Dalam dunia bisnis dan manajemen, tata kelola menjadi hal yang tak bisa dihindari. Namun, apa sebenarnya definisi tata kelola menurut para ahli?
Menurut Prof. Bob Barone, tata kelola merupakan mekanisme yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus perusahaan, dan pihak eksternal. Dengan kata lain, tata kelola adalah cara untuk memastikan bahwa perusahaan berjalan dengan baik dan transparan.
Sementara itu, menurut Dr. Lisa Tan, tata kelola juga mencakup proses pengambilan keputusan yang terstruktur dan berkelanjutan. Ini berarti bahwa tata kelola tidak hanya soal struktur organisasi, tetapi juga tentang bagaimana perusahaan membuat keputusan yang tepat.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tata kelola adalah kerangka kerja yang mengatur bagaimana sebuah perusahaan dijalankan dan diatur. Dengan tata kelola yang baik, diharapkan perusahaan dapat mencapai tujuannya dengan efisien dan transparan.
Pengertian Tata Kelola Menurut Para Ahli
Tata kelola merupakan konsep yang penting dalam pengelolaan organisasi, terutama dalam hal pengambilan keputusan, pengawasan, dan penerapan kebijakan. Para ahli telah mengemukakan berbagai definisi mengenai tata kelola, berikut adalah sepuluh pengertian menurut para ahli yang terkemuka:
1. Menurut The Institute of Internal Auditors (IIA)
Tata kelola adalah struktur dan proses yang digunakan oleh dewan pengawas atau manajemen eksekutif untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam mencapai tujuannya dengan cara yang efektif, efisien, dan berkelanjutan.
2. Menurut Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO)
Tata kelola mencakup elemen-elemen berikut: lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan.
3. Menurut Organization for Economic Co-operation and Development (OECD)
Tata kelola merupakan struktur dan proses melalui mana tujuan organisasi ditentukan, serta cara dan sumber daya yang digunakan untuk mencapainya. Hal ini melibatkan pengawasan perusahaan, pengelolaan risiko, kepatuhan terhadap peraturan, dan keterbukaan kepada pemegang kepentingan.
4. Menurut The Australian Stock Exchange (ASX)
Tata kelola adalah kerangka kerja yang digunakan oleh dewan pengawas dalam mengarahkan, mengawasi, dan mengelola organisasi untuk mencapai tujuannya dengan cara yang sesuai dan berkelanjutan.
5. Menurut International Organization for Standardization (ISO)
Tata kelola adalah penyusunan struktur, tanggung jawab, dan proses dalam organisasi untuk memastikan pencapaian tujuan yang diinginkan dalam cara yang efektif, efisien, dan berkelanjutan.
6. Menurut World Health Organization (WHO)
Tata kelola adalah kerangka kerja dalam organisasi yang mencakup kerja sama yang efektif dan keterlibatan anggota organisasi dalam pengambilan keputusan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
7. Menurut International Finance Corporation (IFC)
Tata kelola adalah struktur dan proses yang digunakan oleh organisasi dalam pengambilan keputusan dan pengawasan untuk memastikan kelangsungan usaha dan mencapai tujuan organisasi dengan cara yang etis.
8. Menurut IT Governance Institute (ITGI)
Tata kelola adalah rangkaian kebijakan dan prosedur yang memastikan bahwa teknologi informasi dalam organisasi digunakan dengan cara yang terarah, efektif, dan efisien, serta mencapai tujuan yang ditetapkan.
9. Menurut The World Bank
Tata kelola adalah kerangka kerja pengambilan keputusan, pengawasan, dan akuntabilitas yang menciptakan kebijakan yang efektif dan memberikan hasil yang diinginkan dalam organisasi.
10. Menurut United Nations Development Programme (UNDP)
Tata kelola adalah proses pengambilan keputusan yang melibatkan partisipasi publik, transparansi, akuntabilitas, responsif, efektif, efisien, dan adil untuk mencapai tujuan yang berkelanjutan.
Kelebihan Definisi Tata Kelola Menurut Para Ahli
Terdapat beberapa kelebihan yang ditawarkan oleh para ahli dalam menjelaskan definisi tata kelola, antara lain:
1. Jelas dan Tertata
Pengertian tata kelola menurut para ahli memberikan pemahaman yang jelas dan terstruktur mengenai konsep ini. Definisi-definisi tersebut telah dirumuskan dengan baik dan dirinci dalam aspek-aspek yang signifikan.
2. Mendukung Pengambilan Keputusan
Definisi tata kelola dari para ahli memberikan landasan yang kuat untuk proses pengambilan keputusan yang lebih baik. Seorang manajer atau dewan pengawas dapat mengacu pada konsep dan prinsip dasar yang tercantum dalam definisi untuk memandu mereka dalam melakukan tugas-tugas mereka secara efektif.
3. Mengarahkan Organisasi Menuju Tujuan
Definisi-definisi tersebut juga menekankan pentingnya tata kelola dalam mengarahkan organisasi dalam mencapai tujuannya. Melalui penerapan prinsip-prinsip yang dijelaskan dalam definisi, organisasi dapat merumuskan strategi dan kebijakan yang efektif untuk mencapai sasarannya.
4. Menekankan Nilai dan Etika
Beberapa definisi tata kelola menekankan pentingnya integritas, etika, dan kepatuhan dalam pengelolaan organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa tata kelola yang baik tidak hanya berkaitan dengan pencapaian hasil yang diinginkan, tetapi juga harus memperhatikan nilai-nilai moral dan prinsip-prinsip etis.
Kekurangan Definisi Tata Kelola Menurut Para Ahli
Meskipun definisi-definisi tersebut memberikan pemahaman yang baik mengenai tata kelola, terdapat beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Interpretasi yang Beragam
Karena ada banyak definisi tata kelola yang berbeda, mungkin terdapat variasi interpretasi dalam pengaplikasiannya di berbagai organisasi. Ini dapat menyebabkan perbedaan pendekatan dan implementasi di setiap organisasi.
2. Tidak Ada Pendekatan yang Universal
Definisi-definisi tersebut juga tidak menawarkan pendekatan yang universal yang dapat diterapkan oleh semua organisasi. Setiap organisasi memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda, sehingga memerlukan adaptasi dan penyesuaian dalam penerapan konsep tata kelola.
3. Tidak ada Ukuran yang Objektif
Definisi-definisi tersebut tidak memberikan ukuran objektif untuk menilai tingkat keberhasilan atau keefektifan tata kelola suatu organisasi. Beberapa definisi hanya memberikan kerangka kerja yang harus diikuti, tetapi tidak memberikan indikator yang jelas untuk mengukur pencapaian tujuan organisasi.
4. Tidak Mencakup Aspek-Aspek Spesifik
Definisi-definisi tersebut umumnya memberikan gambaran umum mengenai tata kelola. Namun, terdapat aspek-aspek spesifik yang mungkin belum tercakup sepenuhnya dalam definisi-definisi tersebut, misalnya dalam konteks teknologi informasi atau keberlanjutan.
FAQ (Frequently Asked Questions) Mengenai Definisi Tata Kelola Menurut Para Ahli
1. Mengapa tata kelola penting dalam pengelolaan organisasi?
Tata kelola penting karena membantu dalam mengarahkan dan mengendalikan organisasi agar mencapai tujuannya dengan cara yang efektif, efisien, dan berkelanjutan. Juga memastikan adanya pengawasan yang memadai terhadap operasi organisasi.
2. Apa saja elemen-elemen penting dalam tata kelola?
Elemen-elemen penting dalam tata kelola meliputi lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan. Seluruh elemen ini saling terkait dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
3. Bagaimana tata kelola dapat berkontribusi pada keberhasilan suatu organisasi?
Tata kelola dapat berkontribusi pada keberhasilan suatu organisasi dengan memberikan landasan yang kuat untuk pengambilan keputusan yang tepat, memastikan adanya pengawasan yang memadai, serta mempromosikan integritas, etika, dan kepatuhan dalam pengelolaan organisasi.
4. Bagaimana tata kelola berhubungan dengan keberlanjutan organisasi?
Tata kelola berhubungan dengan keberlanjutan organisasi melalui pengelolaan yang efektif dan efisien terhadap sumber daya organisasi, pengelolaan risiko yang memadai, serta keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses pengambilan keputusan yang berkelanjutan.
Kesimpulan
Dalam pengelolaan organisasi, tata kelola memainkan peran penting dalam mengarahkan dan mengendalikan organisasi agar mencapai tujuannya dengan cara yang efektif, efisien, dan berkelanjutan. Para ahli telah mengemukakan berbagai definisi mengenai tata kelola, yang memberikan pemahaman yang jelas dan terstruktur mengenai konsep ini. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa interpretasi dan penerapan tata kelola dapat berbeda-beda di setiap organisasi, dan tidak ada pendekatan yang universal yang dapat diterapkan oleh semua organisasi. Definisi tata kelola juga memiliki kelebihan dan kekurangan, serta tidak memberikan ukuran objektif untuk menilai tingkat keberhasilan suatu organisasi. Oleh karena itu, perlu adanya adaptasi dan penyesuaian dalam penerapan konsep tata kelola untuk memenuhi karakteristik dan kebutuhan masing-masing organisasi.