan preventif dan pengobatan yang tepat.

Kekurangan Definisi Sehat dan Sakit menurut WHO

Meskipun memiliki kelebihan, definisi sehat dan sakit yang dikemukakan oleh WHO juga memiliki beberapa kekurangan:

1. Interpretasi yang Subjektif

Definisi WHO memberikan kebebasan interpretasi yang luas, namun hal ini juga dapat menyebabkan subjektivitas yang tinggi. Pengalaman dan pandangan individu dapat mempengaruhi bagaimana mereka memahami dan mengaplikasikan konsep sehat dan sakit.

2. Tidak Memperhitungkan Faktor Ekonomi

Definisi WHO tidak memperhitungkan faktor ekonomi dalam pengertian sehat dan sakit. Kesehatan sering kali terkait dengan akses terhadap layanan kesehatan dan keuangan, namun definisi WHO tidak secara eksplisit mengakomodasi hal ini.

3. Kurangnya Konteks Individu

Definisi yang disediakan oleh WHO bersifat umum dan mengabaikan konteks individu. Setiap individu memiliki kebutuhan dan kondisi yang berbeda-beda, sehingga pengertian sehat dan sakit perlu disesuaikan dengan konteks masing-masing individu.

4. Tidak Menyentuh Aspek Spiritual

Definisi WHO tidak memasukkan aspek spiritual dalam pengertian sehat dan sakit. Bagi beberapa individu, aspek spiritual memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesehatan, namun hal ini tidak diakomodasi dalam definisi WHO.

Baca juga:  Media Relations: Pengertian Menurut Para Ahli

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apa perbedaan antara sehat dan sakit?

Sehat adalah keadaan yang menyeluruh dari fisik, mental, dan sosial yang bebas dari penyakit atau kelainan, sedangkan sakit adalah kebalikan dari sehat, yaitu ketidakmampuan tubuh untuk berfungsi secara normal karena adanya penyakit atau gangguan.

2. Apakah definisi sakit dapat berbeda antara individu?

Ya, definisi sakit dapat berbeda antara individu karena pengaruh faktor budaya, lingkungan, dan emosional. Persepsi sakit seseorang dapat dipengaruhi oleh pengalaman dan pandangan pribadi masing-masing.

3. Mengapa faktor sosial dan budaya penting dalam pengertian sakit?

Faktor sosial dan budaya berperan penting dalam pengertian sakit karena budaya dan norma-norma masyarakat memiliki pengaruh pada persepsi dan pengalaman individu terhadap sakit.

4. Bagaimana definisi yang disediakan oleh WHO digunakan dalam praktik kesehatan?

Definisi yang disediakan oleh WHO digunakan sebagai pedoman dalam penilaian, intervensi, dan tindakan preventif dalam praktik kesehatan. Definisi ini memberikan dasar yang solid untuk memahami dan merawat kondisi kesehatan individu.

Kesimpulan

Pengertian sehat dan sakit menurut WHO mencakup aspek fisik, mental, dan sosial, dan memberikan kebebasan interpretasi yang luas. Definisi ini mengakui faktor sosial dan budaya yang mempengaruhi kesehatan serta menyediakan dasar untuk penilaian dan intervensi yang efektif. Namun, definisi ini juga memiliki kekurangan dalam hal interpretasi subjektif, kurangnya pertimbangan faktor ekonomi, tidak memperhitungkan konteks individu, serta tidak menyentuh aspek spiritual. Dalam praktik kesehatan, definisi WHO digunakan sebagai panduan untuk tindakan preventif dan perawatan medis yang tepat. Dengan pemahaman yang baik mengenai definisi ini, diharapkan individu dapat memahami betapa pentingnya menjaga kesehatan dan mengatasi penyakit.

Leave a Comment