Selingkuh, sebuah tindakan yang seringkali dipandang sebagai perbuatan terlarang dan menyimpang. Namun, jika kita melihatnya dari sudut pandang psikologi, selingkuh sebenarnya bisa jadi merupakan cerminan dari kebutuhan emosional seseorang.
Menurut psikologi, selingkuh bisa terjadi ketika seseorang merasa tidak puas dengan hubungan yang sedang ia jalani. Perasaan kurang diperhatikan, tidak dipahami, atau tidak terhubung secara emosional dengan pasangan bisa menjadi pemicu utama dari tindakan selingkuh.
Selain itu, psikolog juga mencatat bahwa kecenderungan untuk selingkuh juga bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti rendahnya tingkat keterlibatan emosional dalam hubungan, kurangnya komunikasi yang baik, atau bahkan kurangnya kepuasan secara seksual.
Dalam beberapa kasus, selingkuh juga dapat dipicu oleh ketidakstabilan emosional seseorang, seperti rasa tidak aman, rendahnya harga diri, atau bahkan gangguan kepribadian tertentu.
Jadi, meskipun selingkuh seringkali dipandang sebagai tindakan yang moralnya dipertanyakan, namun dari sudut pandang psikologi, tindakan tersebut bisa menjadi cerminan dari ketidakpuasan akan hubungan yang sedang dijalani seseorang. Penting bagi kita untuk memahami akar masalah tersebut dan berusaha untuk memperbaiki hubungan secara bersama-sama. Setuju?
Pengertian Definisi Selingkuh Menurut Psikologi
Selingkuh adalah tindakan berkhianat dalam sebuah hubungan romantis atau hubungan intim yang salah satu atau kedua pihaknya memiliki pasangan lain. Menurut psikologi, selingkuh seringkali menjadi pertanda dari ketidakpuasan atau ketidaksempurnaan dalam hubungan yang ada. Selingkuh dapat merusak kepercayaan, menyebabkan luka emosional, dan berpotensi menghancurkan hubungan yang telah terjalin.
Pengertian Selngkuh Menurut Ahli Terkemuka
1. Dr. John M. Grohol
Menurut Dr. John M. Grohol, seorang psikolog terkemuka, selingkuh adalah tindakan tidak jujur yang melibatkan hubungan intim dengan orang selain pasangan resmi. Hal ini menunjukkan ketidaksetiaan dan kurangnya komitmen dalam hubungan tersebut. Selain itu, Grohol menyebutkan bahwa selingkuh juga dapat merusak kepercayaan diri individu yang terkena dampaknya.
2. Dr. Shirley Glass
Dr. Shirley Glass, seorang ahli terkemuka dalam bidang terapi perkawinan, menggambarkan selingkuh sebagai bentuk pengkhianatan emosional dan fisik. Menurutnya, selingkuh tidak hanya terbatas pada hubungan fisik, tetapi juga melibatkan adanya keintiman emosional dengan orang selain pasangan resmi. Glass juga menekankan bahwa selingkuh membutuhkan rahasia dan kebohongan untuk berlanjut.
3. Esther Perel
Esther Perel, seorang terapis seks dan hubungan ternama, berpendapat bahwa selingkuh seringkali terjadi karena adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi dalam hubungan primer seseorang. Menurutnya, selingkuh dapat menjadi peluang untuk eksplorasi diri, pemulihan ego, dan pencarian emosi yang hilang. Perel juga menekankan pentingnya komunikasi dan pemahaman dalam mengatasi konsekuensi selingkuh.
4. Dr. Tammy Nelson
Dr. Tammy Nelson, seorang terapis seks dan hubungan yang diakui secara internasional, menjelaskan bahwa selingkuh dapat menjadi cara bagi individu untuk memperoleh rasa kebebasan, pengakuan, atau penilaian yang tidak mereka dapatkan dalam hubungan saat ini. Selain itu, Nelson juga menyatakan bahwa selingkuh seringkali merupakan hasil dari kebutuhan yang tidak terpenuhi atau ketidakseimbangan dalam hubungan pasangan.
Kelebihan Definisi Selingkuh Menurut Psikologi
1. Menjelaskan Penyebab Selingkuh
Definisi selingkuh menurut psikologi membantu dalam memahami faktor-faktor yang memicu seseorang untuk melanggar kesetiaan dalam hubungan. Dengan mengetahui penyebab selingkuh, pasangan dapat mencari solusi yang tepat untuk memperbaiki hubungan mereka.
2. Memahami Dampak Emosional
Definisi selingkuh menurut psikologi juga membantu dalam memahami dampak emosional yang ditimbulkan oleh selingkuh. Dengan memahami bagaimana selingkuh dapat merusak kepercayaan dan menyebabkan luka emosional, pasangan dapat lebih siap menghadapi konsekuensi dari tindakan tersebut.
3. Memberikan Rasa Validasi
Definisi selingkuh menurut psikologi dapat memberikan rasa validasi bagi individu yang menjadi korban selingkuh. Dengan mengetahui bahwa tindakan selingkuh bukanlah kesalahan mereka sendiri, melainkan hasil dari ketidakpuasan atau ketidaksempurnaan dalam hubungan, individu dapat menemukan kedamaian dan pemulihan diri.
4. Rekomendasi Pengobatan yang Tepat
Definisi selingkuh menurut psikologi membantu dalam menentukan pendekatan pengobatan yang tepat, baik bagi individu yang melakukan selingkuh maupun pasangan. Dengan memahami faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi selingkuh, terapis dapat memberikan saran dan strategi dalam memperbaiki hubungan yang terpengaruh.
Kekurangan Definisi Selingkuh Menurut Psikologi
1. Generalisasi yang Berlebihan
Terlalu banyaknya variasi individu dan situasi yang terlibat dalam selingkuh membuat definisi selingkuh menurut psikologi menjadi terlalu umum dan tidak dapat mencakup seluruh kompleksitas permasalahan tersebut.
2. Tidak Mempertimbangkan Faktor Budaya
Definisi selingkuh menurut psikologi mungkin tidak mempertimbangkan faktor budaya yang dapat mempengaruhi persepsi dan norma dalam hubungan. Definisi ini cenderung bersifat universal dan belum memasukkan pengaruh budaya yang dapat mempengaruhi pandangan dan etika terhadap selingkuh.
3. Tidak Selalu Menjamin Pemulihan Hubungan
Definisi selingkuh menurut psikologi dapat memberikan wawasan dan pemahaman, tetapi tidak selalu dapat menjamin pemulihan hubungan yang terkena dampak selingkuh. Setiap hubungan memiliki dinamika yang unik, dan pemulihan hubungan setelah selingkuh membutuhkan upaya dan komitmen dari kedua belah pihak.
4. Tidak Membahas Konsekuensi Hukum
Definisi selingkuh menurut psikologi cenderung tidak membahas konsekuensi hukum dari selingkuh. Meskipun selingkuh lebih bersifat moral dan emosional, tindakan ini juga dapat berdampak pada pernikahan dan hukum keluarga, terutama dalam proses perceraian dan pembagian harta.
FAQ tentang Definisi Selingkuh Menurut Psikologi
1. Apa yang menyebabkan seseorang berselingkuh?
Selingkuh dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti ketidakpuasan dalam hubungan, kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi, frustasi seksual, atau ketidaksetiaan pribadi. Setiap individu memiliki alasan dan motivasi yang berbeda dalam melakukan selingkuh.
2. Bagaimana selingkuh dapat merusak hubungan?
Selingkuh dapat merusak hubungan dengan merusak kepercayaan, menciptakan ketidakseimbangan kekuasaan, dan menyebabkan luka emosional yang mendalam. Tindakan ini juga seringkali memicu konflik, kecemburuan, dan keraguan dalam hubungan yang dapat sulit untuk diperbaiki.
3. Apakah selingkuh bisa dimaafkan?
Memaafkan selingkuh adalah keputusan yang sangat pribadi dan kompleks. Tidak semua orang dapat atau ingin memaafkan pasangan yang telah berselingkuh. Proses memaafkan membutuhkan waktu, komunikasi yang jujur, dan komitmen untuk memperbaiki hubungan.
4. Bagaimana mengatasi perasaan bersalah setelah berselingkuh?
Perasaan bersalah adalah hal yang alami setelah melanggar kesetiaan dalam hubungan. Untuk mengatasi perasaan tersebut, penting untuk mengakui kesalahan, melakukan introspeksi diri, dan berkomitmen untuk tidak mengulangi tindakan tersebut. Membicarakan perasaan bersalah dengan pasangan atau mencari bantuan dari terapis juga bisa membantu dalam proses pemulihan.
Kesimpulan
Dalam definisi selingkuh menurut psikologi, selingkuh merupakan tindakan berkhianat dalam hubungan romantis yang melibatkan keintiman fisik dan/atau emosional dengan orang selain pasangan resmi. Selingkuh seringkali terjadi karena ketidakpuasan atau ketidaksempurnaan dalam hubungan, dan dapat merusak kepercayaan serta menyebabkan luka emosional yang mendalam. Meskipun definisi ini membantu dalam memahami penyebab dan dampak selingkuh, setiap hubungan memiliki dinamika yang unik dan tidak selalu dapat diperbaiki setelah terjadinya selingkuh. Memaafkan selingkuh adalah keputusan pribadi yang kompleks, dan proses pemulihan membutuhkan komitmen dan upaya dari kedua belah pihak.