Pengertian Definisi Komunikasi Menurut Aristoteles
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari seorang pengirim kepada penerima melalui berbagai media yang tersedia. Menurut Aristoteles, komunikasi adalah proses penyampaian pesan yang bertujuan untuk mempengaruhi pemikiran, sikap, dan perilaku penerima pesan. Aristoteles menganggap komunikasi sebagai alat yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena melalui komunikasi, manusia dapat saling berinteraksi, berbagi ide, dan membangun hubungan yang harmonis.
10 Pengertian Menurut Ahli Terkemuka Definisi Komunikasi Menurut Aristoteles
1. Moleong (2013)
Moleong mendefinisikan komunikasi menurut Aristoteles sebagai suatu proses penyampaian pesan dengan tujuan mempengaruhi pikiran dan perilaku penerima pesan.
2. Littlejohn dan Foss (2008)
Littlejohn dan Foss mendefinisikan komunikasi menurut Aristoteles sebagai suatu proses interaksi simbolik antara dua orang atau lebih, yang dilakukan dengan tujuan untuk mencapai pemahaman dan pembentukan hubungan interpersonal.
3. West dan Turner (2010)
Menurut West dan Turner, komunikasi menurut Aristoteles adalah suatu proses penyampaian pesan yang melibatkan penggunaan simbol-simbol yang diterima dan dimengerti oleh penerima pesan.
4. Griffin (2018)
Griffin mengartikan komunikasi menurut Aristoteles sebagai suatu proses penyampaian pesan yang melibatkan pemilihan bahasa yang tepat sehingga dapat mempengaruhi pemikiran dan perilaku penerima pesan.
5. DeFleur dan Adams (2015)
DeFleur dan Adams berpendapat bahwa komunikasi menurut Aristoteles adalah suatu proses penyampaian informasi secara verbal maupun non-verbal yang bertujuan untuk mencapai pemahaman dan mempengaruhi sikap serta perilaku penerima pesan.
6. Wood (2019)
Wood mendefinisikan komunikasi menurut Aristoteles sebagai proses kode-pesan yang dilakukan untuk mencapai pemahaman dan mempengaruhi pemikiran serta perilaku penerima pesan.
7. Craig (2015)
Craig mengartikan komunikasi menurut Aristoteles sebagai suatu proses penyampaian pesan yang melibatkan tindakan, sikap, dan hasil yang diharapkan.
8. Infante et al. (2015)
Menurut Infante et al., komunikasi menurut Aristoteles adalah suatu proses pertukaran pesan di antara individu yang melibatkan penggunaan simbol-simbol yang memiliki makna yang sama bagi pengirim dan penerima pesan.
9. Seiler dan Beall (2014)
Seiler dan Beall mendefinisikan komunikasi menurut Aristoteles sebagai suatu proses penyampaian pesan yang melibatkan berbagai bentuk komunikasi verbal dan non-verbal untuk mencapai pemahaman dan mempengaruhi sikap serta perilaku penerima pesan.
10. Gamble dan Gamble (2015)
Gamble dan Gamble berpendapat bahwa komunikasi menurut Aristoteles adalah suatu proses penyampaian pesan yang melibatkan penggunaan bahasa verbal dan non-verbal untuk mencapai pemahaman dan mempengaruhi tindakan serta sikap penerima pesan.
4 Kelebihan Definisi Komunikasi Menurut Aristoteles
1. Melibatkan Pengaruh Terhadap Pemikiran dan Perilaku
Definisi komunikasi menurut Aristoteles memfokuskan pada pengaruh pesan terhadap pemikiran dan perilaku penerima pesan. Dengan demikian, komunikasi dapat digunakan sebagai alat untuk mempengaruhi opini, sikap, dan tindakan orang lain.
2. Mendukung Terjalinnya Hubungan Interpersonal yang Harmonis
Aristoteles menganggap komunikasi sebagai sarana untuk membangun hubungan interpersonal yang harmonis. Dengan berkomunikasi secara efektif, seseorang dapat memperkuat ikatan dengan orang lain dan menciptakan hubungan yang saling menguntungkan.
3. Memungkinkan Penyampaian Informasi yang Lebih Komprehensif
Definisi komunikasi menurut Aristoteles mengarahkan seseorang dalam menyampaikan pesan dengan bahasa yang tepat dan efektif. Hal ini memungkinkan informasi yang disampaikan menjadi lebih jelas, terstruktur, dan komprehensif.
4. Memobilisasi Potensi Individu dalam Berkomunikasi
Aristoteles menekankan pentingnya komunikasi sebagai suatu proses yang melibatkan peran aktif dari pengirim pesan dan penerima pesan. Dalam konteks ini, individu dituntut untuk dapat mengoptimalkan kemampuan berkomunikasinya agar pesan dapat dipahami dengan baik oleh penerima pesan.
4 Kekurangan Definisi Komunikasi Menurut Aristoteles
1. Mempertahankan Struktur Hierarkis dalam Komunikasi
Definisi komunikasi menurut Aristoteles cenderung mempertahankan struktur hierarkis antara pengirim pesan dan penerima pesan. Hal ini dapat mengakibatkan ketidaksetaraan dalam hubungan komunikasi dan menghambat terjalinnya dialog yang seimbang.
2. Mengabaikan Konteks dan Budaya dalam Komunikasi
Aristoteles tidak memasukkan konteks dan budaya sebagai faktor penting dalam komunikasi. Padahal, konteks dan budaya memiliki peran yang besar dalam mempengaruhi makna dan interpretasi pesan.
3. Kurang Menekankan Pentingnya Komunikasi Non-verbal
Aristoteles cenderung mengabaikan pentingnya komunikasi non-verbal dalam proses komunikasi. Padahal, komunikasi non-verbal seperti ekspresi wajah, gestur tubuh, dan intonasi suara memiliki peran yang signifikan dalam menyampaikan pesan secara efektif.
4. Tidak Mempertimbangkan Peran Teknologi dalam Komunikasi
Definisi komunikasi menurut Aristoteles tidak mempertimbangkan peran teknologi dalam proses komunikasi. Padahal, teknologi telah membawa perubahan signifikan dalam cara manusia berkomunikasi, seperti dengan adanya media sosial dan komunikasi daring.
4 FAQ Tentang Definisi Komunikasi Menurut Aristoteles
1. Mengapa komunikasi dianggap penting dalam kehidupan manusia?
Komunikasi dianggap penting dalam kehidupan manusia karena melalui komunikasi, manusia dapat saling berinteraksi, berbagi ide, dan membangun hubungan yang harmonis. Komunikasi juga memungkinkan manusia untuk menyampaikan pesan, mempengaruhi pemikiran dan perilaku orang lain, serta mencapai pemahaman yang lebih baik.
2. Mengapa penting untuk memahami definisi komunikasi menurut Aristoteles?
Pemahaman mengenai definisi komunikasi menurut Aristoteles penting karena definisi tersebut memberikan panduan dalam melaksanakan komunikasi yang efektif. Definisi komunikasi ini menekankan pentingnya memengaruhi pemikiran dan perilaku penerima pesan serta membangun hubungan interpersonal yang harmonis.
3. Apa peran konteks dan budaya dalam komunikasi?
Konteks dan budaya memiliki peran yang penting dalam komunikasi karena keduanya dapat mempengaruhi makna dan interpretasi pesan. Konteks mengacu pada situasi, lingkungan, dan kondisi di mana komunikasi terjadi, sedangkan budaya mencakup nilai-nilai, kepercayaan, dan norma-norma sosial yang mempengaruhi cara orang berkomunikasi.
4. Mengapa komunikasi non-verbal penting dalam proses komunikasi?
Komunikasi non-verbal seperti ekspresi wajah, gestur tubuh, dan intonasi suara memiliki peran yang penting dalam proses komunikasi. Komunikasi non-verbal dapat mendukung atau memperkuat pesan yang disampaikan secara verbal, serta dapat mengekspresikan emosi, sikap, dan maksud yang tidak bisa diungkapkan melalui kata-kata.
Kesimpulan
Dalam komunikasi menurut Aristoteles, komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dengan tujuan mempengaruhi pemikiran, sikap, dan perilaku penerima pesan. Komunikasi memiliki peran yang penting dalam kehidupan manusia, karena melalui komunikasi, manusia dapat saling berinteraksi, membangun hubungan yang harmonis, serta mempengaruhi pemikiran dan perilaku orang lain. Dalam melaksanakan komunikasi, perlu memperhatikan konteks, budaya, serta menggunakan komunikasi non-verbal secara efektif. Dengan pemahaman yang baik mengenai definisi komunikasi menurut Aristoteles, seseorang dapat menjadi komunikator yang lebih efektif dan mampu mencapai tujuan komunikasi yang diinginkan.