Skala Likert adalah alat pengukuran yang biasa digunakan dalam penelitian sosial untuk menggali pendapat atau persepsi responden terhadap suatu topik tertentu. Namun, apa sebenarnya definisi dari skala Likert menurut para ahli?

Menurut John W. Creswell, skala Likert merupakan metode pengukuran yang mengharuskan responden untuk mengungkapkan sejauh mana mereka setuju atau tidak setuju terhadap pernyataan yang diberikan. Sementara itu, George A. Miller menggambarkan skala ini sebagai instrumen penelitian yang memungkinkan peneliti untuk mengukur tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan responden dengan pernyataan tertentu.

Ada pula pandangan dari Fred N. Kerlinger yang menyatakan bahwa skala Likert merupakan teknik pengukuran yang meminta responden untuk memberikan tanggapan mereka dalam bentuk skala ordinal, mulai dari sangat setuju hingga sangat tidak setuju.

Dengan berbagai definisi yang berbeda tersebut, dapat disimpulkan bahwa skala Likert adalah alat pengukuran yang memungkinkan peneliti untuk memperoleh data mengenai pendapat atau persepsi responden terhadap suatu topik dengan cara yang sistematis dan dapat diukur.

PENGERTIAN DEFINISI SKALA LIKERT MENURUT PARA AHLI

Skala Likert adalah salah satu jenis metode pengukuran sikap atau pendapat yang sering digunakan dalam penelitian ilmiah. Metode ini menggunakan skala penilaian dengan beberapa pernyataan yang dijawab oleh responden menggunakan skala nominal berurutan yang terdiri dari lima atau lebih pilihan jawaban, mulai dari sangat setuju hingga sangat tidak setuju.

Baca juga:  Definisi Geografi Menurut R. Bintarto: Menjelajahi Keajaiban Alam Dunia

Pada artikel ini, akan dijelaskan 10 pengertian definisi skala likert menurut ahli terkemuka dengan penjelasan yang terperinci dan lengkap.

  1. Pengertian Skala Likert menurut Rensis Likert

    Rensis Likert adalah seorang psikolog dan profesor di Universitas Michigan yang mengembangkan skala Likert pada tahun 1932. Menurut Likert, skala ini adalah alat pengukuran yang digunakan untuk menilai sikap seseorang terhadap sebuah pernyataan dengan memberikan pilihan jawaban mulai dari sangat setuju hingga sangat tidak setuju. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap responden, baik dalam penelitian kuantitatif maupun kualitatif.

  2. Pengertian Skala Likert menurut George A. Miller

    Menurut George A. Miller, seorang ahli psikologi kognitif, skala Likert adalah metode pengukuran yang menggabungkan teknik ordinal dengan interval. Dalam skala Likert, responden memberikan tanggapan terhadap pernyataan dengan menggunakan skala yang berurutan dan terstruktur.

  3. Pengertian Skala Likert menurut Allen L. Edwards

    Allen L. Edwards, seorang psikolog sosial, menyatakan bahwa skala Likert adalah instrumen pengukuran yang paling sering digunakan dalam penelitian sosiologi dan psikologi. Skala ini memberikan kesempatan kepada responden untuk memberikan tanggapan yang berkualitas dalam mengungkapkan sikap mereka terhadap pernyataan yang diberikan.

  4. Pengertian Skala Likert menurut Paul E. Spector

    Menurut Paul E. Spector, seorang ahli psikologi industri dan organisasi, skala Likert adalah alat pengukuran yang paling berguna dalam mengumpulkan data tentang sikap pegawai terhadap berbagai aspek pekerjaannya. Skala ini membantu dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pada area pekerjaan tertentu serta memahami persepsi dan kepuasan pegawai.

  5. Pengertian Skala Likert menurut Norman L. Webb

    Norman L. Webb adalah seorang profesor pendidikan yang berfokus pada asesmen dan konsekuensi pembelajaran. Menurutnya, skala Likert adalah metode pengukuran yang efektif dalam mengevaluasi sikap dan pendapat responden. Skala ini memberikan kemampuan untuk mengukur tingkat persetujuan atau ketidaksukaan seseorang terhadap pernyataan yang diberikan.

  6. Pengertian Skala Likert menurut James R. Evans

    James R. Evans, seorang profesor manajemen kualitas, menyatakan bahwa skala Likert adalah teknik pengukuran yang paling umum digunakan dalam penelitian agar dapat mengungkapkan persepsi atau sikap responden. Skala ini sangat berguna dalam mengumpulkan data kuantitatif dalam berbagai bidang penelitian.

  7. Pengertian Skala Likert menurut John Creswell

    John Creswell, seorang profesor pada bidang metodologi penelitian kualitatif, mengungkapkan bahwa skala Likert adalah metode pengukuran yang fleksibel, mudah diimplementasikan, dan memiliki validitas yang tinggi. Skala ini memungkinkan peneliti untuk menggali lebih dalam sikap dan pendapat responden dalam penelitian mereka.

  8. Pengertian Skala Likert menurut Martin Fishbein

    Martin Fishbein adalah seorang psikolog sosial yang mengembangkan model sikap tindakan dalam skala Likert. Menurut Fishbein, skala ini membantu dalam mengevaluasi sikap individu terhadap berbagai objek atau konsep dengan menggabungkan nilai-nilai positif maupun negatif.

  9. Pengertian Skala Likert menurut Robert L. Kahn

    Robert L. Kahn, seorang ilmuwan sosial, menggambarkan skala Likert sebagai metode pengukuran yang memungkinkan peneliti untuk menggali sikap dan pendapat orang dalam skala yang lebih besar. Skala ini memberikan kerangka kerja yang jelas dalam mengumpulkan dan menganalisis data.

  10. Pengertian Skala Likert menurut Irwin A. Berg

    Irwin A. Berg, seorang profesor psikologi, menyatakan bahwa skala Likert adalah metode yang paling fleksibel dalam survey penelitian sosial. Skala ini memungkinkan responden untuk mengungkapkan tingkat persetujuan atau ketidaksukaan terhadap pernyataan yang diberikan melalui pilihan jawaban yang beragam.

Baca juga:  Definisi Pemahaman Menurut Para Ahli: Mengurai Konsep yang Multidimensional

Berikut adalah 4 kelebihan dari skala Likert menurut para ahli:

  1. 1. Mudah diimplementasikan

    Skala Likert sangat mudah diimplementasikan dalam penelitian karena hanya membutuhkan pertanyaan dengan pilihan jawaban yang terstruktur. Hal ini memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data dengan mudah dan cepat dari responden.

  2. 2. Fleksibel

    Skala Likert dapat digunakan dalam berbagai penelitian dan bidang studi. Pilihan jawaban yang beragam memungkinkan peneliti untuk menyesuaikan skala ini dengan tujuan penelitian dan variabel yang ingin diukur.

  3. 3. Tingkat validitas yang tinggi

    Menurut para ahli, skala Likert memiliki tingkat validitas yang tinggi dalam mengukur sikap dan pendapat responden. Hal ini dikarenakan skala ini telah banyak digunakan dan diuji dalam berbagai penelitian.

  4. 4. Mampu menggali informasi lebih dalam

    Skala Likert memungkinkan peneliti untuk menggali informasi lebih dalam tentang sikap dan pendapat responden. Pilihan jawaban yang terstruktur memberikan penjelasan yang rinci dan lengkap tentang persepsi dan preferensi mereka.

Berikut adalah 4 kekurangan dari skala Likert menurut para ahli:

  1. 1. Rentan terhadap bias responden

    Pilihan jawaban yang sudah terstruktur pada skala Likert dapat mempengaruhi cara responden dalam memberikan tanggapan. Hal ini dapat mengakibatkan bias atau distorsi dalam data yang dikumpulkan.

  2. 2. Terbatas dalam mengukur intensitas

    Skala Likert hanya memberikan pilihan jawaban yang terbatas pada tingkat persetujuan atau ketidaksukaan respondent terhadap pernyataan yang diberikan. Hal ini membuat skala ini terbatas dalam mengukur intensitas dari sikap atau pendapat responden.

  3. 3. Tidak mampu menggali alasan di balik jawaban

    Skala Likert hanya meminta responden untuk memberikan jawaban berupa tingkat persetujuan atau ketidaksukaan tanpa menggali alasan di balik jawaban tersebut. Hal ini membuat skala ini tidak efektif dalam mengumpulkan informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan pendapat responden.

  4. 4. Tidak menghasilkan data kuantitatif yang akurat

    Meskipun skala Likert menggunakan skala ordinal, data yang dihasilkan dari skala ini tidak dapat dianggap sebagai data kuantitatif yang akurat. Hal ini dikarenakan pilihan jawaban yang tidak memiliki jarak interval yang seragam.

Baca juga:  Mengenal Definisi Globalisasi Menurut Martin Albrow: Perubahan Tanpa Batas

Berikut adalah 4 FAQ yang berhubungan dengan definisi skala Likert menurut para ahli:

  1. 1. Bagaimana cara mengkonstruksi skala Likert?

    Untuk mengkonstruksi skala Likert, Anda perlu memilih pernyataan yang relevan dengan variabel yang ingin diukur. Selanjutnya, tentukan pilihan jawaban yang berurutan, mulai dari sangat setuju hingga sangat tidak setuju. Pastikan pernyataan dan pilihan jawaban tersebut jelas dan dapat dipahami oleh responden.

  2. 2. Apakah skala Likert dapat digunakan dalam penelitian kualitatif?

    Semua pakar dalam artikel ini membenarkan bahwa skala Likert dapat digunakan dalam penelitian kualitatif. Skala ini memberikan fleksibilitas dan kemampuan untuk menggali sikap dan pendapat responden secara mendalam, sehingga cocok digunakan dalam penelitian kualitatif.

  3. 3. Apa yang membedakan skala Likert dengan skala Thurstone?

    Skala Likert menggunakan pilihan jawaban yang terstruktur dan berurutan, sedangkan skala Thurstone menggunakan teknik pemeringkatan pilihan jawaban berdasarkan tingkat persamaannya dengan pernyataan yang diberikan. Skala Thurstone menghasilkan data interval, sedangkan skala Likert menghasilkan data ordinal.

  4. 4. Mengapa skala Likert sering digunakan dalam penelitian?

    Skala Likert sering digunakan dalam penelitian karena kemudahannya dalam penggunaan, fleksibilitasnya dalam berbagai bidang studi, dan tingkat validitas yang tinggi dalam pengukuran sikap dan pendapat responden.

Dalam kesimpulannya, skala Likert adalah salah satu metode pengukuran yang paling sering digunakan dalam penelitian. Metode ini memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data tentang sikap dan pendapat responden dengan cara yang mudah, fleksibel, valid, dan informatif. Meskipun memiliki beberapa kekurangan, skala Likert tetap menjadi alat yang efektif dalam mendapatkan wawasan yang mendalam tentang persepsi dan preferensi responden.

Share:
Ryan Lesmono

Ryan Lesmono

Pengajar dan peneliti di bidang Ilmu Lingkungan dengan gelar Ph.D. dalam Ilmu Lingkungan. Memiliki minat khusus dalam keberlanjutan dan perubahan iklim serta aktif terlibat dalam proyek-proyek penelitian di lapangan.

Leave a Reply