Perilaku menyimpang merupakan suatu konsep yang sering kali menarik perhatian para ilmuwan sosial. Menurut para ahli, perilaku menyimpang dapat didefinisikan sebagai tindakan yang melanggar norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat.
Menurut Edwin Sutherland, seorang sosiolog terkenal, perilaku menyimpang bisa berupa tindakan kriminal, penyalahgunaan narkoba, atau pelanggaran etika di tempat kerja. Sutherland juga menekankan bahwa faktor lingkungan dan pengaruh sosial sangat berperan dalam terbentuknya perilaku menyimpang tersebut.
Sementara itu, Travis Hirschi berpendapat bahwa perilaku menyimpang terjadi akibat kurangnya integrasi individu dalam struktur sosial masyarakat. Menurutnya, individu yang tidak merasa terikat dengan norma-norma sosial cenderung lebih rentan untuk melakukan tindakan yang dianggap menyimpang.
Dari sudut pandang psikologi, Albert Bandura menekankan pentingnya faktor belajar dalam pembentukan perilaku menyimpang. Menurutnya, individu belajar perilaku menyimpang melalui proses observasi dan imitasi terhadap orang-orang di sekitarnya yang telah terlibat dalam perilaku menyimpang.
Secara umum, definisi perilaku menyimpang menurut para ahli menjadi fokus utama dalam upaya memahami dan mencegah terjadinya tindakan-tindakan yang bisa merugikan diri sendiri maupun masyarakat secara luas.
Pengertian Definisi Perilaku Menyimpang Menurut Para Ahli
Perilaku menyimpang adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menggambarkan tindakan atau tingkah laku individu yang melanggar norma atau aturan yang berlaku di masyarakat. Perilaku tersebut dapat mencakup tindakan kekerasan, tindakan kriminal, penyalahgunaan narkoba, dan perilaku seksual yang tidak etis. Para ahli telah memberikan definisi dan penjelasan terperinci tentang perilaku menyimpang untuk membantu pemahaman mengenai fenomena ini. Berikut ini adalah 10 pengertian menurut ahli terkemuka definisi perilaku menyimpang:
1. Edwin Sutherland
Menurut Edwin Sutherland, perilaku menyimpang adalah perilaku yang melanggar norma sosial yang telah ditetapkan oleh masyarakat. Perilaku ini dapat berupa tindakan kriminal seperti pencurian, penipuan, atau pembunuhan.
2. Travis Hirschi
Travis Hirschi mendefinisikan perilaku menyimpang sebagai tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai dan norma-norma yang diterima secara umum dalam masyarakat. Contohnya adalah penggunaan narkoba dan minuman beralkohol yang berlebihan.
3. Howard S. Becker
Menurut Howard S. Becker, perilaku menyimpang adalah tindakan yang diberi label sebagai menyimpang oleh orang-orang yang memiliki kekuasaan untuk menentukan apa yang dianggap normal dan tidak normal dalam masyarakat. Contohnya adalah penyalahgunaan obat-obatan terlarang yang seringkali dianggap sebagai perilaku menyimpang.
4. Robert K. Merton
Robert K. Merton memberikan pendekatan fungsional terhadap perilaku menyimpang. Menurutnya, perilaku ini terjadi ketika individu tidak dapat mencapai tujuan atau memenuhi kebutuhan mereka melalui cara-cara yang diterima secara sosial. Contohnya adalah penggunaan cara-cara ilegal untuk memperoleh kekayaan.
5. Emile Durkheim
Emile Durkheim mengartikan perilaku menyimpang sebagai tindakan yang melanggar norma-norma yang telah ditetapkan dalam suatu kelompok sosial tertentu. Perilaku ini dapat merusak integritas kelompok dan menyebabkan ketidakstabilan sosial.
6. Ivan Nye
Ivan Nye mendefinisikan perilaku menyimpang sebagai tindakan yang merugikan individu atau masyarakat secara keseluruhan. Perilaku ini mencakup tindakan kriminal, penyalahgunaan narkoba, dan perilaku agresif.
7. Albert Cohen
Albert Cohen mengartikan perilaku menyimpang sebagai upaya individu untuk mencapai status atau nilai yang diinginkan dalam masyarakat. Ketika individu tidak dapat mencapai status tersebut melalui cara-cara konvensional, mereka cenderung melakukan tindakan menyimpang.
8. Edwin Lemert
Edwin Lemert membedakan antara perilaku menyimpang primer dan sekunder. Perilaku menyimpang primer adalah tindakan yang melanggar norma sosial secara spontan, sedangkan perilaku menyimpang sekunder adalah hasil dari stigmatisasi dan labelisasi oleh masyarakat terhadap individu yang melakukan perilaku menyimpang.
9. William J. Chambliss
William J. Chambliss mengartikan perilaku menyimpang sebagai tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang memiliki kepentingan sosial-politik dalam melanggar norma sosial yang ada demi mencapai tujuan atau keuntungan mereka sendiri. Contohnya adalah korupsi dan penipuan dalam lingkungan bisnis.
10. David Matza
David Matza berpendapat bahwa perilaku menyimpang adalah hasil dari pengabaian terhadap norma sosial dalam situasi-situasi tertentu. Individu yang sehari-hari hidup mengikuti norma-norma dapat melakukan perilaku menyimpang ketika mereka merasa tidak terikat oleh norma tersebut dalam situasi tertentu.
Kelebihan Definisi Perilaku Menyimpang Menurut Para Ahli
Definisi perilaku menyimpang menurut para ahli memiliki beberapa kelebihan yang penting untuk dipahami. Berikut ini adalah 4 kelebihan dari definisi perilaku menyimpang menurut para ahli:
1. Memberikan Kerangka Pemahaman
Definisi perilaku menyimpang membantu memberikan kerangka pemahaman yang jelas mengenai tindakan atau tingkah laku individu yang melanggar norma sosial. Dengan memahami definisi ini, masyarakat dapat membedakan antara perilaku yang diterima dan perilaku yang dianggap menyimpang.
2. Mendorong Diskusi dan Pemikiran Kritis
Melalui definisi perilaku menyimpang, para ahli mendorong adanya diskusi dan pemikiran kritis mengenai faktor-faktor yang dapat menyebabkan individu melakukan perilaku menyimpang. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk mencari solusi yang efektif dan mencegah terjadinya perilaku menyimpang.
3. Mengidentifikasi Perilaku Berbahaya
Definisi perilaku menyimpang membantu mengidentifikasi perilaku-perilaku yang berpotensi berbahaya bagi individu atau masyarakat. Dengan mengetahui definisi ini, masyarakat dapat lebih waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.
4. Memberikan Dasar Untuk Penelitian dan Intervensi
Definisi perilaku menyimpang memberikan dasar yang kuat bagi penelitian dan intervensi dalam bidang kriminologi dan psikologi sosial. Dengan mengetahui definisi tersebut, para peneliti dapat mengembangkan strategi yang efektif untuk mencegah dan mengatasi perilaku menyimpang.
Kekurangan Definisi Perilaku Menyimpang Menurut Para Ahli
Meskipun definisi perilaku menyimpang menurut para ahli memiliki banyak kelebihan, namun tidak jarang juga terdapat kekurangan-kekurangan yang perlu diperhatikan. Berikut ini adalah 4 kekurangan dari definisi perilaku menyimpang menurut para ahli:
1. Relatif Subjektif
Definisi perilaku menyimpang cenderung bersifat relatif subjektif karena penilaian mengenai apa yang dianggap menyimpang atau tidak sangat tergantung pada norma dan nilai yang berlaku di masyarakat tertentu. Hal ini dapat menyebabkan perbedaan penilaian yang subyektif antara individu satu dengan yang lain.
2. Konteks dan Budaya
Definisi perilaku menyimpang dapat bervariasi tergantung pada konteks dan budaya tempat perilaku tersebut terjadi. Apa yang dianggap menyimpang dalam suatu budaya mungkin tidak dianggap sebagai perilaku menyimpang dalam budaya lain. Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman yang holistik tentang budaya dan konteks tertentu dalam memahami perilaku menyimpang.
3. Pengaruh Labelisasi
Kekurangan lain dari definisi perilaku menyimpang adalah pengaruh dari labelisasi atau stigmatisasi oleh masyarakat terhadap individu yang melakukan perilaku menyimpang. Labelisasi ini dapat mempengaruhi persepsi dan perilaku individu tersebut serta menyebabkan pengucilan sosial.
4. Dapat Berubah Seiring Perkembangan Masyarakat
Definisi perilaku menyimpang juga dapat berubah seiring perkembangan masyarakat dan perubahan norma yang dianggap diterima. Perilaku yang dianggap menyimpang pada satu waktu mungkin tidak dianggap sebagai perilaku menyimpang pada waktu yang lain. Oleh karena itu, definisi perilaku menyimpang perlu diperbarui secara berkala.
FAQ (Pertanyaan Umum) Mengenai Definisi Perilaku Menyimpang Menurut Para Ahli
1. Mengapa perilaku menyimpang sangat tergantung pada norma sosial yang berlaku di masyarakat?
Perilaku menyimpang sangat tergantung pada norma sosial karena norma sosial merupakan aturan-aturan yang mengatur tindakan atau tingkah laku individu. Jika individu melanggar norma sosial, tindakan atau tingkah laku tersebut akan dianggap sebagai perilaku menyimpang.
2. Apa dampak dari perilaku menyimpang terhadap individu dan masyarakat?
Perilaku menyimpang dapat memiliki dampak yang merugikan bagi individu dan masyarakat. Dampaknya dapat berupa kerugian secara finansial, fisik, maupun psikologis bagi individu, serta merusak keseimbangan dan ketertiban sosial dalam masyarakat.
3. Apa saja faktor yang dapat menyebabkan individu melakukan perilaku menyimpang?
Terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan individu melakukan perilaku menyimpang, antara lain lingkungan sosial yang tidak mendukung, ketidakstabilan emosi, pengaruh dari teman sebaya, dan kurangnya pengawasan dan pembinaan dari keluarga.
4. Bagaimana cara mencegah perilaku menyimpang di masyarakat?
Cara mencegah perilaku menyimpang di masyarakat dapat dilakukan melalui pendidikan dan pembinaan yang baik, mengembangkan norma sosial yang kuat, serta memberikan dukungan dan kesempatan kepada individu untuk mengembangkan potensi mereka secara positif.
Kesimpulan
Perilaku menyimpang adalah tindakan atau tingkah laku individu yang melanggar norma atau aturan yang berlaku di masyarakat. Definisi perilaku menyimpang menurut para ahli memberikan pemahaman yang terperinci dan lengkap tentang fenomena ini. Para ahli telah memberikan pengertian mengenai perilaku menyimpang dan mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya perilaku tersebut. Meskipun terdapat kelebihan dan kekurangan dalam definisi tersebut, namun pemahaman yang baik mengenai perilaku menyimpang dapat membantu masyarakat untuk mengatasi dan mencegah terjadinya perilaku yang merugikan individu dan masyarakat secara keseluruhan.